PAST

Disini aku cuma pinjem nama sama visual member BANGTAN, semua sifat sama perilaku di cerita gak ada hubungannya sama sifat mereka 😶

Masih belajar, mohon dimaklumi 😘

Selamat menikmati...

^^Dia yang tak tau apa-apa^^

Jimin hanyalah anak kecil yang selalu berfikir jika dia memiliki kelebihan, teman - temannya pasti mau bermain dengannya.

.

.

.

.

.

.

.

Tubuh Jimin bergetar, tangis sudah tak sekencang sebelumnya.
Pipi chubby tak terlihat, tenggelam oleh tangan mungil yang kini terlipat kuat. Dua puluh menit sudah terlewati, tapi Jimin masih tak bergerak bertahan dengan posisi telungkupnya.

Sebenarnya Jimin sudah tidak ingin menangis tapi entah kenapa seperti ini terasa lebih nyaman daripada melihat tatapan mencemooh yang tertuju padanya.

Tangisnya sudah reda, ia masih enggan beranjak juga.

“Apakah dia tertidur?”

“Sepertinya begitu”

Tidur ya?

Jimin dapat merasakan seseorang duduk disampingnya. Ia bisa mendengar suara guru menutup pembelajaran hari ini. Juga suara riuh teman – teman saat orang tua mereka datang menjemput.

Ah... Jimin ingat
Bagaimana ia pulang? Hari ini bunda tidak menjemput. Ia juga masih enggan membuka mata, terlebih sekarang mereka mulai menanyakan keadaan ‘tidurnya’.

‘bagaimana....’

‘apa aku harus bangun sekarang’

‘aku akan dianggap jelek’

Wajah tak suka teman-teman berputar di pikiran Jimin, ia tak dapat lagi mendengar. Semuanya seperti dengungan lebah

‘harus bangun’

‘aku gak mau, mereka akan menjauhiku’

‘kenapa dia melakukan ini padaku’

‘aku tak mau’

‘aku harap semua ini tak nyata’

‘aku ingin hilang’