[7] BESTIES DAY OUT

337 34 1
                                    

Warning: Many Typo's

***

Jadi mahasiswa itu ga gampang, semacam culture shock dari gimana pola belajar SMA yang masih ada santainya ke mahasiswa yang sama sekali ga ada santainya bikin semua mahasiswa baru ngeluh. Ga terkecuali ibu negara kita Chaelondra Davira Putri yang muak sama rentetan tugas dan jadwal dia yang kelewat padet.

"bodo amat anjir gua mau pensiun jadi mahasiswa! gua mau jadi kembang sepatu aja!" sambil membawa tasnya, ia keluar dengan aura membara yang siap membakar semua hal disekitarnya, ah lebay. Tapi memang sekesal itu, dia sudah rela bangun pagi bahkan meninggalkan adiknya sendirian di rumah dan menyuruh nadine untuk naik taksi online saja karena dia sudah telat. Tapi apa? Ketika sampai dikelas dosennya tidak ada dan hanya meninggalkan setumpuk tugas lagi untuk dikerjakan.

Sambil menuruni tangga ia mengambil ponselnya yang ia simpan di tas, tampak bahwa notifnya penuh dengan berbagai macam chat. Mulai dari chat nadine, teman – temannya, grub kelas, gurb angkatan dan sejuta grub lainnya. Tak lupa juga chat – chat dari pria – pria baik dari maba atau kakak tingkat yang mencoba peruntungan mereka untuk mendekati vira.

Bukan salah vira dia dichat oleh banyak pria. Mereka kebanyakan mengaku ingin dekat dengan sosok vira yang dianggap menarik dan enak diajak mengobrol. Oh tentu itu tak hanya berlaku pada vira tapi juga kepada adik dan teman – temannya. "derita jadi cewe syantik bin menarik ya mau gimana lagi? Banyak yang kesemsem" begitu kalau kata inggrid, tapi yang lain juga ga nampik statement ga penting inggrid. Dasar kepedean!

Ketika turun dari anak tangga terakhir, vira melihat siluet gadis mirip nadine sedang ngobrol dengan pria yang dia tidak kenal karena posisi pria tadi membelakangi vira. Tak berselang lama pria itu pergi, dan benar saja gadis yang tadi memang nadine, ngapain gituloh nadine ke gedung FEB? pikir vira padahal gedung FK lumayan jauh dari FEB.

"nadineee!! Lu ngapain ke sinii!!?" bukannya nyapa dulu vira malah langsung menyerbu nadine dengan pertanyaannya dengan suara cempreng khas vira.

"ihh bacot! Gua bawain bekel lu kali vir nih tadi ga sempet sarapan kan?? Gua tadi bikin pancake kesukaan elu. Belom makan kan pasti?" sambil mengeluarkan 2 kotak bekal dari tasnya dan memberikan salah satunya ke vira.

"ihh adek gua baik bangett sihhh!! Sinii sayangg kakak peluk duluu" dengan tidak tau tempat dan kondisi vira langsung memeluk nadine erat yang dihadiahi rontaan dari nadine.

"ih viraa gua bukan anak loo!!"

Mereka tidak sadar kalau mereka sedang menjadi pusat perhatian di lobby.

***

Setelah menghabiskan sarapannya bersama nadine di kantin kampus, vira langsung mengantar nadine ke gedung fakultasnya karena sang adik ada kelas yang harus dia ikuti. Kalau kalian sekarang bertanya vira sedang apa, ia sedang gabut saudara – saudara, dia bingung ingin melakukan apa.

Kemudia entah ide dari mana ia melajukan mobilnya ke parkiran FT, jarak gedung FK dan gedung FT memang cukup dekat dibandingan dengan gedung FEB tempat vira menimba ilmu yang terletak jauh didepan. Vira mengambil ponsel yang ia letakan di samping jok kemudinya kemudia menelfon seseorang. Tak berselang lama telefonnya diangkat oleh sang penerima.

"eh njing lo ada kelas ga?"

"gua di parkiran FT nih. Buruan turun kita keluar gua mau cerita!"

Tanpa menunggu jawaban sang penerima telfon vira mematikan sepihak telfon tadi. Hemat kuota pikirnya.

Tampak dari kejauhan seorang pria yang menggunakan hoodie hitam berlari tergesa menuju mobil vira, tanpa perlu berfikir ia salah masuk mobil ia langsung membuka pintu jok penumpang dan duduk tepat disamping vira.

STEP SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang