#Sodara Jauh

57 22 1
                                    

Seberapa bosanpun kamu pada sodaramu hanya akan menambah ikatan batin.
Unek unek yang ada di dalam hati menjadi sesuatu yang di rindu

Tok tok tok,,,!!!
Ketukan pintu dari depan rumah terdengar lantang.Aku masih menebak nebak siapa dia,mudah mudahan bukan Atha.
Dia seperti sosok horor buatku.
Aku yg sedang membaca segera mengakhiri kegiatanku.

"Sebentar"ucapku.
Aku berlari mendekati pintu,dan ku buka pintu tersebut.
Baaaaah!!!!

Terlihat Bima berdiri membawa dua buah koper besar di tanganya.

Dan ya ampun dia terlihat sangat terawat.Kulitnya terlihat lebih putih dari dua tahun yang lalu.
Dan jangan lupakan rambut suburnya yang diwarnai sedikit pirang.
Badanya lebih berisi,dan wajahnya manis,seperti kakaknya.

Hmmm,...padahal dia tinggal sendiri seperti anak yatim piatu.
Aku bahkan heran,dia cukup mandiri menjalani hidupnya.
Aku saja belum bisa memasak,tapi dia sudah mahir sejak usia SMP.
"Biasa aja kak,Bima adik kakak yang tampan rupawan dan budiman ini juga kangen kok sama kakak"-Bima.
Sumpah,pengin muntah....
Aku mendaratkan jari jemariku ke kepala Bima.
Plak!!!!tuman!!!!

"Masuk gih"ucapku.
Bima masuk dan Berlalu dari hadapanku.

"Kak,kamarku yang mana?"ucap bima sambil mendudukan dirinya di Sofa.

"Kamar?,hmmm kabar baiknya Kakakmu yang cantik jelita seperti bidadari surga ini belum membersihkan kamarmu,kalo kamu mau tidur di gudang boleh kok,atau kalo kamu mau tidur di rumah kucing tetangga kita juga boleh"ucapku panjang lebar.

"Jahat"ucap bima lirih.
"Ya udah aku tidur di Sofa aja"ucap bima.

"Hmm terserah"ucapku dengan nada bahagia.

"Kak,kakak ingat kirana?pacar bima yg dulu sering Bima gibahin ke Kakak?"tanya bima sambil membuka Handfonya.

"Hm"ucapku,singkat padat dan Berisi.
"Terus kamu pulang karna Kirana gitu,?"ucapku.

"Nggak juga,hmm ngomong ngomong dia sebentar lagi ulang tahun kak...."ucapnya antusias.
"Terus"jawabku.

"Tolong temenin Bima cari Hadiah Buat Kirana,"-Bima.
Sesama perempuan mengerti apa yang saling di inginkan.
"Ya boleh"-ucapku.
Mungkin sekalian nonton tidak masalah....
Dan Kabar baiknya bima memilih ke Mall untuk mencari hadiah yang cocok.

Tiba di depan mall Bima melangkah dengan langkah tegapnya.Sementara aku memilih untuk membuntutinya.
"Sebenarnya kamu mau ngasih apa si?"ucapku sambil mengangkat daguku dari belakang tubuh tegapnya.

"Bagaimana dengan kalung?"ucapku.
"Nggak salah?kaya orang tua aja"ucap bima.

"Kalo gelang?jam tangan?atau boneka?"ucapku lagi.
"Kakak ini mau ngasih saran atau ngasih pilihan sih?bikin bingung aja"ucap Bima dengan nada kesal.
"Qilla"ucap seorang di belakangku.seketika aku dan bima memutar badan untuk melihat orang tersebut.
Dan ternyata dia Ray,kakak Atha si pembawa masalah.

"Ini pacar kamu?"ucap Ray sambil menaikan alis.
"Oh? Maaf aku baru ingat,kamu kan sudah milik adikku"lanjutnya.
Seketika itu aku menaikan alis,refleks dari kaget.

"Aku belum milik siapa-siapa Kak,..."ucapku.Di usia 19 tahun,aku masih belum berfikir untuk mempunyai sandaran hati.

"Terus dia siapa kamu?"ucap Ray sambil menunjuk bima dengan dagunya.

"Aku adik dari Qilla"ucap bima sambil mendekati menjawab pertanyaan Ray yang tertuju padaku.
Hmm....sangat tidak sopan😑

"Kalau anda mau menjadikan Kak Qilla sebagai calon istri,silahkan.Tapi tidak sekarang.kami masih punya urusan" ucap Bima
Bima menariku menjauhi Ray.
"What??"ucapku.
ada apa dengan Bima?
"otakmu geser?"lanjuku.

Aku menarik tanganku dari genggaman Bima.
Kuinjak kaki Bima dengan penuh rasa marah.

"Knp?"ucap Bima.
"Kakak nggak suka,kamu ngomong gitu ke Orang tadi"protesku.

"Harusnya kakak berterima kasih padaku karana aku sudah menyelamatkan kakak dari orang tadi"ucap Bima.

"Udah ayo balik ke urusan kita"ucap  Bima mengalihkan.

Aku benar benar kesal saat itu,sebelum Bima melanjutkan kegiatanya sendiri.Aku hanya membuntutinya dari belakang.

Dan pada akhirnya Bima malah memilih hadiah sendiri.Pilihanya jatuh pada jam tangan merah muda dengan bentuk yg unik.Yaa...Karena Kirana memang suka warna merah muda,seperti perempuan umumnya.

Kami pun pulang setelah menonton bioaskop di mall dan dilanjutkan makan siang.
Semua itu berjalan sangat dingin.

***di rumah***

Beberapa notifikasi handfoneku mulai terlintas.Diantara beberapa notifikasi,salah satunya dari Kak Ray.

"Adikmu udah merestui klo seandainya kita menikah?"pesan Ray.

Oh bumi...telanlah aku.Kemarin adiknya,sekarang malah kakaknya.

Akhirnya pesan tersebut kubalas dengan kata"maaf belum berfikir untuk itu".

"Kenapa ngeblok Atha?dia ngganggu kamu?"ucap Ray.

"Iya...dia sedikit menggangguku,beberapa hari yang lalu"ucapku jujur.
Atha si tukang colek itu kan memang genit.

"Kalau kakak keberatan aku mau kok membuka blok tersebut"lanjutku.
Sebenarnya sih memang aku sudah berniat membukanya.
Berhubung orang tua Atha rekan kerja papa,mungkin aku harus belajar untuk sedikit baik kepadanya.

"Maaf ya kalau Atha mengganggu kamu mungkin dia suka kamu...,"ucap kak Ray.

"Oh iya,kalau kamu di ganggu lagi sama Atha,kamu bilang aja.Nanti aku tegur."

"Iya kak... dengan senang hati"ucapku.

Percakapan kami selesai dengan perintah selamat tidur dari  aku.kak Ray mengiyakan dengan syarat aku tidur juga.

Setelah itu muncul beberapa notifikasi dari Atha.Dia menelfonku.

Aku menolak panggilan tersebut.Namun ternyata ia tidak mudah menyerah.
P

adahal baru beberapa saat aku membuka blokirku kepada kontaknya........hmmmm....


akhirnya ku angkat tombol hijau di handfoneku.

"Halo sayang?sedang apa?"ucap Atha.

"Sayang?jijik banget.....mau Aku blok lagi ?"ucapku.
N

i orang mungkin kurang di sleding.

"Jangan dong"ucap Atha singkat.

"Ya sudah kamu tidur...,mimpi indah..."ucap Atha.

Berasa naik roller coster,di panggil sayang pertama kali,bahkan orang tuaku belum pernah memanggilku demikian.
Jyjay.
Jyjyk badai.....

Ku tutup tutup telefon tersebut dengan hati gusar.Sebal!!!!
...

QuarasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang