Rahasia

758 108 8
                                    

"Apa yang kau lakukan seharian ini?" tanya Chuuya tiba tiba.

"Huh? Hm.. Setelah kembali berbelanja, aku membersihkan rumah, lalu mencuci." jelasmu.

"Begitu rupanya" ia kembali menyaksikan acara tv.

[YN] hanya memperhatikan Chuuya yang sedang menonton tv. Jantunganya berdegup kencang. Ia segera berlari menjauh dari Chuuya.

"[Y-YN]?!" pria itu pikir, sesuatu terjadi pada [YN]. Ia mengejar [YN] yang ternyata berlari ke dapur, dan berdiri disudut ruangan.

"[YN]?"

Ia menepuk pundak wanita itu, dan [YN] pun berbalik. Ia memegang segelas air putih.

"Ya, Chuuya-san?"

"A-Apa yang kau lakukan? Kenapa tiba tiba.."

"Huh? Ah.. Aku merasa jantungku berdebar begitu kencang. Kupikir aku butuh air putih untuk menenangkannya" jawabmu polos.

"Berdebar kencang?"

"Ya. Tiba tiba saja begitu.. Aku tidak tahu kenapa--"

Chuuya langsung merebut air putih itu, dan meminumnya.

"C-Chuuya-san..? Apa jantungmu juga begitu?"

"A-Apa? K-Kurasa begitu"

"Biar kuperiksa!"

Kau menempelkan telingamu di dada Chuuya. Dan mendengarkan suara jantungnya dengan seksama.

Jantung Chuuya justru berdegup semakin kencang. Tangannya perlahan ingin melingkar di tubuh kecil wanita dihadapannya itu.

Namun, ia bisa mengendalikan dirinya dengan mendorong pundak [YN].

"Aku baik baik saja. Kau tak perlu memikirkan itu"

"Um.. Baiklah"

Chuuya kembali ke ruang tv, dan mulai menuangkan winenya. Wajahnya masih saja memerah karena hal tadi.

"Kenapa dia begitu dekat" pikirnya.

"Chuuya-san..."

"Sekarang aku justru bertingkah aneh, sejak dia disini.."

"Chuuya-san.."

"Apa seharusnya aku membawanya saja ke Port Mafia?!"

"Chuuya-san!"

"Tidak tidak tidak.. Boss memintaku untuk menjaganya sendiri"

"Chuuya!!!"

Chuuya langsung tersadar dari lamunannya.

"Winemu sudah terlalu penuh!"

Ia tak menyadari, kalau wine itu sudah mengalir keluar gelas. Yang bisa dilakukannya, hanya menghela napas panjang.

"Kau ini bagaimana.. Apa sesuatu memenuhi pikiranmu?" tanya [YN] seraya mengelap meja yang tertumpahi wine.

"Tidak ada"

"Sungguh?"

"Kurasa begitu" saat pria bertopi itu menoleh, ia sudah disuguhi oleh wajah cantik [YN], tepat didepan wajahnya.

"Mungkin kau demam?" Kau berniat untuk menempelkan dahimu padanya. Namun, Chuuya menepis tanganmu saat akan mengangkat poninya.

"Aku baik baik saja. Bisa kau menjauh dariku?"

"Ahh.. Maaf!" kau langsung menarik diri, dan meminta maaf.

"Aku memang tidak sopan. Maafkan aku"

Save Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang