5)

720 76 3
                                    

    Aku meminum secangkir air putih dengan pelan. Tentu aku harus minum dan bertahan hidup untuk keluar dari sini. Aku melentangkan badanku. Ia sudah seharian ini tidak masuk kekamarku. Aku menjadi sedikit lega. Setidaknya disini ada televisi yang bisa aku tonton dan buku yang bisa aku baca.

     "Hah....." aku menghembuskan berat nafasku. Bagaimana aku bisa keluar dari sini? Aku sekarang benar benar mengingat jelas hal itu. Semuanya tidak masuk akal. Sudahlah. Aku terlalu capek.

     Masih banyak hal yang belum aku ketahui. Ingatanku tidak sepenuhnya pulih saat aku bertemu dengan Daniel. Aku hanya mengingat hal bahwa dulunya ia pernah menyiksaku tanpa kejelasan.

     Aku terlalu takut untuk mengingat hal itu. Bahkan sejak kapan dan pernahkah sebelum aku disiksa olehnya aku mengenalnya? Sayang sekali ingatanku tidak benar benar kembali.

Tok tok'

     Suara pintu yang diketok terdengar, tapi apa daya aku tidak bisa membukakannya, aku tidak tau passwordnya.

    "Aku kembali lagi sayang" suara yang paling kubenci itu kembali hadir.

    Kakiku benar benar bergetar hebat seperti bayi kambing yang belajar untuk berjalan.

    "Ada apa lagi" tanyaku sinis. Aku tetap mencoba menjaga jarak dengannya.

    "Ini adalah hadiah tambahan sebelum ulang tahunmu, semoga kamu senang sayang"

Sret'

     " F*CK......" Aku mengganga dan terkejut sesaat setelah aku melihat isinya.

     "GILA.... KANG DANIEL!!Hiks.... DAN..... SEE WHAT DID YOU DO! Hiks... HAH,,, STUPID!" Aku menangis salah satu orang yang pernah menyakitiku. Mayat Ayah Daniel, Kang Hyunbin, tergeletak didalam kotak panjang dengan bergelimpangan darah.

     Air mataku dengan deras mengalir dengan keras. Ketakutan itu kembali muncul. Aku melihat mayat bercucuran darah didepanku.

     "Aku merasa diriku sudah tergila olehmu, as your wish yesterday" Dia tersenyum sambil mengelus kepalaku yang ku tangkis olehnya.

     "Stupid Daniel. No! Stupid Jihoon, Why you ask for something crazy like that? Are you forget that this fvcking bastard can do anything!" Pikiranku melayang entah kemana.

     "Apa kamu merasa tidak puas?" Katanya.

    "Maafkan aku seharusnya kubuang badannya dan kusisakan hatinya saja" Daniel menggaruk tengkuknya seperti tak ada yang mengganggunya dan tak ada rasa bersalah.

    "Kamu benar benar sudah gila" bisikku sebelum akhirnya aku terpingsan.

Yeay!
Maaf pendek buat yang satu ini!
Buat yang bingung sama alurnya yang maju mundur, tenang aja kok pada akhirnya bakal dijelasin semuanya, KEEP YOUR EYES IN THIS STORY!

VOTE + COMMENT HERE TO OPEN NEXT CHAPTER!!!

[KILLING ME] -  NielWinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang