Pagi yang menjelang siang kediaman keluarga Kim nampak damai dan sunyi terlihat hanya ada satu ahjumma yang bertugas membersihkan rumah mencuci pakain dan memasak untuk tuan-tuan muda Kim'nya yang semuanya berwajah tampan nan ajaib terutama Kim bungsu yang sering membuat gaduh seisi rumah dengan tingkahnya yang nakal namun menggemaskan, tak jarang para hyung di buat kesal tapi tetap saja mereka tidak bisa memarahi Taehyung karena bagaimanapun Taehyung adalah maknae kesayang mereka yang berharga
"Ahjumma, sini biar aku saja yang melanjutkan bikin buburnya"
Seokjin menghampiri sang bibi yang sedari tadi berkutat di dapur.
"eoh, tidak perlu tuan ini sudah hampir selesai tinggal menuangkan ke mangkuk saja""ya sudah biar aku saja yang menungkannnya, ahjumma lanjutkan saja pekerjaan lainnya"
Mangkuk yang tadi berada di tangan ahjumma kini sudah beralih ke tangan Seokjin yang tadi mengambilnya tanpa pamit, senyum yang sedari tak luntur dari wajah Seokjin membuat sang ahjumma tidak bisa membantah keingin tuannya."ya sudah tuan muda Seokjin saya permisi"
Ucapnya berlalu setelah membungkukan badan"hmm"
Kini tinggallah Seokjin yang memandang bubur di hadapannya
"Taehyung pasti tidak mau memakan bubur ini." lamun Seokjin sambil mengangkat bubur yang sudah berada di dalam mangkuk dengan kedua tangannya.
Ting..
"ahh ya bagaimana dengan strawbery di atasnya, Taehyung kan suka sekali strawbery pasti matanya langsung berbinar melihat buah kesukaannya, kau memang pintar kim Seokjin"
Gumam Seokjin sendiri yang kini tengah menelesik mencari buah berwarna merah itu di dalan lemari pendingin."Yattaaa.. Sekarang mari pergi ke menemui uri Taetae"
Setelah sampai di hadapan kamar yang pintunya bertuliskan 'lion kim's area' Seokjin tentu langsung masuk tanpa mengetuk pintunya lebih dulu karna adik yang sangat menyukai singa itu tidak pernah mengunci pintu kamarnya sekalipun ia dengan senang hati mempersilahkan siapa saja masuk ke daerah kekuasaannya itu apalagi jika itu appa eomma dan hyungdeulnya.
Seokjin menghampiri gundukan selimut yang di dalamnya sudah pasti berisikan adik bungsunya, ia meletakkan bubur di nakas samping tempat tidur sebelum duduk di tepian kasur yang sama dengan Taehyung.
"Tae,kamu masih tidur apa sudah bangun saeng?"
"....."
"Taehyungie..ini sudah siang ayo bangun kamu belum sarapan kan, ini hyung bawa sarapan untuk Tae"
"......."
Belum juga ada sahutan dari gundukan selimut itu Seokjin dengan sabar menunggu gundukan terbuka tiba-tiba pikiran jail melintas di kepalanya.Seokjin mengambil ancang-ancang dan....
Wusshhh....
"eh,?"
"Hyung sedang apa disitu?"
Seokjin memandang cengo(?) Taehyung dan selimut yang sudah kempes itu bergantian seketika ia merasa konyol dengan posenya sendiri yang kini berada di atas tempat tidur Taehyung seakan akan sedang menindihi seseorang.
Taehyung berjalan pelan menghampiri Hyung tertuanya itu yang masih tetap dengan posisinya,"apa yang hyung lakukan dengan pose seperti itu" heran Taehyung
Sementara Seokjin yang kini sudah duduk bersila melayangkan tatapan masam kepada Taehyung
"kau darimana saja Tae? Kau sudah membuat hyung seperti orang bodoh saja karna sudah berbicara dengan selimut"
"aku tadi dikamar mandi, eh hyung tidak ke kampus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKNAE
FanfictionHanya tentang kisah kehidupan anak bungsu yang selalu di manja oleh keluarganya, dan semuanya berubah ketika ia memiliki seorang adik.