"Emm.. Udah selesai kan sholatnya? langsung balik aja yok, udah malem." ucap Guanlin ketika merasa ada yang aneh.
"Emang tugasnya udah kelar?" tanya Seonho
"Tanya dulu sama yang lain, kalo belum selesai lanjutin besok aja. Rumah gue jauh, takut kemaleman."
"Yaudah ayo."
Seonho, Baejin, dan Guanlin segera melipat sajadah mereka dan menaruhnya di meja yang ada di kamar tersebut.
"Tugasnya udah kelar?" tanya Baejin begitu masuk ke dalam kamar Wonyoung.
"Dikit lagi nih." sahut Minju
"Buruan, udah malem."
"Bentar, 4 paragraf lagi."
Mereka menunggu Minju selesai menulis sembari bercanda-canda.
"Nah! Udah nih." ucap Minju bertepatan dengan adzan Isya berkumandang.
"Yaudah ayo balik, udah isya."
Mereka segera membereskan alat tulis mereka dan memasukannya ke dalam tas.
"Kita pulang dulu ya, Young." pamit Somi
"Iya, ati ati di jalan ya."
"Sip."
Mereka berlima menuju ke depan gang bersamaan.
"Eh."
Semuanya menoleh ke arah Somi.
"Kenapa, Som?" tanya Minju
"Kalian ngerasa aneh ga sih sama rumahnya Wonyoung?"
"Iya."
"Tadi pas gue udah sampe deket rumah Wonyoung, gue dipanggil tetangganya."
Semuanya mendengarkan sambil terus berjalan.
"Kata tetangganya, di rumahnya Wonyoung itu ada... jin nya."
"Hah?"
"Iya, kata tetangganya dulu orang tua Wonyoung melihara jin. Sampe sekarang jin itu masih ada di rumah Wonyoung, walaupun orang tuanya udah ga ada."
"Jangan-jangan yang di kamar itu." ucap Guanlin
"Ah iya, terus yang narik narik sajadah lo jangan jangan dia juga?" tebak Seonho
"Dia siapa?" tanya Minju
"Aku. Aku ga suka sama kehadiran kalian di rumah tuan saya."
Mereka semua mematung.
