3

3.3K 458 13
                                    

T a l a k

Matahari pagi menyinari nona muda yang sedang berguling ria. Hari ini adalah hari sabtu, jadi yana bebas mau bangun jam berapa saja.

Janji untuk olahraga lari, tapi berakhir di mulut saja tidak ada pergerakan. Dasar.

"yana bangun nak, anak perempuan gak baik bangun siang" sang ibu menepuk pipi yana beberapa kali, sesekali dia mengusap surai hitam milik anaknya.

"iya bu sebentar lagi deh" si anak mengoceh dengan mata tertutup.

"bangun ya, ibu mau cerita sama kamu" setelah sang ibu berkata seperti itu, yana langsung beranjak dari springbed nya itu.

Langsung saja dia sambar anduk yang tertata rapih di samping lemarinya itu.

Yana sudah selesai mandi, langsung saja dia menuruni anak tangga. Ternyata ada si puan duduk rapih di meja makan.

Siapa lagi kalau bukan jaehyun.

Untuk apa jaehyun pagi-pagi begini sudah menjemput si nona muda. Yana bingung, pasalnya jaehyun itu orang yang selalu bilang dan tidak pernah memberi kejutan seperti pagi ini.

Sudah ada ibu—ayah—jaehyun yang mengobrol hangat sambil menyantap makan ibu dengan tatapan yang mantap.

"pagi semua" yana memberi greeting kepada orang orang itu. Tidak lupa dengan cengiran kudanya itu.

Males banget rasanya pagi pagi sudah diajak lari keliling komplek, tahu gitu mending yana nonton drakor sambil ngerjain skripsi.

"minggu depan aku koas, jadinya enggak bisa ketemu kamu lagi—

Sengaja aku ajak kamu lari pagi biar enggak kangen aku"

Jaehyun enggak tahu aja mendingan ditinggal koas atau ditinggal nikah sama pacar sendiri.

Yana sedari tadi tidak fokus alias melamun sepanjang jalan.

Yana ingin sekali memberi tahu bahwa dia akan menikah minggu depan.

Dalam hatinya dia selalu membatin 'haruskah aku memberi tahu kepadanya atau merahasiakan'

Rumit, hidup memang rumit.

_"_

"sounds good no reaction"

Johnny pagi pagi sudah berdebat dengan mark, pasalnya johnny bercerita tentang wanita yang sekarang masih berstatus sebagai pacar.

"ya terus apa gunanya cerita kalo di kasih tanggapan enggak terima" mark mengoceh sedari tadi. Dia pusing dan bingun apa yang ada di jalan pikiran abangnya itu.

"tapi gimana bisa gue tiba-tiba ninggalin dia terus bilang 'aku di jodohin'—

—enggak gentle banget gw jadi cowok"

Tidak lama kemudian jungwoo datang dengan roti selai kacang di tangan kanannya.

Dia mengekori dua adam yang sedang berdebat. Seperti debat capres.

"jangan berantem dong, ketauan mamah tahu rasa kalian" jungwoo ngancem kedua saudaranya itu.

Johnny dan mark memang keras kepala, tapi kalau sudah berurusan dengan sang induk, mulut keduanya langsung merapat.

Ciut nyawa mereka jika diadukan dengan induknya.

"gimana soal pernikahan lo nanti bang?" tanya jungwoo dengan menatap manik hitam milik saudaranya.

"gak tahu, biar diurus deh sama anak buah gue." hanya helaan nafas yang keluar setelah johnny memberi tahu.

"gaya banget si tua." mark langsung lari ke lantai atas, puas dia menistakan saudaranya itu.

Satu panggilan telfon mampu membuyarkan niat johnny untuk menghabisi mark.

—📞

"hal-

"..."

"tolong pastikan pacar saya selamat."

Dengan wajah yang panik, langsung saja johnny membelah jalanan menuju rumah sakit.

'tidak akan ada hari hari yang kemarin untuk hari ini'

_"_

"sekarang hari apasi?" yana yang tadinya rebahan kembali duduk dengan raut wajah yang cemas.

"kenapa? Kan pernikahan lo masih 5 hari lagi" seorang perempuan sepantaran yana itu tidak mengalihkan pemandangan ke temannya.

"gue belum bilang jaehyun, gimana ini. Gue takut buat bilang semuanya, seakan akan gue berkhianat dari dia. Kenapa harus gue si yang di jodohin"

mampu apa yana kalau tidak hanya lebih dari menangis, baginya dengan dia menangis bisa mengurangi sedikit beban.

Tetapi tidak memberikan solusi.

"coba di bicarain dulu baik-baik, Siapa tau dia ngerti—

—Menurut gue si lo harus ketemu jaehyun sekarang, selesain tanpa ada emosi. Inget sekalipun lo emosi jangan ambil keputusan secara langsung, pikirin lagi buat kedepannya—

Yana tidak percaya bahwa temannya ini sangat bijak.

Siapa tahu garis kehidupan bisa bergeser sedikit"

TALAK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang