Televisi menyala menampilkan film Disney Aladin live Action.Bukankah itu sangat menarik?
Oke jika film itu adalah film baru.Tapi film itu sudah dua bulan sejak pertama kali tayang.
Aku bukan seorang yang fanatik.Tapi memang film itu luar biasa.Meskipun hanya menonton trailernya,Aku yakin happy ending untuk Aladin.
Dan jika ada yang menanyakan alasan mengapa aku belum menonton film itu secara utuh,Alasanya adalah Ayahku.
Aku benci dia.Dua bulan yang lalu dia memergokiku sedang berjalan-jalan dengan Temanku.
Dan temanku,Andrea yang jelas-jelas sudah tertangkap basah membawa anak gadis Ayahku keluar,Malah berdalih bahwa Ia ingin mencari udara segar.
Sementara aku tidak pernah sekalipun mencari udara segar larut malam.Andrea KEPARAT!!
Otak cantikku memang harus selalu di gunakan dalam situasi genting seperti sekarang.
"Daddy,Tapi Gina hanya ingin belajar bersama.Dan sebenarnya ini adalah awal Gina belajar bersama.Dad tau?Aku ingin menghindari Egois.Aku ingin-..."
"Kalau begitu kita pulang sekarang.Sudah larut."-Ayahku
"Tapi Dad,Tugasnya belum selesai"
"Pulang" sekarang suaranya terdengar dingin.
Mungkin Ayah marah.Jika sudah begini pasti aku yang mutlak mengalah.Sekarang bagaimana caranya aku lolos.Aku tetap ingin menonton film Alladin.
AYAH KOLOT.
Sejak saat itu aku jadi enggan berbicara soal belajar.Ya tentu saja karna Andrea keparat.Dia anak laki laki paling cerdas di Kampus.Tapi sayang kadang otaknya tidak bermanfaat.Sedikitpun!!!
"Biar saja Ayah sibuk.Baru bisa nonton film"
Ya memang kan?
Mungkin dia juga akan sibuk dengan Kasus-kasus yang harus dia selesaikan.Kadang aku lupa kalau dia seorang Jaksa.Dan karna itu aku harus berpura-pura baik di depan semua orang.
Menghindari image buruk dan kata-kata"Anaknya pak Dawson bikin rusuh woy"
Aku menatap Ayah yang sedang melamun.
"Dad,mau aku buatkan kopi?"ucapku tulus.Ayah menatapku sambil tersenyum.Dia menggeleng dan melambaikan tangan.Memberi isyarat kepadaku untuk duduk di sampingnya.
Aku sengaja melakukan itu.Menyandarkan kepalaku di pundak Ayah.Membuat emlunya merangkul pinggangku.
Hal semacam ini bukan hal aneh.Mengingat Aku memang di manja sedari kecil.Semenjak Ibu meninggal.
Aku tidak tau persis soal Ibu.Tapi dia pasti orang baik.Orang pilihan Ayah memang selalu tepat.
Aku melirik Ayah yang melamun.Film Alladin sudah tidak terlalu membuatku antusias.
Aku mematikanya.Televisi yang sedari tadi tidak di hiraukan.Kasihan.
Ayah menatapku bingung.Ekspresinya seperti sedang bertanya "kenapa?".
Aku menatapnya dan tersenyum.Beberapa detik kemudian aku memeluk Ayah dari samping.Membenamkan wajahku di leher Ayah.
Badan Ayah memang bagus.Tidak kalah dengan binaraga-binaraga yang berseliweran di Televisi.
"Dad,Kalau seandainya aku mau membawa temanku ke rumah boleh?"Ucapku.
Ya tentu saja harus begitu.Aku bisa memastikan bahwa dia Kesepian.Dia...Ayahku.
"Tergantung"-Ayahku
"Kenapa begitu? Aku juga malas di rumah.Ada Daddy terus."
"Yaya,Daddy juga malas sama kamu.Anak nakal.Sekalipun nurut itu tidak pernah".
"Aku? Aku anak baik.its your said Dad"
"Sudah Daddy cabut kata-kata itu"
Aku diam.Malas saja.Topik pembicaraanya saja entah apa.Jadi,Selanjutnya buat masalah apa lagi?
"Kamu marah?"Ayahku
Aku menggeleng."Aku hanya sayang Daddy"Ucapku.
Ya tentu saja harus begitu kan?Cinta pertama seorang anak Gadis adalah Ayahnya.
Ayah memegang tangan kanaku.Mengecupnya beberapa kali.
"Tidur sana!Sudah malam,".Ayahku
Aku mengangguk.Meng-iya-kan.Toh Ayah cuma mau aku tidur.Aku melangkah menaiki tangga.Menuju kamarku di lantai dua.
"Mimpi Indah"ucap Ayah setengah berteriak.
Aku tidak menghiraukanya.
Sedikit jahat memang.Tapi itulah aku.Kemauanku saja sulit di tebak.Di saat anak perempuan lain meminta Boneka.Aku akan meminta Ayah untuk membuat perjanjian.Jika besar nanti aku tidak akan pernah menikah sebelum menemukan laki-laki jiplakan Ayah.Tentu saja Ayahku bingung.Sangat tidak normal untuk bocah berusia 5 tahun.
(Bagi Ayah) 0_¤
Aku terlelap sekarang.Jadi jangan rindukan aku.Dan biar besok kita bercerita kembali.
Ya memang rindu tidak berat seperti yang di katakan Dilan.
Tapi rindu menyenangkan.Apa lagi jika yang di rindukan juga merindukan.
Oke aku selesai.
Malam yang aneh.Baru saja langit cerah.Sekarang hujan sangat deras.Aku tidak yakin bisa tidur sendirian.Ini memang memalukan.Seorang Gina Dawildson takut tidur sendirian.
Beberapa saat kemudian gempita kilat di langit mulai mendukungku untuk tidur dengan Ayah.
Tentu saja dengan senang senang hati aku melakukanya.Aku berlari membawa bantal gulingku ke kamar Ayah.
Aku langsung masuk ke kamar Ayah.Dia sedang tidur nyenyak seperti mahluk tidak tau dosa.
Dia bahkan tidak memakai baju.Menampakkan dada bidang yang terpahat sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quarasia
Teen FictionAll about death Romansa+Kasus kriminal+mytologi Hubungangelap,Reinkanasi,Pembunuhan,Sejarah fiksi narasi. "Keyra adalah Reinkarnasi dari Kaysya!"ucapnya dengan nada tegas namun lirih. "Diam Jash!Jangan gagalkan apa yang menjadi rencanaku"ucap Dawson...