8

2.5K 354 19
                                    

T a l a k

Kakinya bertumpu, matanya mengamati sudut ruangan tanpa ada kedipan. Sang empu kusut tak terbayang.

Yana masih memikirkan mantan nya yang telah berpulang. Jujur ia belum bisa move on dari jaehyun, masih banyak kenangan yang terbayang di pikirannya.

Memikirkan waktu mereka masih menjadi maba keduanya tidak bisa dipisah.

Memikirkan tentang masa depan mereka yang ingin membangun rumah tangga bersama.

Sekarang yana jadi menyesal kenapa ia menerima perjodohan ayahnya. Bukankah melakukan ini itu sudah cukup baginya?

Mengurus diri sendiri saja kadang ia tidak sanggup. Nah ini ia sudah di suruh mengurus anak orang.

Memang johnny tidak menuntut yana untuk menjadi istri dengan baik. Tapi dengan seperti itu yana merasa tidak enak, sedangkan ia bersandang status seorang istri.

Ternyata benar hidup seberat itu, memang tidak ada hidup yang tidak berat. Semuanya pasti punya cobaan dan semuanya punya cara untuk menyelesaikan cobaan itu.

"yana" johnny berusaha memanggil yana untuk yang ke tiga kalinya namun yana tidak terusik.

Dengan sabar johnny menenangi yana, johnny tau bahwa saat ini yana membutuhkan kehangatan.

Di peluknya pinggang mungil yana oleh johnny.

Dengan rasa sadar yana langsung mendongakkan kepalanya.

Tatapan mereka bertemu seakan mereka membagi kehangatan satu sama lain.

"ehm" johnny memutuskan untuk berpaling dari tatapan yana tersebut.

"masuk, dari tadi saya lihat kamu belum makan"

"sudah saya masakin masakan kesukaan kamu"

Setelahnya johnny bilang dah meninggalkan yana yang masih berdiri terpaku di sana.

Entah apa yang ia rasakan, debaran jantungnya semakin kencang.

Apakah ini yang dianamakan jatuh cinta di atas kerinduan?

_''_

Pagi ini sudah normal, yana yang membuat sarapan untuk johnny dan johnny yang merapihkan pakainnya untuk ke kantor.

Johnny akui masakan yana selalu enak pas untuk di lidahnya.

Tetap di hati johnny yuna belum tergantikan.

"hari ini saya pulang malam, kamu enggak usah nungguin saya" dengan suapan terakhir akhirnya johnny bangkit dari meja makan.

Sebagai istri yang baik yana mengantarkan johnny ke depan pintu sampai sang suami menghilang.

"hati-hati" ucap yana pelan.

Hari ini rasanya yana ingin selalu berbaring di tempat tidur. Malas. Tidak ingin melakukan apapun.

Sesekali ia ke kamar mandi hanya untuk memuntahkan cairan bening.

Kepalanya juga sangat pusing. Ia ragu untuk sekedar mentelfon suaminya untuk mengantarkan ia kerumah sakit.

Oh ayolah aku sudah besar mandiri, tidak ingin merepotkan orang lain.

Dengan langkah yang gontai yana menuju apotek terdekat.

Ia membeli benda pipih tersebut, namun ragu untuk ia coba.

Takut hasilnya mengecewakan dan suaminya tidak terima.

Sekali lagi dengan langkah yang ragu ia memasuki kamar mandi.

Dan hasilnya positif.

TALAK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang