30- Seragam Sobek

45 10 0
                                    

"Lo ngapain?" tanya Sonia buat gue yang merunduk pada hape menoleh.

"Baca Wattpad," jawab gue santai lalu melirik ke hape Sonia. "Lo juga?" tanya gue melihat layar hape Sonia juga membuka aplikasi Wattpad.

"Hmm," jawab Sonia santai kembali merunduk begitu juga gue.

Padahal sekarang lagi jam pelajaran Matematika yang disuruh buka PDF dihape, tapi gue sama Sonia malah sama-sama baca Wattpad.

Dan hingga pada akhirnya gue sadar sesuatu...

"Lah nyet, kalo kita sama-sama baca Wattpad yang buka PDF siapa?!" tanya gue dengan tertahan.

"Nih," Sonia menunjukkan layar hapenya yang sudah membuka PDF materi Matematika.

"Sip!" jawab gue.

Jika soal dibahas Sonia membuka PDF, jika disuruh mengerjakan Sonia ganti membaca Wattpad. Definisi murid teladan yang sesungguhnya.

Gue menghela nafas berat memandangi papan tulis putih yang sudah penuh dengan rumus-rumus Matematika yang bikin gue pingin pulang aja rasanya.

Gue juga heran kenapa pada saat pelajaran Matematika gue nggak pernah ngerti sama sekali walaupun gue udah mencoba memahami tapi malah bikin sakit kepala.

Whats wrong with my head?

Sampai waktu Jumat Bersih tiba, gue sama yang lain bersorak girang keluar kelas. Biasanya gue ikut yang mau nyuci tong sampah, cuma ikut doang nggak ngebersihin dan cuma ngelihatin. Menghindari suruhan ketua kelas.

Tapi kali ini gue diluar kelas lagi ngobrol sama anak pemalas lainnya.

"Kamulah makhluk Tuhan yang tercipta yang paling seksi~" nyanyi gue sambil meliuk-liukan tangan keatas.

"Cuma kamu yang bisa membuatku terus menjerit,"

"Aw aw aw ihh ihh ihh~" lanjut gue dengan gaya dilebay-lebaykan buat temen-temen gue refleks tertawa dan mengumpat geli.

"Ehh lagu dokter cinta dong! Gimana lagunya? Biasanya kalo lagu lama kan lo hafal," kata Sonia.

"Bentar-bentar gue inget-inget dulu," kata gue berpikir. "Biarkan memori diotak gue berputar," lanjut gue dramatis menunjuk kedua pelipis.

Sonia mengumpat.

"Kubutuh dokter cinta kan reff nya?" tanya gue memastikan karna memori otak gue sudah mulai menemukan kepingan-kepingan bait lagu itu.

"Mama mama mama tolonglah aku yang sedang bingung~" nyanyi gue setelah lagunya ketemu dan terputar dikepala.

"Kurasakan virus-virus cinta, kubutuh dokter cinta~" lanjut gue tanpa sadar sudah jadi pusat perhatian kakak kelas yang lagi bersih-bersih disebelah.

Gue tersenyum kaku kearahnya lalu lari masuk kedalam kelas malu. Sonia, Dinda dan yang lain langsung menyemburkan tawa.

**

Jam pelajaran Bahasa Indonesia sudah dimulai. Pelajaran dimana sebagian murid dikelas ini akan tertidur. Biasanya gue juga tidur, tapi kali ini gue mau fokus. Sonia daritadi pelajaran pertama juga fokus masa gue enggak. Walaupun Sonia mulai menunjukkan pensil 2B barunya ke arah gue.

"Baruuuuu~" katanya dengan gaya sengak menunjukkan pensilnya kedepan muka gue.

"Iya tau, seminggu yang lalu kan belinya sama gue" jawab gue enteng lalu fokus liat depan lagi.

"Beli sendiriiiiii~" katanya mengulang gerakan yang sama. Walau gue tau dia lagi nyindir gue yang selalu nyari alat tulis dikolong meja saat datang pagi.

10 OTKP 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang