[1] Morning

762 58 3
                                    


Warning: many typo's

***

"NADINE ADIKKU TERSAYANG MINTA PARFUMENYA DONG PUNYA KAK VIRA ABISS" vira berteria didepan pintu kamar berwarna putih dengan plat kayu bertuliskan "NADINE'S WORLD"

"bacot lo ah, sini masukk" sang empunya kamar dengan rambut yang masih setengah basah membukakan pintu untuk saudari tirinya, vira.

"ih lo kok belom siap sih? Abis ini bunda pasti teriak buat sarapan kalo lo belum siap kita kena getok sendok nadinee" vira dengan berisiknya menceramahi sang saudari, tak lupa tangannya yang sibuk dengan sebotol parfume yang dia semprotkan ke leher dan area kupingnya.

"bantuin dong kakk, kak vira kan baik nadine yang imut ini belom pake pelembab ama bedak nih" nadine mulai berakting imut agar dibantu oleh vira.

"hilih giliran ada maunya baru manggil gua kak, selama ini kemana aja? Inget ya gua lebih tua 1bulan 13hari dari elu" vira dengan cekatan mengambil hairdryer di nakas nadine kemudian menyalakannya dan mengarahnya kepada rambut sang adik.

"ngaca ya kakakku sayang yang baru ngakuin gua adek kalo ada maunya doang juga" nadine kemudian mengambil cream sunblock dan mengoleskannya ke wajahnya, tak lupa ia membubuhkan sedikit bedak di wajahnya dan liptint di bibirnya agar tak nampak pucat.

Vira hanya tersenyum 5jari dan ditanggapi dengan putaran mata dari nadine. Setelah siap mereka berdua turun ke ruang makan yang sudah terlebih dahulu dihuni oleh kedua orang tua mereka.

"pagi papahh pagi bundaa" sapaan riang dilontarkan nadine dan vira, mereka bergantian mencium pipi sang papah dan sang bunda.

"bundaa selai coklat nadine abis ya kok pake selai blueberry vira?" nadine mengamati roti panggangnya yang tengah diolesi selai oleh sang bunda.

"iya selainya habis sayang, gapapa kan pake blueberry?" bunda tersenyum dan lanjut mengolesi selai ke roti vira.

"gapapa kok bun blueberry enak juga ternyata hehe" nadine tersenyum lebar sampai gusinya terlihat, menggemaskan.

"kemaren aja bilang blueberry ga enak. Abis dicekokin pake nastar blueberry ketagihan" vira mencibir sambil memakan rotinya

"ya mana gua tau kalo seenak itu vir hehe, besok – besok beli yang blueberry aja juga gapapa kok bunn nadine ga nolak" sang papah tersenyum menanggapi obrolan singkat pagi keluarganya di meja makan.

"vira nadine, papah sama bunda mau ada kerjaan penting ke bangkok. Kita bakal pergi kira – kira 6bulan. Karna papah sama bunda mau buka cabang baru di sana. Kalian bisa kan papah percayain buat jaga diri baik – baik?" sang papah nampak serius menatap kedua putrinya yang tengah menyantap sarapan mereka.

"papah bisa percaya sama vira kok. Vira bakal jaga diri dan nadine baik – baik disini. Tapi pah uang jajan lancar jaya kan?? Hehe" vira menatap sang papah penuh harap

"wkwk pasti dong sayang, kita bakal kasih kalian jatah uang jajan setiap bulan. Sama uang buat kebutuhan hidup kalian. Hitung – hitung belajar untuk hidup tanpa papah sama bunda. Inget ya jangan boros jangan foya – foya" sang bunda mengelus rambut panjang vira. Nadine masih fokus meminum susunya. Dia pokoknya ikut aja.

"ngomong – ngomong papah sama mamah berangkat kapan ke bangkoknya?? Udah siap – siap? Apa perlu nadine sama vira bantu?" nadine yang sudah menuntaskan sarapannya bertanya pada sang papah. Dia mengelap sudut bibirnya yang terdapat bekas susu dan selai blueberry.

"papah smaa bunda berangkat jam 10pagi nanti sayang. Maaf ya papah ngasih taunya mepet. Semalem kalian udah tidur papah ga tega bangunin" vira dan nadine mengangguk mendengarkan penjelasan sang papah. Sekilas nadine melirik ke arah jam dinding.

"pah bun, nadine sama vira berangkat yaa udah setengah tujuh nih hari ini upacara nanti telat" nadine beranjak dari duduknya menunggu vira yang masih menghabiskan susunya.

"vir buruann telat entar, lu nyetirnya lama soalnyaa" nadine berkacak pinggang.

"sabarr ih gua baru ngabisin susu gua nihh" buru mengelap bibirnya dengan tissue, vira menyambar tasnya dan berpamitan ke orang tuanya.

"pah jaga diri baik – baik ya, bunda jugaa. Kalau udah sampai bangkok jangan lupa telfon aku sama nadine. Kita pasti bakal kangen papah sama bunda" vira memeluk sang papah. Begitu pula nadine yang memeluk sang bunda

"bunda jaga diri yaa, jangan telat makan. Papah juga jangan skip makan yaa. Awas sakit. Nadine ngambek pokoknya kalo tau papah sama bunda sakit" sang bunda dan sang papah menatap sayang kearah kedua putrinya.

"papah sama bunda janji bakal nelfon kalian dan jaga kesehatan. Kalian juga baik – baik selama papah sama bunda ga ada ya, jangan nakal dan harus saling ngejaga okey? Papah sama bunda sayang kalian" sang papah pun memeluk seluruh anggota keluarganya.

"iya pah kita janji bakal jaga diri baik baik kok selama papah sama bunda ga ada"

"bunda sayang sama kalian" sang bunda mengecup kening putrinya satu persatu

"kita juga sayang papah sama bundaa" vira dan nadine menyahuti.

"pahh bunn kita berangkatt dadahh" vira melambai dan berlari menuju garasi untuk mengeluarkan mobilnya.

"bunn pahh nadine sama kak vira berangkat, dadahh" nadine tersenyum dan menyusul vira yang sudah berada didalam mobilnya.

Sedangkan sang papah dan bunda mengantarkan kepergian kedua putrinya dari pintu rumah sambil melambaikan tangan dan tersenyum manis.

*****

WKWKWKWK

AYOKK JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YAA :*

STEP SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang