Kencan Lima

26.5K 894 1
                                    

WARNING!!! This story contains explicit sex and erotic scenes. 

Sejenak Mike tersanjung. Seorang perjaka? Pada kencan semalam? Tapi ketika Julian menahan kejantanan Mike di tempat, menyambutnya, Mike tak mampu berpikir lebih jauh selain dari luar biasa hangat sekaligus betapa basah Julian di sekelilingnya. Sungguh luar biasa rasanya ketika menggerakkan kemaluannya yang panjang dan membesar ke dalam Julian yang ketat dan panas. Mike tidak bisa menahan diri, tidak bisa berhenti.

Pertanyaan Mike dapat di jawab nanti, saat itu semua yang Mike inginkan adalah gesekan yang cepat mengirim dirinya ke tempat-tempat yang tak pernah ia kunjungi sebelumnya. Bintang berenang di depan matanya ketika Julian meremas ereksinya dengan holenya yang rapat. Mike ingin berhenti, ingin mencari tahu mengapa Julian menyerahkan keperjakaan holenya dalam kencan satu malam lewat KencanButa.com, tapi tubuhnya menolak pikiran Mike ketika ia mencobanya. Tubuhnya menuntutnya melanjutkan hujamannya. Julian memohon Mike untuk lebih cepat, memeluk erat-erat Mike, mengabaikan rasa sakit dan menyambut setiap dorong Mike ke dalam dirinya. Kenyataannya, Mike sangat bernafsu ketika ia tahu ia adalah pria pertama bagi Julian.

“Kau sangat ketat, Sayang…” Mike mencoba menyemangati Julian untuk mempertahankan ritme, untuk terus menghujam sampai Julian menemukan pembebasannya sebelum Mike menumpahkan benihnya, tapi Julian belum benar-benar merasakannya, dan itu adalah pertempuran tertinggi bagi Mike untuk bisa menahan dirinya lebih lama. “Julian, apa kau sudah hampir orgasme?”

Jawaban Julian berupa raungan panjang dan serangkaian cengkraman kontraksi di bagian yang memegang ketat kemaluannya. Mike mendorong dengan kuat ke tepi orgasme, bolanya terasa mengetat dan menembakkan cair panas dari ujung kemaluannya, mereka berdua terhentak dan menggeliat sampai kepuasan tak berujung memudar, perlahan kembali, meninggalkan dirinya bersentuhan kulit ke kulit dengan Julian, bottom teristimewa yang pernah Mike kenal.

Mike berguling ke samping, tidak ingin menghancurkan Juliab yang berada dibawahnya dengan berat badannya yang jauh lebih besar, dan melalui matanya yang setengah tertutup, mengecek tubuh Julian yang dipenuhi keringat. Kulit Julian berkilat tertangkap cahaya lampu dan Mike mengangkat tangannya untuk menelusuri dada Julian, menyentuh tepian nipple-nya yang berwana cokelat kemerahan dan memerhatikan puncak nipple-nya yang keras. Mike mencubit kecil lalu melanjutkan tangannya menuruni perut Julian. Nafas Mike telah melambat mendekati normal, dan Mike harus bertanya…

“Mengapa, Julian?”

***

Si Perjaka & Si Playboy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang