Cold Heart Chapter 22

402 37 48
                                    


Karin POV

Kantuk menyerangku tiba-tiba, aku tidak lagi bisa berkonsentrasi pada pelajaran.Beberapa kali aku menguap.Beruntung sekarang bukan mata pelajarannya Tsunade Sensei, kalau itu terjadi aku pasti sekarang berada di tengah lapangan untuk menebus kesalahanku, seperti yang pernah aku lakukan dulu.Ketika aku tak merespon panggilan Tsunade Sensei sampai tiga kali berulang, bahkan sampai detik ini aku tak mengingat sama sekali bahwa Tsunade Sensei memanggil namaku berkali-kali, kalau tidak karena pukulan Temari yang menyadarkan ku dari dunia hayalanku, apa lagi selain memandang Sasuke sampai berjam-jam. Ya, itu dulu hobby ku, tapi sudah sejak sebulan yang lalu aku sudah menghentikan kebiasaan aneh ku itu.

Aku menepuk pipiku, aku sedang melamunkan masa lalu.Apa mungkin karena aku sedang ngantuk berat otakku jadi sedikit menerawang kemana-mana, aku pun memutuskan untuk ijin ke toilet untuk membasuh muka.

"Siapa tahu dengan ini kantukku hilang" Lagi, aku membasuh mukaku berkali-kali lalu menepuk nepuk pipi.

"Sedikit lebih segar sekarang" Dan aku melanjutkan mengikuti pelajaran hingga waktu istirahat tiba.

Ino menghampiriku,"Kau tidak ke kantin?" tanyanya.Aku menggeleng sebagai jawaban.

"Aku tititp coffe latte saja Ino, aku sedang ngantuk" aku memberi alasan.Temari,Ino dan Tenten sudah siap untuk berangkat ke kantin sekolah, "Kau yakin tidak ingin aku membelikan makanan?apa kau tak lapar?" tanya Temari.Sekali lagi aku menggeleng.

"Aku hanya ingin tiduran sebentar, pagi tadi aku sudah sarapan dan masih belum terasa lapar.Aku hanya butuh kopi untuk penghilang ngantukku" aku kucek mataku yang malah semakin kesat rasanya.

"Baiklah.Kami ke kantin dulu" kata Tenten dan diikuti Temari dan Ino.Aku hanya akan menunggu kopi ku datang sambil merebahkan kepalaku di meja.

Terbangun mendapati sesuatu diatas meja ku.

-0-

Sasuke POV

"Buka mulutmu Sasuke-kun, kau harus mencoba yang ini" seperti biasa, dia selalu menyuapiku ketika dia baru saja membuat masakan.Aku membuka mulutku, melahap satu sendok penuh cake buatan Sakura.Jujur cake ini terlalu manis bagi orang yang tidak begitu suka dengan manis seperti hal nya aku.Toh aku tetep memakannya, aku lemparkan senyum kearahnya, dan dia balas tersenyum.

Matanya berbinar, "Bagaimana rasanya?" aku mengacungkan jempol sebagai jawaban.

Entah kenapa pikiranku menerawang kepada sesuatu yang sama sekali tidak penting, tapi kadang tanpa aku mau bayangan itu muncul.

Ketika Sakura hendak menyuapiku lagi, aku menghentikannya " Aku sudah kenyang Sakura-chan , perutku tidak mampu menampungnya lagi" dia hanya cemberut.

"Kau bilang cake buatanku enak, tapi kenapa tidak kau habiskan Sasuke-kun?" aku tertawa ringan sambil menoel hidungnya gemas.

Aku tidak bisa membiarkan Sakura melakukannya lagi, aku tidak ingin pikiranku tiba-tiba mengingatnya.

"Aku tidak sudi makan makanan kambingmu"

Shit.

Kenapa hal itu yang terlintas dipikiranku? Kejadian yang bahkan sudah lama terjadi.Kulirik Sakura memakan cake nya dengan ganas.Aku tahu dia sedang kesal karena aku tidak menghabiskan cake nya.

"Beri aku sesuap lagi, aku rasa aku belum puas memakannya" aku berusaha menyenangkannya, membuatnya tidak cemberut seperti sekarang yang ia lakukan.Dan dia hanya terus melahap cake nya sendiri.

"Bukankah Sasuke-kun sudah kenyang, biar aku saja yang memakan sisanya.Ini manis dan aku suka, terlebih ini cake buatanku, aku harus menghargai usahaku sendiri" Dia sedang menyindirku yang menurutnya tidak bisa menghargai pemberiannya.Well, setidaknya aku berusaha menghiburnya kan dan yang terjadi dia malah semakin kesal.

Cold HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang