prolog

108 20 6
                                    

          Bel masuk sekolah sepertinya sudah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu, dan salah seorang siswi SMA 1 SATELIT Jakarta Pusat dengan pakaian yang rapih ber name tag kan Naila Putri Shalsabilla yang siap untuk mengikuti upacara hari senin harus berdiri di depan gerbang besi nan besar yang memisahkan antara jalan raya nan ramai dengan kendaraan yang lalu lalang dan sekolah yang sunyi karna pasti saat ini di dalam sekolah yang persisnya di lapangan utama sang bendera merah putih  telah berada di tengah jalan menuju puncak tiang bendera yang kokoh, dan dirinya harus menunggu sampai upacara itu selesai apabila ia masih ingin mengikuti pelajaran pertama  di hari awal ia sekolah, ya ini semua karna ia telat datang dan ia pun tak bisa untuk memohon pada pak satpam untuk memperbolehkan ia masuk karna ia sendiri tak tau siapa penjaga gerbang di sekolahnya ini, setelah ia berdiri di depan gerbang itu selama beberapa menit lamanya muncullah beberapa orang yang senasib dengannya yang harus menunggu waktu untuk dapat masuk kebalik pagar itu, dan setelah cukup lama berdiri di depan gerbang ini dengan mendengarkan beberapa ocehan antara siswa siswi yang senasib dengannya ini muncullah seseorang yang berjalan dari arah timur menuju tempat kerumunan  para orang yang menunggu saat untuk dapat masuk kebalik gerbang dengan gaya yang agak mencolok dari siswa siswi yang berada di sekitar tempat ia berjalan dan ia pun berhenti persis di tengah gerbang besi itu, tak lama ia berdiri di situ muncullah seseorang  yang tak asing bagi para siswa seantero sekolah dan termasuk naila yaitu sang ketos yang sangat menyebalkan bagi naila dan idola bagi yang lainnya.

"Sekarang kalian baris menurut tingkatan kelas masing masing!"-Perintah si ketos

          Dengan segera para orang orang yang tadinya memencar di pinggiran gerbang berjalan menuju ke depan gerbang dan berbaris sesuai kelas termasuk Naila dan tanpa ia sadari ternyata dirinya hanya satu satunya perempuan dalam barisan kelas X yang berbaris di depan dan di belakangnya,setelah semuanya berbaris dengan rapih si ketos itu pun membuka pagar dengan lebar sekitar 40cm yang muat di lewati oleh 1 orang dan satu persatu di catat namanya oleh osis piket dan di beri stempel di tangannya oleh osis yang lain dan di tengah barisan yang rapih dan tertib tadi tiba tiba terdengar suara omelan dari salah satu osis yang jaga di samping gerbang dan Naila pun mencari siapa kah itu dan ternyata itu adalah seseorang yang berada di depan 10 orang yang berbaris di depannya dan ternyata itu adalah seseorang yang datang paling terakhir tadi, dari ocehan osis itu Naila dapat menyimpulkan bahwa osis itu memberhentikan orang itu karna soflent di matanya dan sepatu yang berwarna mencolok layaknya pelangi yang mengkilat  di bawah sinar matahari plus make up berlebihan yang dipakainya,tak lama setelah pertengkaran mereka tiba tiba si ketos itu muncul dan memisahkan si osis itu dan seseorang yang ia omeli itu malah di bawa oleh si ketos itu menuju ke dalam sekolah dan selanjutnya Naila sudah tak tau, dan aktifitas tadi pun berjalan kembali dan sampailah di saat giliran dirinya yang akan masuk ke sekolah setelah menunggu cukup lama untuk menunggu waktu ini, setelah dirinya selesai dari urusan di gerbang tadi dengan para osis, ternyata dirinya tidak dapat langsung kembali ke kelas, namun harus ikut bergabung dengan para siswa siswi yang melanggar selama upacara tadi dan ia pun harus menunggu sekali lagi untuk dapat masuk ke dalam kelas dan mengikuti pelajaran yang telah ia bayangkan dari tadi, namun dirinya malah nyasar dan harus kehilangan waktu karna satu kesalahan saat di rumah dirinya ribut dengan bundanya karna tak ingin meminum obat yang selalu rutin di minumnya  dan saat ini ia lun hanya bisa menyesal kanapa tadi ia harus ribut minum obat, ya nasi telah jadi bubur tak dapat di ubah lagi toh sudah terlanjur.Dan setelah ia menunggu beberapa lama kenudian muncullah si ketos tadi dan dirinya pun di tunjuk oleh si ketos itu dan ia pun langsung respon,

"Saya?"-Naila
"Iya,menurut kamu siapa lagi!"-Ketos

          Dan Naila pun tersadar bahwa hanya dirinya sendiri yang duduk di bangku pinggir tumbuhan di area gerbang dan dengan cepat ia pun segera berjalan menuju si ketos itu.

cloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang