PAST

137 22 6
                                    

Masih belajar, mohon dimaklumi 😘

Selamat membaca...











^^Dia yang tak tau apa-apa (3)^^










Jimin hanyalah anak kecil yang selalu berpikir jika dia memiliki kelebihan, teman - temannya pasti mau bermain dengannya.

















Jimin menatap jengah anak laki-laki di depannya. Anak itu setahun lebih tua dari Jimin, ia terus bercerita tentang betapa seru dan lucunya film yang baru ia tonton.

Hal itu semakin menyebalkan saat dua anak lain begitu antusias dan mulai menyuarakan pendapat mereka juga.

Jimin kesal


Walau mata dan mimik wajahnya menunjukkan binar antusias Jimin tetap tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Jimin hanya terus memperhatikan ketiga anak itu bercerita, membayangkan bagaimana film itu berjalan. Berdasarkan dari cerita mereka Jimin bisa menyimpulkan film itu benar – benar lucu.
Jimin ingin melihatnya juga

Seorang anak berdiri, ia menyuarakan keinginannya untuk melihat film itu lagi dan tentu saja disetujui dua anak lainnya. Ketiga anak itu pergi meninggalkan halaman rumah Jimin.

Mereka terlihat sangat gembira, sesekali menunjukkan kebolehan dengan meniru salah satu adegan dari film yang tentu saja mengundang gelak tawa.
Mereka menertawakan satu sama lain.

Wajah Jimin semakin tertekuk, ia terus memperhatikan ketiga anak tadi dari teras rumah. Mereka berbelok memasuki sebuah rumah.

Rumah paman berjenggot menyeramkan.

Alasan Jimin tidak pergi adalah paman menyeramkan dan ketiga anak tadi tidak mengajaknya.

Pesimis







Jimin bukan tidak pernah ke rumah itu.
Rumah itu hanya berjarak satu rumah dari rumahnya, tentu saja Jimin pernah ke sana. Bisa dibilang sering, terutama saat musim buah. Jimin dan anak – anak lain sering memanjat pohon jambu di sana. Tidak jarang juga mereka dimarahi nenek pemilik rumah karena lupa mengembalikan galah atau karna mengambil buah yang masih terlalu muda dan akhirnya berserakan di tanah. Mereka tidak mungkin memakannya bukan? Itu terlalu pahit

Jika mereka beruntung nenek itu akan memberi mereka mangga atau apel bahkan kue kering,  tapi mereka hanya bermain di halaman tak pernah sekalipun masuk ke dalam rumah.

Jimin dapat mendengar suara musik dan tawa ketiga anak tadi. Apakah selucu itu?



.

.

.

.

.

.

PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang