Warning: many typo's
***
"seriusan!? Tengil amat dah tuh cowo. Siapa sihh yang berani pegang – pegang adek gua!?? Ga tau apa kakaknya mantan preman!!?" vira mengomel dengan menggebu – gebu. Usai nadine menceritakan apa yang ia alami bebarapa saat yang lalu ketika telat kembali ke perkumpulannya.
"anjirr emang dia seganteng apasih!? Kalo ternyata aslinya ga ganteng – ganteng amat awas aja gua pretelin tulangnya!" inggrid Nampak berkacak pinggang.
"lu tau namanya ga din? Biar gua gerak nih jambak rambutnya" jelitha beserta qila sudah ancang – ancang beraksi. Jika tidak ditahan dyra mungkin mereka sudah berlari seperti banteng betina yang mengamuk.
Sekumpulan gadis ini sedang berkumpul di parkiran, mereka semua sudah menyelesaikan segala tetek bengek urusan mereka untuk memasuki kampus mereka kelak ini. Namun ternyata bahkan sebelum mereka menjadi mahasiswa disana mereka sudah menemui orang yang cukup unik.
"udah sihh ayok balikk, gua laper woyy pengen makan bakmi" dyra memanyunkan bibirnya dan menarik – narik tangan jelitha. Jelitha mau ga mau berenti juga buat nurutin permintaannya dyra.
"nyai yaa! Giliran dyra manyun minta makan diturutin kalo gua aja yang kek gitu pasti di babi babi in!" inggrid misuh – misuh sambil hentakin kakinya di tanah. Ga terima dia tuh selalu dibeda – bedain gini!
"uluh – uluh inggrid babi ku iri. HAHAHAHA MAMPUS" qila emang ya. Bukannya bikin adem malah bikin inggrid makin panas.
"udah grid lu sama gua aja deh, mau makan apa sheyeng?" vira nangkup pipi inggrid terus nempelin kepala inggrid ke pipinya. Rambutnya dielus – elus sayang. Inggridnya meluk pinggang vira
"huaa emang cuman vira yang sayang sama guaa, huhuhu gua sayang banget ama elu virr" noh kan drama banget si inggrid.
"YAHH KAK VIRAA TERUS NADINE SAMA SIAPAA!??" nadine ngambek terus jongkok gitu, mukanya sebel mana ipinya dikembungin. Gemes.
"IHH NAD BARU JUGA BENTAR GUA DISAYANG JANGAN DIREBUT DONG VIRANYAA!!" yang lain liatin aja inggrid sama nadine yang ancang – ancang mau cakaran rebutan vira.
"susah emang jadi bidadari direbutin kanan kiri" dyra, jelitha sama qila auto akting muntah denger omongan vira.
***
"aduh kenyang banget gua kakk, ga kuat jalann" nadine bersandar pada jok disamping vira. Viranya sendiri juga lagi sandaran di jok kemudi. Kenyang parah mereka.
Usai drama perebutan vira, mereka semua mutusin buat mampir ke warung bakmi langganan mereka untuk makan siang. Mereka makan seperti orang kesetanan, malu – maluin. Untung cantik semua.
"ayok ahh pengap lama – lama di mobil" vira membuka pintu kemudi. Dia turun dan disusul nadine. Mereka berjalan beriringan masuk ke rumah mereka.
"eh bentar deh" vira mengintrupsi. Nadine langsung berhenti dibelakangnya.
"kenapa dah kak? Buruan ahh mau bobo nih" nadine menghentakan kakinya. Dia ngantuk soalnya. Dasar mahkluk, hidup kenyang perutnya ngantuk matanya.
Vira memutar knop pintu, dia bingung.
"nad tadi buka paintu pagernya digembok ga??" nadine mengerinyit dan mengingat – ngingat.
"engga kak, kenapa? EHH!!?" vira melotot, nadine juga melakukan hal yang sama. Bahaya!
Mereka saling bertatapan, dan dengan kompak memutar knop pintu. Berjalan mengendap – mengendap sambil menatap sekeliling. Vira bersiaga satu, sedangkan nadine mengekor di belakangnya. Bahkan saking mencekamnya keadaan mereka suara detak jantung pun enggan menyahut. Ah lebay.
"kalian ngapain jalan kayak maling gitu?" terdengar suara wanita dewasa mengintrupsi pergerakan sang kakak beradik.
"BUNDAAA!!!!" nadine dan vira berseru girang dan menghampiri sang bunda.
"hahahaha kalian kenapa sih? Tadi juga ngapain jalan kayak maling gitu?" bunda bintang tertawa renyah. Nadine dan vira memeluk sang bunda erat.
"kan kita kira rumah ini dimalingin bunn, kaget soalnya baru nyadar tadi pintu kok knopnya ga ngunci mana pager gemboknya udah kebuka" vira memajukan bibirnya, memelas. Nandine mengganguk mengiyakan.
"tenang rumah kita ga kemalingan kok" papah julian tersenyum dan menghampiri istri dan kedua putrinya.
"papah kangen kalian, tau – tau udah segede ini aja" julian memeluk seluruh keluarganya. Nadine dan vira bersorak bahagia.
"yeayyyy akhirnya kita kumpul lagiiii nadine rinduu" nadine memeluk erat sang papah sedangkan vira masih betah memeluk pinggang bundanya.
"ayo kita makan bareng vira kangen makan sama papah sama bundaa" vira memulai akting imutnya. Dia benar – benar manja saat bersama orang tua dan adiknya walaupun faktanya jika dengan nadine vira lebih banyak tegasnya dari pada manjanya.
"mau makan di luar atau mau bunda masakin?? Ayo pilihh" bintang mengusap rambut putri sulungnya.
"sekarang kita makan diluar duluu, nanti malam bunda masakin ya?? Hehe" nadine tersenyum lebar, gummy smilenya sangat menggemaskan.
"iyaa iyaa vira setujuuu!!" vira bersorak bahagia. Tidak ingat bahwa beberapa waktu yang lalu ia dan nadine baru saja makan dengan membabi buta bersama teman – temannya.
"mau ke restoran penuh sejarah kita? Papah kangen makan disana haha" julian membuka memori lama namun penuh kesan dikeluarganya.
"IYA MAUU" entah kenapa hari ini nadine dan vira sangat bersemangat.
***
Vira keluar dari tempat persembunyiannya dan menuju dapur. Sungguh dia sangat haus setelah lelah bernyanyi solo dikamarnya. Ngomong – ngomong kamar vira dan nadine memang sengaja dipasangi peredam suara karna mengingat hobi vira menyanyi dengan semangat begitu pula nadine yang suka menari dengan musik yang memekakan telinga.
Ketika memasuki dapur dia melihat bundanya tengah mengaduk secangkir kopi, mengindahkan kegiatan bundanya vira membuka kulkas dan menegak air di sebuah botol minum hingga tinggal setengah.
"buat siapa bun? Bukannya tadi papah udah minum kopi buatan nadine?" vira menghampiri bundanya.
"ini buat tamu sayang, sana kamu yang anterin" bunda binta menepuk legan putrinnya lembut yang diangguki oleh vira.
"siap ibu ratu"
Sambil tertawa kecil vira membawa kopi dan camilan diatas nampan itu ke ruang tamu meninggalkan bundanya yang masih setia di dapurnya. Ketika dirinya tiba di ruang tamu, sepersekian menit vira mematung.
"oh vira? Sini sayang" sang papah mempersilahkan vira untuk meletakan jamuan yang ia bawa untuk sang tamu.
"tian kenalkan ini putri sulungku namanya chalondra davira putri" sambil membelai lembut pucuk kepala vira. Vira hanya mampu tersenyum kaku. Sungguh dia tidak pernah merasakan se gugup ini hanya dengan menyapa tamu papahnya.
"vira dia adalah calon sekertaris papah yang baru, dia masih muda mungkin hanya terpaut beberapa tahun darimu. Namanya bastian caturangga" pria yang dipanggil tian oleh papahnya mengulurkan tangannya, vira menerima uluran tangan itu dan menjabatnya.
Sial kenapa gua deg – deg an parah liat ini cowo!? Masa iya gua suka sama dia!?
***
YUHUUU AKU KEMBALIII WKWK
AYOKKK SAYANG SAYANGKU YANG BACA JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YAA WKWK
AYAFLU BEYBEHHHH :*
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP SISTER
Fanfiction"lo pikir saudara tiri tuh kerjaannya cuman rebutan harta warisan apa?"