"Eh!"
Brendon menarik tangannya yang memegang tangan mungil putih itu, begitu pula sang pemilik. Ia menatap ke samping dengan pandangan tak senang, ditemukannya gadis mungil bergaun biru muda dengan rambut hitam yang terurai panjang. Mata birunya mengalihkan pandangan tak membalas tatapan cokelat tajam pemuda itu.
"Ma-maaf, Kak!" katanya dengan nada menyesal.
Brendon menghela napas, ia ingin mengambil lagi namun tangan gadis itu kembali terulur untuk mengambil kue yang juga ingin ia ambil.
"Eh, ma-maaf lagi, Kak!" Sekali lagi ia meminta maaf.
Brendon mendengkus, ia berdecih lalu berbalik pergi.
"Eh, mm ..., Kak!" panggil gadis itu, tetapi ia tak menahan Brendon yang kini hilang di antara lautan tubuh lain.
Ia menyadari dirinya ditatap tidak mengenakan oleh orang-orang di sekitarnya, membuat ia merasa bersalah meski sebenarnya disalahartikan oleh sang gadis. Diambilnya sebuah piring kertas, kemudian diisinya dengan beberapa kue di sana.
"Kak!" panggilnya, melewati kerumunan yang ia ingat tadi sang pemuda ke arah sana.
Ia menemukannya, hanya saja kini Brendon tengah berbincang dengan seorang pemuda lain yang terlihat bersama seorang gadis. Disaksikannya dengan seksama percakapan yang tidak terdengar itu, ia perhatikan hingga si pemuda melangkah bersama lawan bicaranya menuju keluar bangunan.
"Eh?"
Sadar dari lamunannya memperhatikan, gadis itu sedikit berlari menyusul. Ia mengikuti mereka tanpa pikir panjang yang nyatanya menuju ke parkiran. Keduanya mengeluarkan pria yang kelihatan lemas dari mobil. Ia masih belum bertindak dan memilih mengikuti lagi karena mereka bertiga kembali berjalan ke bagian belakang bangunan sekolah menengah atas yang diubah menjadi tempat pesta itu.
Mereka masuk ke salah satu bangunan yang terang karena lampu, meski kelihatan agak usang.
"Gudang?" Gadis itu bertanya pada diri sendiri.
"Gila, ketemu tu cewek orgil, mood gue jadi buruk!" Brendon duduk di sofa yang telah rusak sebagian setelah ia dan Dallon melemparkan Mike yang masih sempoyongan di atas sofa lain, ia mengambil salah satu botol di meja, membukanya tanpa kesulitan lalu menenggak dengan tegukan beberapa kali.
"Ya elah, Bos! Baperan amat, sih, jadi orang! Liat-liat dulu, geh! Kalo cantik jangan cepet marah!" Dallon mengambil botol di atas meja dan meniru yang dilakukan Brendon. "Lo ganggu gue ngelepas gelar jones gue tau, gak?!" kesalnya berkata setelah minum.
"Jones jones aja seumur idup lu!" Tawa Brendon kemudian.
"Tega lu nyumpahin gue! Balik lagi ke elu tau rasa, lu!"
Brendon hanya tertawa, wajahnya sedikit memerah akibat pengaruh alkohol.
"Permisi, Kak-"
Pemilik suara menggantung pernyataan, kedua pemuda itu menoleh ke sumber suara di mana seorang gadis tengah berdiri di ambang pintu sambil memegang piring berisi kue di sana. Ia menatap kaget para pria yang ada di sana.
"Keciduk!"
Si gadis siap berbalik dan melangkah pergi, tetapi Brendon bangkit dan dengan gesitnya tangan kanannya menangkap tangan gadis itu. Kue yang ia bawa terjatuh di lantai sementara ia terpaksa berbalik menghadap si pemuda.
"Le-lepasin, Kak!" pintanya sambil meronta, tetapi kekuatan Brendon tak sebanding dengan badan mungilnya.
"Sans, gue cuman mau ngajak kenalan." Brendon menyengir, tangan kirinya yang masih memegang botol kembali menenggak beberapa tegukan, menghabiskannya secepat kilat dan membuangnya asal. "Nama lo siapa, huh?"
"In-Indira," jawabnya dengan gemetar.
"Meski orgil, ternyata si Dally bener juga. Harusnya gue gak cepet marah, lo cantik banget ternyata." Tangan kanan Brendon menyikapkan poni panjang Indira ke belakang telinga.
"Lepasin, Kak! Lepas-"
Teriakan Indira teredam karena tangan Brendon kini membekapnya.
"Gak semudah itu, lo pasti mau laporin kami ke Pak BP 'kan?" Indira menggeleng. "Bo'ong banget, sih ... cantik-cantik sukanya bo'ong! Gemes, deh!"
Melepas dekapannya, Indira menangis tersedu dengan pelan. Seluruh badannya gemetar menghadapi pemuda yang ada di bawah pengaruh alkohol itu. Suaranya seakan tercekat kala tangan itu memeluknya teramat erat.
"Jangan nangis, Indiraku ... mending, kamu ikut aku, oke?"
•••
LENGKAPNYA HANYA DI DREAME ATAU INNOVEL!
"CARA BACA CHAPTER LENGKAP"
1. Kalian download dulu aplikasi DREAME atau INNOVEL di playstore (BISA JUGA DIBUKA DI WEB)
2. Sudah, daftar aja pake gmail, ataupun facebook
3. Cari dengan kata kunci An Urie atau judul.
4. Klik ceritanya, klik start reading
5. Yeay! Kalian bisa baca part lengkap, beberapa part dikunci jadi harus punya koin dulu, nah untuk mendapatkan koin bisa dengan earn reward harian atau top up via pulsa/saldo
6. Selamat membaca!
![](https://img.wattpad.com/cover/175499004-288-k447109.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy's Little Wife [✔]
Romance"Lo hamil?" ulangnya. Jawabannya, gerakan kepala naik turun. Karena sebuah insiden saat reuni, Brendon Aryaputra (21 tahun) si cowok nakal harus meninggalkan kehidupan bebasnya dan menikahi Indira Yudayana, si gadis mungil 19 tahun. Kehidupan keluar...