7. Fake Lover

2.2K 246 35
                                    

~ My Regret For Him ~
- RivaEre -


Seisi sekolah Maria High School di buat gempar dan heboh. Bagimana tidak? Rivaille Ackerman sang Ketua OSIS yang dikenal galak namun Tampan itu, kini menjalin hubungan dengan Bocah laki-laki tukang cari mati bernama Eren Jaeger!

Kabarnya, Rivaille putus dengan kekasih lamanya, Petra Ral. Itu lah yang diketahui para murid Maria High School. Tanpa mengetahui kebenaran aslinya.

Tak terkecuali teman-teman Eren, mereka semua serentak kaget mendengar kabar yang menurut mereka Hororr itu.

Jean menggebrak meja.

"Apa-apaan kau ini?!" Teriaknya murka.

Eren yang memang dasarnya mudah tersulut emosi, membalas teriakan Jean.

"Kau yang apa-apaan! Seenaknya meneriaki orang!"

Jean menarik kerah Eren, "Justru itu mau ku! Supaya kau sadar, apa yang telah kau lakukan, bodoh!"

Eren mencengkram lengan Jean yang sedang menarik kerah bajunya, "Khh--ini keputusanku! Aku bebas memilih apapun yang kumau. Dan itu bukan urusanmu, kuda!"

"Apa katamu?!"

Lalu, kelas pun mulai ribut oleh ulah Eren dan Jean yang sedang adu gulat. Yang lain hanya diam, sebagian ada yang bertaruh siapa pemenangnya kali ini.

"Hee, sepertinya seru sekali, ya?"

Hening.

"....."

Semua serentak menoleh ke asal suara tersebut. Seketika, wajah mereka langsung pucat pasi. Terutama Eren dan Jean.

'Mampus, malaikat pencabut nyawa dateng' Batin semua orang.

Veno Jaeger. Kakak kandung dari Eren Jaeger. Sedang berdiri bersender tembok di ambang pintu. Menatap tajam sekelas--Ralat, menatap tajam Eren dan Jean.

Veno melangkah. Langkahnya sangat pasti, dia berjalan angkuh ke dalam kelas. Lebih tepatnya lagi, ke arah pertengkaran duo pemuda coklat.

TAP

"Eren."

Eren sangat tahu itu. Cara Veno memanggilnya, suara yang dikeluarkannya, dan juga aura nya yang sangat pekat, membuatnya sulit bernafas.

Eren yang awalnya menunduk, sontak mendongak--tentunya, setelah ia merapal do'a sebelum bertatap mata dengan Veno.

Merapal do'a pun tak cukup untuk menghindari rasa gugup dan takut setengah mati saat berhadapan dengan Veno. Jangankan berhadapan, bertatapan sekilas saja bisa membuatnya jantungan akut.

"Ikut aku"

Eren hanya bisa pasrah. Dengan begitu, ia mengikuti Veno dari belakang.

***

KRIETT

Pintu Rooftop pun terbuka, menghasilkan bunyi decitan yang bisa membuat telinga orang, ngilu.

Kedua manusia ber-gender sama sedang berdiri terdiam dengan pikiran masing-masing. Keadaan masih hening.

3 Menit

5 Menit

7 Menit

10 Menit

Tak tahan, Eren membuka pembicaraan. Melirik takut-takut ke lawan bicara.

"Sebenarnya, apa yang mau Kakak bicarakan?"

Veno diam. Maniknya melirik Eren dengan tatapan seperti ingin membolongi. Eren bergidik melihat tatapan itu. Padahal hanya lirikkan mata. Bagaimana kalau ditatap langsung eh, Eren?

My Regret For Him [RivaEre] END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang