Chapter 2

444 35 7
                                    

Hari yang menyebalkan bagi seorang Kim taehyung, bagaimana tidak gara-gara ketiduran di kelas Taehyung di hukum yang baginya itu adalah hukuman terberat ia disuruh untuk membersihkan seluruh toilet sekolah beserta closetnya yang benar saja hanya karna ketiduran kurang lebih sekitar lima menit Taehyung dihukum seberat ini salahkan dirinya yang tadi malam bukannya tidur malah asyik bermain dengan pacar kesayangannya PSP. Biasanya seorang kim taehyung kerjaannya hanya merengek kepada hyungdeulnya bermanja manja bahkan menyuruh hyungdeulnya ini itu, Taehyung tidak pernah melakukan apapun sendiri kecuali ke kamar mandi dan berpakaian selebihnya sang eomma dan hyungdeulnya lah yg menyiapkan apapun kebutuhan si bungsu kesayangan keluarga Kim.

"yaaa.. Kenapa kotor lagi sih kalau begini terus kapan Tae pulangnya haishh"

"siapa sih yang seenaknya menginjak lantai ini"

taehyung terus saja menggerutu tidak jelas. Padahal sedari tadi dia hanya seorang diri karna semua siswa sudah pulang dan Taehyung dihukum setelah bel pulang berbunyi.

Ctaarrr... Bugh... Byurrr...

"auchh"

Taehyung terjatuh terlentang dengan tangan yang masih memegang tongkat pel dan kaki jenjangnya menyepak ember yang di dalamnya terdapat air kotor bekas pelpelan yang di pakai tadi, Taehyung meringis merasakan punggung dan kepala bagian belakannya membentur lantai cukup keras membuat matanya berkunang kunang.

"sshhh.. Ap..po hyuungg"

Taehyung mencoba bangkit duduk berhasil namun detik kemudian tubuh itu limbung kebelakang menimbulkan bunyi kedebum untuk yang kedua kalinya.. Mata itu terpejam dengan tubuh yang berbaring di atas lantai toilet dingin di tambah genangan air yang berasal dari ember bekas pelpelan tadi, sunyi kotor dan dingin..






            *******







Terlihat seorang anak laki-laki belasan tahun kini duduk di lantai samping tempat tidur di kamarnya yang cukup besar bibirnya bergetar ketakutan anak itu duduk meringkuk memeluk lututnya mengatup atupkan jarinya pertanda ia sangat gelisah

"hiks...hiks...Eomma..Appa.."

Ucap anak itu kemudian disertai deraian air mata






Ctarrr.. Brukk.. Brak.. Dushh

"akhh" pekik seorang yeoja paruh baya ketika tubuhnya di dorong keras hingga membentur sebuah meja dan membuat meja itu hancur seketika,bercak darah dimana mana. Yeoja cantik itu mati matian menahan agar matanya tetap terbuka mencoba bangkit di tengah rasa sakit sekujur tubuhnya sudut bibirnya robek lehernya terus mengeluakan darah akibat sayatan kecil yang ia dapatkan saat tadi sempat menjadi sandera pria-pria berbaju serba hitam di hadapannya kini, bahkan ia tidak tahu siapa mereka yang jelas mereka sangat jahat dan bengis

"ckckck maaf ya manis kami terpaksa melukaimu habisnya kamu menghambat pekerjaan kami sih hahaha"

pria itu berjongkok memegang dagu yeoja yang sudah terduduk lemas dengan air mata yang sejak tadi mengalir seakan tak ada habisnya..

"cih..menyusahkan saja"

kemuadian ia menghempaskan dagu yeoja itu dengan kasar tak ayal membuat ia langsung terjatuh kesamping kepalanya membentur lantai cukup keras. Sekali lagi Yeoja itu tetap berusaha mempertahankan kesadarannya dengan ekor mata yang terus menatap sang suami yang keadaannya tak jauh beda dengan dirinya.

"keparat menjauh dari istriku bajingan"

Bugh.. Satu tendangan mendarat di perut namja paruh baya yang seketika membuat ia memuntahkan darah untuk kesekian kalinya, sia-sia semua perlawanannya tadi yang tentu saja kalah jumlah,ia mencoba bangkit dengan tangan berlumuran darah merangkak tubuhnya di penuhi luka sana sini menggapai istrinya menautkan tangannya dengan tangan sang istri yang sama gemetarannya.

MAKNAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang