Kencan Tiga

40.5K 1K 11
                                    

Mulut Mike kering. Dia mendongak menatap Julian, menelan ludah berkali-kali sehingga jakunnya naik turun.

Mike belum pernah membuka kancing partner kencannya, dan tak pernah menginginkan itu. Ia selama ini tak suka melakukan hal-hal sekecil itu untuk pasangannya, walaupun itu mungkin sangat romantis dan mesra. Tapi malam ini ia sangat antusias untuk melakukannya. Tangan Mike meraih punggung Julian, dan ia menyelipkan tangan untuk membuka satu demi satu kancing kemeja cowok itu. Matanya terfokus untuk menggodanya, ia membungkuk untuk menekan bibirnya di atas perut mulus Julian ,menghirup lembut, aroma parfum yang lembut tapi maskulin semakin membuat pikirannya liar. Aroma itu hanya Julian yang memilikinya. Ini melampaui dari apa yang ia harapkan.

Minggu demi minggu, Mike pergi berkencan dengan pria-pria seksi dari klub. Mereka semua menawan, dan memiliki perut six-pack, diperoleh melalui diet dan rutinitas latihan yang ketat. Mike membelai perut Julian, ia mengusap perutnya dengan lapar mata. Pria-pria sebelumnya nampak mirip satu dengan lainnya, tapi perut Julian yang tidak seberapa six-pack, kencang dan hangat membuatnya tidak merasakan apapun kecuali nafsu yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya.

Mike menarik Julian mendekat lagi, melingkarkan lengan dipinggulnya dan membuka kancing terakhir. Ia melepas kemeja dari bahu Julian. Lantas ia kembali menyusupkan jemarinya ke sela-sela singlet Julian, mengusap perut dan dadanya. Setelah itu menarik singlet itu ke atas dan melepaskannya lewat kepala. Oke, sekarang tinggal celana lagi yang menghalangi mereka.

Mike menghela nafas. Mendongak dan menatap Julian menggoda. Julian menggigit tangkup bibir bawahnya. Mike membuka ikat pinggang, membuka restleting dan menarik turun celana Julian dengan gerakan serba cepat. Celana itu meluncur turun dan jatuh ke lantai. Julian menatap celananya yang terlepas, dan ketika kedua matanya kembali naik, Julian bergidik, hanya melihat cara Mike menatapnya. Bisakah Julian melihat rasa laparnya?

Mike kini fokus kembali menyelesaikan membuka kancing celana jinsnya sendiri, mendorong mereka ke lantai dan melangkah keluar dari celana jinsnya. Mike mengenakan celana pendek ketat—yang menurut begitu banyak teman kencannya nampak seksi. Apakah begitu juga menurut Julian? Mereka begitu dekat, tapi sekali lagi akal sehat telah meninggalkan dirinya.

Mike tidak pernah ragu-ragu dalam kamar tidur. Dia tidur dengan pria yang berbeda setiap minggu. Begitu juga sekarang, ia meraih lengan Julian tapi sesuatu di wajah pria itu menghentikannya. Matanya lebar dan penuh nya, bibir bawah bergetar sedikit. Begitu juga tangan Julian, ketika ia mengangkatnya ke pipinya.

“Kau kedinginan?” tanya Mike. “Suhu AC diatur cukup rendah, biarkan aku menaikkan suhunya.”

“Tidak,” Julian memindahkan tangannya dari wajahnya sendiri dan meletakkannya pada bahu Mike. “Aku tidak kedinginan.” Wajahnya mendongak menatap Mike, dan Mike membungkuk untuk menangkap bibirnya, menikmati kelembutannya, dan aroma memabukkan saat ia bergerak untuk memperkecil jarak antara mereka. Kejantanannya mendorong celana boxernya, sehingga celananya semakin ketat.

Mike melangkah mundur dan meraih tangan Julian, menariknya ke arah tempat tidur dan mengajaknya duduk di tepi tempat tidur. Dia menciumnya lagi, lembut, mengangkat kaki Julian ke atas kasur dan meletakkan bantal lembut di bawah kepalanya.

“Apakah kau merasa nyaman?”

“Hmmm?” Julian menatap Mike, tetapi kelopak matanya setengah tertutup dan napasnya terdengar tertahan. “Oh, ya, sangat nyaman.” Julian mengangkat tangan dan meletakannya di lengan Mike, kuku jemari Julian bermain dipergelangan tangan Mike.

Mike memperhatikan teman kencan semalamnya. Julian tampak seperti pahatan seniman ulung.

***

Julian seorang perjaka, menggelinjang merasakan antara bernafsu dan kengerian pada setiap sentuhan Mike. Tangannya mengirimkan sensasi baru yang berlomba didalam tubuhnya. Dia memang pernah disentuh sebelumnya dengan seorang pria. Tapi ada sesuatu tentang cara Mike menyentuh dan menatapnya yang membuat hatinya berdegup dan mulutnya kering.

Si Perjaka & Si Playboy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang