Gadis bodoh dan Pria tampan

27.7K 80 0
                                    

Aku tidak pernah berfikir akan mencintai pria lain selain pria ini, aku tidak pernah berfikir akan berhenti mencintai pria ini, aku tidak pernah berfikir akan menggantikan pria ini. Sungguh, aku tidak tau Cinta lain selain cinta ini. "Layla Killian"

***






Ini adalah akhir pekan dimana semua orang pasti lah bersantai karena ini adalah hari libur, bukan begitu? Siapa sangka sosok yang tengah ditunggu kabar nya oleh gadis polos yang tengah memegang gagang telepon rumah itu ternyata sibuk dengan urusan nya yang entah sedang apa diseberang sana.

"Ahh dia tidak menjawab telfon nya, kemana dia?  Apa dia sibuk? Tumben sekali, ini kan hari minggu". Gadis polos itu terus menekan tombol yang berisikan angka-angka yang dipencetnya agar terhubung dengan sosok yang di nantikan nya seminggu ini. Ah  ayolah ini bahkan masing seminggu, dia benar-benar merindukan pria itu.

Sudah genap seminggu gadis itu menunggu sosok yang ditelfon nya itu, awalnya gadis itu memaklumi bahwa di hari-hari sebelum nya adalah hari yang sibuk bagi sosok pria yang di nantikan nya itu, tapi hari ini? Ah ayolah ini akhir pekan.

"Jangan-jangan dia sakit, dia terbaring lemah kelelahan di apartemen nya, oh Tuhan kekasih macam apa aku yang menuntut kabar dari nya tapi tidak tau bahwa bisa saja dia sedang tidak sehat disana, baiklah aku akan cek ke apartemennya hari ini juga."

Setelah mempersiapkan semua yang akan dia bawa ke apartemen pria itu, minuman hangat, bubur dan beberapa buah, gadis itu pergi keluar rumah dan memberhentikan taxi dan menuju ke apartemen pria itu, ya gadis itu cukup percaya diri sekali padahal apa benar pria itu sedang sakit? Oh ya sudah lah.

Sesampai nya di apartemen pria itu, langsung saja dia menekan pasword yang memang dia hafal benar dan memasuki ruangan yang tidak terlalu luas namun memiliki isi yang penuh, yang aneh nya terlihat sepi sekali tidak ada tanda-tanda kehidupan, gadis itu mengedarkan pandangan nya ke segala arah, kemudian menuju kamar pria itu dan yah lagi-lagi tidak ada tanda-tanda kehidupan. Tapi, tunggu. Ada apa ini? Kenapa berantakan sekali kamar ini? Gadis itu masuk dan melihat betapa berantakan nya kamar kekasih nya itu yang biasanya pria itu adalah pria yang sangat rapi sangat anti dengan hal berantakan begini, dan apa ini? Ada dalaman wanita berserakan, celana dalam hitam dengan renda-renda dan bra berwarna senada yang diyakini memang satu set dengan celana dalam itu dan dalaman pria. Oh jangan-jangan?

"Apa yang terjadi? Ah ini tidak mungkin dia, hahaha apa Jackson pindah apartemen? Seminggu tidak kemari karena dia tidak berkabar bisa saja kan ternyata dia sibuk mengurus perpindahan nya. Hahaha, tapi kenapa tidak memberitahuku?" Gadis itu bermonolog bertanya-tanya dan memikirkan kemungkinan yang bisa saja terjadi, dia tidak mau memikirkan hal yang tidak-tidak tentang kekasih yang amat dicintainya hingga ia melihat sesuatu yang sangat familiar, sebuah sabuk atau ikat pinggang yang sangat amat ia kenali karena dia yang membeli nya dengan uang tabungan nya, itu adalah barang termahal yang ia beli sepanjang hidupnya bahkan lebih mahal dari semua barang yang dia punya.

"Jackson,, ucap nya lirih.

Tatap mata nya sayu, hati dan perasaan nya gundah menolak semua fakta yang baru saja ia temukan. Langkah nya gontai keluar dari kamar tersebut. Terdengar suara pintu dan seseorang masuk, yang tidak lain adalah sang pemilik apartemen yang berjalan terkekeh ria haha haha hihi hihi dengan seorang wanita seksi dan mereka saling rangkul merangkul satu sama lain tanpa tau ada sepasang manik coklat yang menatap nya berkaca-kaca disana.

"Jack, kau... ucap nya lirih dan semakin terdengar menyedihkan.

Sang pria pemilik nama pun sontak terkejut namun segera merubah ekspresinya dengan ekspresi biasa aja seolah tau pada akhirnya ini akan terjadi.

"Sedang apa kau disini? Kau tidak menelfonku? Apa-apaan kau?. Pria itu menanyakan pertanyaan beruntun yang harus nya wanita yang di depan nya itu yang bertanya padanya.

"Aku sudah menelfon mu berkali-kali dan menelfon ke telepon rumah mu juga tapi kau tidak menjawab, aku kira... ". Penjelasan nya sontak terpotong karena pria bernama Jackson itu memotong kalimat nya.  

"Seperti yang kau lihat, dan memang seperti yang kau pikirkan jadi aku rasa aku tidak perlu menjelaskan nya lagi padamu".

"Jackson..  panggil nya lirih. Jackson  menatap  dingin manik mata gadis yang menatapnya dengan sendu itu. Jackson tidak peduli lagi apa yang akan terjadi, dia sudah siap dengan itu.

"Aku memaafkanmu". Ucap gadis itu yang membuat Jackspn menatapnya heran sedangkan wanita seksi yang tadinya tersenyum penuh kemenangan, senyum itu luntur menjadi ekspresi heran dan tidak percaya.

"Aku memaafkanmu, dan ku mohon hentikan lah sekarang Jack. Aku, aku baik-baik saja,  aku tidak marah padamu".  Dengan mata yang pelupuk nya penuh dengan airmata yang menggenanginya, gadis itu tersenyum dan mengatakan kalimat itu dengan hati lapang. Namun tidak meruntuhkan hati kekasihnya itu.

"Aku tidak berniat kembali padamu, pergilah! Dan jangan kembali. Jika kau bertanya-tanya mengapa dan menuntut penjelasan dariku, baiklah akan aku katakan padamu, aku bosan!! Aku bosan denganmu, iya awalnya aku memiliki perasaan lebih padamu dalam waktu yang lama hingga pada detik ini 3 tahun aku bersamamu, aku mencintai dan berharap mungkin bosan ini akan hilang, bosan ini adalah bagian dari ujian dalam sebuah hubungan hingga aku menyadari bahwa aku bukan hanya bosan melainkan aku tidak mencintaimu lagi. Akua tidak mencintaimu lagi, Layla. Tidak ada rasa yang tertinggal untukmu lagi, aku tidak tau mengapa. Aku hanya tidak menemukan hal yang dulu pernah ada saat kita bersama, ku mohon mengertilah, Layla.

Cukup jelas dirasa penjelasan dari Jackson, tidak kurang apapun dan sangat mudah di mengerti. Layla tak punya pertanyaan lain yang bisa ia tanyakan, yang ingin ia lakukan saat ini hanya beranjak dari sana namun tidak bisa. Kaki nya kaku bergetar kehilangan semua tenaga yang harusnya bisa membawa nya keluar dari sana.

"Aku beri tau kau gadis udik, mungkin awalnya Jackson jatuh cinta pada kepolosanmu tapi akhirnya sadar kepolosan tidak bisa dinikmati, wajar saja Jackson bosan, menjalin hubungan dengan gadis udik dengan tubuh biasa wajah biasa yang semuanya sangat biasa untuk pria sekelas Jackson." Ucap wanita seksi yang menyilangkan kedua tangan nya ke depan hingga memperlihatnya dada nya yang semakin menonjol di balik lingerie kimono nya itu.

Sontak saja tetesan bening meluncur bebas hambatan di pipi mulus Layla, rasanya sakit sekali namun kenapa? Kenapa meski sudah sesakit ini dalam hatinya masih senantiasa berkata..



"Jack, aku sangat mencintaimu"..


***


ADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang