lebih dari teman

57 23 2
                                    

Sesuatu yang di harapkan akan menjadi kenyataan?

Pagi itu tak seperti biasa,aku begitu malas untuk bangun tidur.
Ku bangkitkan tubuhku dari nyamanya kasur dan selimut yg sedari tadi membalutku.

Ku bangkitkan badanku menuju kamar mandi.

Hm?
20 derajat untuk suhu hari ini,pantesan diniginya minta ampun.

Mandi pagi ini serasa berenang di Qulkas(musti banget pake Q)
Selesai mandi aja masih rasa dingin.
Udah ah....mandinya.

Setelah itu bersiap,dan tentu saja berangkat ke tempat kuliahku tanpa sarapan.

Kali ini bima yg mengantarku ke sana dengan menaiki mobil.
perjalananku terasa hening tanpa ada pembicaraan sedikitpun.hanya ada bunyi kendaraan yg berlalu.

Tiba di temat tujuan aku masih memasang muka datarku.jalan menuju seperti ranjang setan bagiku.terasa sangat hening.

Dan perasaan tidak enakku terjawab sudah.benar saja,Atha kini berdiri tegap di depan pintu kelasku.aku acuh tak acuh meski dia menyadari aku telah melihatnya.

Aku memilih untuk menunduk melihat jalan yg hendak aku lewati,dari pada melihatnya.

Namun yg terjadi kemudian,dia malah menghadangku di depan pintu.
"Morning,..."ucap atha.
Aku mundur beberapa langkah dari Atha.
Rasanya aneh ketika melihat mata tajamnya.
Serem resem gimana gituh!

Kenapa?.Tanya atha,
Hmm alisnya naik pula,.

"Morning" jawabku dengan nada menciut.Dan itu jawaban yg gak nyambung pula.Rasa rasanya aneh kalo liat atha dari deqet

Hmmm
.dan lagi,lagi,lagi,rasanya aneh  di saat kami berpandangan untuk beberapa saat.

"Mau sarapan dulu?"ucap Atha dengan nada lembut.Aku mengibaskan diriku dan menjauh.

"Tidak tidak"ucapku seraya mengertukan kening.
Aku udah kenyang liat kamu.
Eh?

"She Atha emang gitu,....bla bla bla bla bla bla mbrem mbrem...tin tin....duar beng tang des..."ucap Seruni dan em...temanya?
di dalam kelas.

Nggosip neng?

"Belum ada orang"ucapku.
"Yah..punya mata buat jalan,giliran punya kaki buat makan"ucap Seruni.
Hemmm kurang asem kan?
Rasanya gak berlebihan klo si Seruni di gampar,

Kuletakan tasku di salah satu tempat duduk.
Ku ambil beberapa buku bawaanku.ku baca salah satunya.

Aku kembali teringat atas apa yg telah berlalu barusan.
Aku memaki diriku atas apa yg terjadi.

Ya,meskipun aku akui aku senang di perlakukan seperti itu.
Eh?

"Tapi kenapa Atha?"celetukku yg tanpa ku sadari sudah banyak yg mendengar.

"Siall...perasaan tadi cuma ada aku"ucapku dengan lirih.

Seketika itu banyak anak lain yg menatapku.Terutama kaum hawa.Karena memang bagi mereka,Atha adalah anak yang sangat sempurna.
Tapi berbeda denganku,aku justru membenci dia.

"Atha?yg ganteng itu kan?"celetuk temanku.
"Anak basket?"celetuk teman lainya.
Dan entah mengapa pujian yg di tujukan kepada Atha malah membuat telingaku panas.
Ingin rasanya menyumpal mulut mereka dengan kaset rusak milik mama.

Melihatku mendengus kesal si pendiam Seruni,mendudukan dirinya di sebelahku.

Eh?pendiam?
Ia mengusap pundaku dan terkekeh geli karena mungkin mukaku yg terlihat aneh.

"Knp?"ucapku sambil memegang pipiku."pipi kam..."ucapan seruni terpotong sapaan yg tak asing bagiku.
"Morning"ucap dosen yg setiap gelagatnya membuat orang tertawa.

Pelajaran terasa sangat singkat karena saking asiknya.
Hingga waktu istirahat datang.bunyi bel di iringi suara girang anak kampus....itu hal yg aku rasakan.

Aku memilih mengisi waktu kosongku dengan berdiri di depan kelas.Memandangi lapangan kosong di depanku.

"Tumben gak ada Atha yg main basket"ucapku dengan nada lirih.

"Males aja...lebih enak memandang langit indah sama kamu dari pada main basket"ucap Atha dari belakangku.

Aku memutar badanku,menatap Atha yg tengah menatapku sedari tadi.

"Sudah makan siang?"ucap atha sambil menaikan alis tebalnya.
Kenyang.

"Ayo"ajak atha sanbil menggandeng tanganku dan berjalan cepat seperti orang kesetanan,hingga aku harus sedikit berlari untuk menyamakan langkahnya.

Aku memang tidak mengeluh atas sikapnya.Hanya saja orang yg menatap kami seakan aku adalah seorang tahanan yg kabur.

"Duduk"ucap atha menyuruhku untuk duduk di kursi Kaffe dekat kampus.
Ya iya lah.masa gulingan.

"Mau makan apa?"ucap Atha dengan nada lembut.

"Apa ?"tanyaku penasaran alih alih mengalihkan tawaran Atha.

"Apa?"ucap Atha.

Aku menggeleng.

Tersenyum,emmm apa ya?
Kaya inget sesuatu,klo liat Atha dari deket.

Melihatnya begituh,aku merasa sangat pusing.
Aku berusaha mengingat sesuatu.

"Kamu kenapa?"ucap atha.

Aku menggeleng.

"Makan dulu!!!!"ucap Atha dengan nada perintah.

Yeee kaya ibu kos.an.

Akhirnya dengan berat hati tanpa keinginan aku memakan makanan yg Atha pesan.
Aku makan hingga perut kosongku terisi.

Setelah kepalaku dirasa membaik,aku kembali bertanya pada Atha.

"Apa ?"
"Ngomkng ngomkng kopinya enak.mau coba?"
Kayanya klo di siram ke Doi lebih enak deh bang.

aku kembali bertanya.

"Itu?"

Mendengar ucapanku barusan Atha memasang wajah kaget.

Atha berdehem seraya menetralkan expresinya.

"Aku sudah lama mengenalmu sebagai Qilla.
Kamu tau?aku menyukaimu sejak pertama kita bertemu.
Mungkin kamu lupa.,tapi aku akan tetap mengingatnya.bukan salahmu."ucap Atha wajah sedih.

"Maksudnya?"ucapku.

"Aku ingin antara kita lebih dari sekedar teman"ucap Atha.

"Oh"ucapku singkat.

"Serius"ucap Atha.

Melihat wajah melas Atha aku malah tersenyum geli.Kaya Cacing kelaperan.

"Kenapa?"tanya Atha.
"Kamu mau?"
Aku tersentak mendengar akan apa yg atha ucapkan.

"Kenapa?"ucap Atha.
"Kamu?"
"Modus?"ucapku.
"Lebih dari teman?"lanjutku.

Akhirnya kami menyatukan jari telunjuk.
Setelah ini tidak ada modus lagi.
Ucapku dalam hati

QuarasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang