PROLOG

1.2K 57 7
                                    

Seorang pria tersenyum kala melihat putri kecilnya yang berlari kearahnya dengan senyuman lebar. Dia tak terlalu ambil pusing dengan botol minuman serta tas kotak makan yang dari tadi memukul paha si gadis cilik.

"PAPAAH" si gadis kecil nampak sangat bahagia melihat ayahnya yang berjongkok dan merentangkan tangannya didepan gerbang sekolahnya, memeluk dirinya erat.

"hallo princessnya papah. Gimana hari ini heum? Princess masih tetep semangat kan buat makan siang sama papah?" sang pria menggendong putri semata wayangnya dan membawanya masuk kedalam mobil mewahnya.

"pasti dong pahh, vira senengg banget akhirnya kita makan bareng lagi yeayy" melihat senyum yang tak luntur dari bibir putrinya sang pria tersenyum hangat dan mengusap rambut anakna dengan sayang. Terharu karna sudah lama pikirnya ia tak mengajak sang putri makan siang bersama karena kesibukannya.

"princess sebelum makan kita bertemu mamah dulu yuk? Mamah pasti rindu dengan tuan putrinya ya?" sambil memasangkan seatbelt ke putrinya.

"MAUU MAUU!! VIRA JUGA KANGEN MAMAH"sang gadis cilik tampak begitu semangat.

"oh iya nanti pas makan siang kita juga ga cuman berdua, ada yang mau papah kenalin ke vira. Vira janji ya jadi anak yang baik? vira princess papa yang baik kan?" sang pria mulai menjalankan mobilnya perlahan membelah jalanan kota yang tampak cukup rama siang ini.

"vira janji bakal jadi anak baik buat papah biar papah ga malu punya princess kayak vira"

"BUNDAA~" tampak seorang gadis kecil dengan rambut dikuncir duanya berlari menghampiri sang wanita yang tampak anggun dengan balutan pakaian kantornya.

"halo tuan putri bunda, gimana sekolahnya? Nadine ga nakal kan?" sang gadis menggeleng lucu, membuat sang wanita tertawa pelan melihat betapa menggemaskannya putrinya ini.

"engga kok bundaa, kan kata bunda Nadine ga boleh nakal. Jadi Nadine ga bakal nakal kecuali ada yang nakalin Nadine duluan" dengan mata yang bersungguh – sungguh sang gadis bercerita kepada bundanya.

"iyaa iya, bunda bercaya kok sama tuan putrinya bunda yang baik ini. Ayok kita ketemu ayah. Nadine rindu ayah kan?" sang bunda membawa anaknya masuk ke dalam mobil, lalu menempatkan anaknya di jok penumpang disamping jok pengemudi.

"iyaa nadine rindu ayah, ayo bunda kita ketemu ayahh" sang gadis berujar semangat sambil memasangkan seatbelt untuk dirinya sendiri agar aman selama perjalanan bertemu sang ayah.

"oh iya, nanti bunda mau bertemu seseorang ketika makan siang. Nadine jadi anak yang baik ya jangan nakal okey tuan putri?" sang bunda sesekali mencuri pandang kepada putri manisnya yang sedang menatapnya dengan mata yang berbinar lucu.

"siapp bundaa"

"siang om" sapa gadis berkuncir dua kepada seorang pria sambil mencium tangannya, ia hanya menatap seorang gadis kecil yang nampak berumur sama seperti dirinya.

"halo tante" sapa gadis kecil dengan rambut terurai cantiknya, seraya membungkuk dan mencium tangan sang wanita dewasa. Gadis ini tak ambil pusing dengan si gadis satunya yang tak menyapanya. Toh mereka tidak kenal.

"halo sayang, ayo kita duduk dan makan bareng" sang wanita mempersilakan pria dan gadis ciliknya untuk duduk dimeja yang sudah mereka pesan. Tak lupa ia juga menitahkan hal yang sama pada putrinya.

"nadine sayang kenalan gih sana sama om" sang bunda sudah memberikan intruksinya, nadine tidak mungkin menolak.

"halo om dan eeng ya yang aku belum tau namanya hehe, nama aku Elvina Sekar Nadine. Biasa dipanggil nadine tapi kalau mau singkat bunda biasanya manggil aku nad. Salam kenal om" tak lupa menyunggingnya gummy smilenya yang nampak lucu, nadine memperkenalkan dirinya dengan lancar.

STEP SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang