Bonus Chapter

899 100 29
                                    

Perlahan namun pasti, pria dengan topi dan mantel berjalan seraya membawa sebuah hadiah ditangannya.


Ia berjalan mendekati seseorang yang telah lama menjadi temannya. Lebih tepat, seseorang yang telah masuk kedalam hatinya.

Wajah cantik dengan pakaian putih, membuatnya terlihat sangat luar biasa.

Chuuya melepas topinya, lalu mendekati wanita itu.

"Bagaimana perasaanmu hari ini?" tanya pria itu, seraya menggenggam erat wanita yang ia cintai.

"Aku harap kau akan baik baik saja. Aku.. Membawakan sesuatu untukmu."

Seikat mawar merah ia berikan, untuk sang pujaan hati, [YN].

Ia bahkan menyelipkan sepucuk bunga, lalu mencium kening wanita itu.


Dengan belaian lembut yang turun dari rambut ke wajah cantiknya, Chuuya berkata..


"Kau tahu.. Aku pikir kehadiranmu akan menjadi bencana bagiku. Tapi aku salah.."


















"....Kepergianmulah, yang menjadi kesunyian untukku."

Senyum tak lagi menghiasi wajahnya.

Pancaran mata indahnya, tak lagi terlihat.


Suara lembutnya memanggil, tak lagi bisa didengar.


Kehangatannya, tak lagi bisa dirasakan...

Hanya dingin, yang menyelimuti tubuh indahnya.

Kini hanya ada wajah pucat, yang terbaring didalam sebuah peti putih, berisi mawar merah dengan gaun putih yang ia kenakan.

Semua orang merasa sedih akan kematiannya. Tentu tak banyak yang ia kenal. Namun, anggota agensi yang cukup mengenalnya merasa kehilangan [YN] yang sudah seperti teman.

Tak terlebih Chuuya, ia harus kehilangan tepat disaat ia bisa mengatakan perasaannya untuk [YN].

Ia masih bisa mengingat jelas, suara [YN] yang membalas perasaannya itu.

Namun, semua sudah terlambat. [YN] kehilangan banyak darahnya, demi menyelamatkan pria yang ia cintai.


Tentu hal itu, membuat Chuuya tak bisa berhenti melupakannya. Ia terus duduk disamping peti [YN].

"Aku mungkin akan merindukan senyumanmu itu.."

"[YN]... Bisakah hari itu terulang kembali..?"


"Jika iya.. Mungkinkah kau menggunakan gaun ini, untuk pernikahan kita nanti?"





"Tepat didepan altar ini. Bukan tangisan. Namun, senyum kebahagiaan."



Sesaat Chuuya menutup kedua matanya, dan mulai membukanya kembali.. Melihat dan menerima kenyataan yang pahit..

"Bicara apa aku.."






"Semua yang sudah hilang, tak akan pernah kembali, bukan..?"

Bonus Chapter End

Sebenarnya tdk niat bikin nih chapter .-.

Tapi melihat seseorang tdk menangkap endingnya, apa yang lain juga begitu?/plak. ._.

Maafkan diriku yang memang tidak bisa membuat ending yang epic dan berkesan..

Apalah dayaku yang hanya serpihan masa lalu..
(Malah curhat).

Okelah, thanks for reading, votes, comment, and follow!

Maaf yang sebesar besarnya pada dirimu, Chuuya. Endingmu tidak pernah berakhir bagus..
/dilemparChuuya

Jangan lupa baca Soukoku x Reader dan Kunikida x Readernya! Sampai berjumpa lagi disana~

Save Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang