"Kalian kapan kasih mama cucu" aku tersenyum, tanganku yang sedang memegang sendok dan garpu mendadak kaku.
"Sabar, Ma. Belum di kasih aja" aku menoleh padanya yang terlihat santai menanggapi kalimat-kalimat ibunya.
"Kalian nggak nunda kan" pertangaan ibu lebih mengarah padaku, aku hanya tersenyum simpul tak menjawab.
"Nggak kok, Ma. Cuma belum di kasih aja" aku menghela nafasku ketika Fikri kembali menjawab pertanyaan sang ibu.
Yang mereka tidak tau adalah aku memang sangaja menunda momongan sampai aku merasa benar-benar siap.
Aku memasang alat kontrasepsi di tubuhku tanpa di ketahui oleh Fikri.
Aku tau kalau aku salah, aku tak mendiskusikan ini dengan Fikri, Suamiku.
Dan aku semakin merasa tidak siap ketika dia kembali hadir di tengah-tengah rumah tangga kami.
Dia.... Yang memiliki kenangan bersama Fikri, Suamiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN ✔ (SUDAH DITERBITKAN)
ChickLitSUDAH DITERBITKAN. READY STOK Pesan ke +62 812-5207-0525 ------------------------------------------- GANTI JUDUL DARI ANOTHER WOMAN ke BROKEN Aku memandangi layar phonsel Fikri yang menyala ketika sebuah pesan masuk. "Mas, Kamu sudah sampai rumah?"