Vote, Read and Coment
Tepat 24 jam si Reseh belum juga memberi kabar setelah pesan terakhirnya tadi siang. Bukan apa-apa, bagaiamanapun Tata adalah sahabat yang tidak tau diri dengan tingkat kewarasan pedulinya sangat tinggi. Tata bukan termasuk anak yang superior seperti jeni, tetapi dia cukup ajaib. Banyak hal dimana membuat kita tidak percaya, pernah saat SMP dulu kita didaulat untuk bertasipasi mengikuti perlombaan Nasyid pada acara PHBI. Sebelum dia bergabung latihan, suara kita berantakan tidak tertata dan hampir membuat kita berlima frustasi dan tiba-tiba saja dia muncul dibalik jendela kelas menawarkan diri.
"suara kalian gak OK, coba ada gue. Gue jamin, gue latih dan kalian juara satu" teriaknya bertopang dagu dibalik daun jendela yang terbuka. Agak sengak sebenarnya mendengar ocehan songong ala Tata meremehkan kita semua. Kita berlima sempat berdiskusi apa harus menerima Tata sebagai anggota atau menolaknya, untuk kemungkinan yang pertama kalau kita menerimanya kita semua siap untuk diatur, kemunngkinan kedua kalau menolaknya gue siap-siap dipecat dari daftar orang yang dia pedulikan alias tidak bersahabat.
"Gimana si lo Tik, ga usah pake diafragma. Lo cukup pake suara dasar lo saja" itulah omelan Tata. Iya, pada akhirnya kita mau tidak mau menerima dia sebagai anggota tim Nasyid. Sudah jelaskan dan kemungkinan pertama pasti yang kita pilih, dia mengatur sesuka hati seperti juri Kontes Dangdut Indonesia yang berlipstik tebal berambut awut-awutan yang jelas aku lupa namanya. Pedes, pedes banget si Tata berceramah kepada kita semua, berasa paling ngerti sendiri. Padahal ada satu rahasia yang aku tau fakta dibalik siapa Tata, ku akui dia pandai mengalunkan nada lewat suara emasnya tapi untuk seorang Tata dia adalah seorang penyanyi yang buta tangga nada Dia tidak tau apa Not balok, Absolute pitc, Accelerando, bahkan Chord. Tata tidak mengerti itu semua, satu alat musikpun dia tidak bisa menggunkannya. Memainkan pianika saja alunannya berantakan sekali, membuat semua yang dikelas berhasil menutup telinga rapat-rapat dan caci maki dari bu tresno mau tidak mau harus ditelan mentah-mentah.
Satu minggu sudah cukup kita berlatih vocal dan kini saatnya kita mulai performance, bernyanyi dihadapan ratusan pasang mata penonton dan beberapa juri yang siap mendengarkan alunan Nasyid kita. Kalian tau apa yang terjadi, si Reseh sahabatku yang satu itu berulah. Ditengah penampilan saat bagian lirik yang harus dia nyanyikan, guru vocal yang membabat habis kita berlima saat latihan, ngomel-ngomel berbicara intonasi pada Tika dan ocehan-ocehan ala guru seni pada kita semua. Tata berhasil hampir membuat malu kita dihapadan juri, dia – lupa – lirik.
Jelaslah sudah saat kita turun dari panggung kepala tata hampir saja terkenan timpukan botol air mineral dari salah satu penonton, dan mataku sempat melirik juri mengelengkan kepalanya. Yang ada sekarang kita ikhlas dengan keputusan juri, rasanya aku ingin memaki tata si reseh bin biang keladi. Bisa-bisanya dia lupa lirik, dan tidak kusangka dia sudah prepare ditelapak tangannya tulisan beberapa bait bagian yang dia nyanyikan.
"juara pertama diraih..." juri ditengah panggung sudah siap dengan catatan nama beberapa pemenang. Dan aku hanya bisa pasrah kepada Allah dengan segala kehendaknya, kalau memang kalah ya sudah tapi bukan berarti tidak berharap juga ingin menang. "Selamat untuk SMP satu..."
"eh, serius itu sekolah kita yang disebut?" aku hampir percaya dan tidak percaya khawatir ada yang salah dengan alat pendengaranku saat ini, bisa jadi hanya Halu.
"jelas sekolah kita lah ka, yang mana lagi. Terbuktikan omongan gue, kalo gue ikut kalian pasti menang." tata melangkah meninggakanku yang terbengong kepanggung menyusul Tika dan yang lain setelah menyombongkan diri dihadapanku. Percaya kan kalau sahabatku yang satu itu bernama lengkap Jelita Putri Ayu Raga Wanita atau biasa gue panggil Tata dia mahkluk ajaib.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance
Teen Fiction'Kaliana harus memilih sebuah pilihan tersulit yang tidak pernah tertulis dalam daftar cita-citanya, yaitu pergi sebagai Tenaga Kerja Wanita di negara Republik Tiongkok beribukota Taipe, negeri empat musim. Disana dia mengundi nasib ditengah statusn...