1. TANDA TANGAN

105 21 0
                                    

"Tanpa nama, kamu berikan tanda tanpa rasa. Namun nyatanya, kamu memilih bersuara."

Hari itu adalah hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru setelah libur panjang, sekaligus MOS (Masa Orientasi Sekolah) hari pertama untuk seluruh calon siswa baru SMP Anarawata. Banyak siswa baru berlalu lalang dengan memakai baju merah putih khas pelajar SD dan memakai kalung tanda identitas, tidak lupa mereka juga memasang pin yang tersemat di atas saku yang terbuat dari rangkaian permen berbentuk segitiga serta rambut di kepang dua untuk siswa putri. Aturan menggunakan atribut yang kadang terlihat aneh itu menjadi hiburan tersendiri bagi para kakak kelas yang masih belum sepenuhnya kembali pada rutinitas sekolah seperti biasanya.

Sebenarnya, MOS adalah kegiatan yang cukup ditakuti para siswa baru di masa itu. Banyaknya berita buruk mengenai kegiatan ini menjadi hal yang mencemaskan bagi murid baru sekaligus orang tua. Namun, tidak semua sekolah menyelenggarakan MOS dengan berlebihan dan tidak tahu aturan. Ada sekolah-sekolah yang mengubah sistem kerja MOS menjadi lebih bermanfaat dan tetap menyenangkan, khususnya di SMP Anarawata yang mengubah kegiatan MOS menjadi kegiatan dalam kelas dengan di pandu oleh bapak/ibu guru dan untuk para OSIS mendapat bagian sebagai pengisi kegiatan luar kelas seperti pengenalan lingkungan sekolah dan pemberian tantangan untuk mendapat hadiah.

Itulah sedikit gamabaran kegiatan MOS yang akan di lalui oleh Kayla dan seluruh siswa baru sebagai salah satu syarat untuk menjadi siswa SMP Anarawata secara resmi. Tidak hanya harus siap mental, tapi harus siap membaur dengan orang baru dan lingkungan baru agar dapat bertahan dan mengembangkan diri secara luas. Secara nyata, semua akan berproses sesuai dengan bagaimana kita dapat mengendalikan dan memahaminya. Begitulah semestinya hidup berjalan.

***

Di hari pertama, semua siswa baru di bagi menjadi beberapa kelompok yang nantinya akan menjadi teman sekelas selama tiga hari ke depan. Pembagiannya pun dilakukan secara acak dengan mengambil kertas undian secara bergantian untuk setiap siswa. Tiba bagian Kayla mengambil, sorot matanya tak sengaja bersitatap dengan laki-laki berseragam biru khas Osis dengan kancing yang dibiarkan sehingga terlihat kaos warna hitam melekat pada tubuhnya. Hanya beberapa detik mereka saling bertatap, karena kertas undian Kayla telah terbuka dan ia langsung menuju barisan kelompoknya sesuai dengan nama kelompok yang tertera di dalam kertas. Begitu seterusnya sampai pada siswa terakhir mendapat kupon undian.

Semua kelompok berbaris secara urut untuk mendengar pengarahan dari ketua panitia mengenai acara selanjutnya. Sebelum benar-benar memasuki kelas menunggu kegiatan sosialisasi yang dipandu oleh bapak/ibu guru sebagai acara selanjutnya, seluruh panitia mulai menyebar untuk memeriksa kelengkapan setiap siswa baru. Dari mulai penampilan sampai barang yang harus di bawa, semua diperiksa secara teliti. Untung saja, Kayla dan kelompoknya selamat dari hukuman karena semua yang dipakai dan dibawa sudah benar dan lengkap.

Ketika pemeriksaan berakhir, para siswa yang lolos diperbolehkan untuk memasuki kelas dan mengikuti kegiatan sosialisasi. Sedangkan siswa yang tidak memenuhi kriteria aturan akan diberi sanksi oleh kakak-kakak Osis yang bertugas. Beberapa sanksi yang Kayla ingat saat itu adalah membersihkan toilet, menulis penuh satu lembar dengan kalimat yang sudah ditentukan dan bernyanyi di setiap kelas.

"Untung kita aman, Kay," ucap Arin yang merupakan sahabat Kayla dari kecil. "Kalo enggak, gosong ini muka aku."

"Bener, Rin. Tadi aku udah gemeteran banget waktu ditanyain ini-itu sama kakak Osis," balas Kayla yang berjalan di sampingnya.

"Tapi sayang, kita enggak satu kelompok huaaaaa...." Seru Arin dengan merengek kecil.

"Iya, sih. Tapi mau gimana lagi, mau nego juga enggak berani kita," sahut Kayla yang memang sudah pasrah sedari awal jika memang tak bisa satu kelas dengan Arin. "Lagian waktu istirahat kita juga bisa ngantin bareng, Rin. Udah ya, aku ke kelas dulu, daaaaaah!!"

LANGIT (Versi Baru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang