Drama di Rumah Sakit II

5.1K 92 0
                                    




Setelah turun dari taxi, Layla segera masuk ke rumah sakit itu dan di seberang jalan Shawn terus mengikuti nya. 

"Ahhh, sial!!! Aku kehilangan nya. Kemana dia? " Umpat Shawn ketika memasuki rumah sakit namun tak melihat Layla disana.

Sementara itu, setelah selesai dengan urusan nya Layla segera menuju ke tempat penebusan obat dan menebus resep dari dokternya. Namun, di perjalanan dia mendengar suara yang tak asing lagi bagi nya, suara yang membuatnya rindu, pemilik suara yang sangat ia rindu. Betah berlama-lama Layla mendengar suara itu dari balik pintu, pemilik suara yang tengah berbincang dengan wanita lain yang bukan dirinya, pemilik suara yang terdengar begitu khawatir dengan wanita lain selain dirinya. Orang yang ia nobatkan sebagai pemilih suara penghilang resah, orang yang dulu ia nobatkan sebagai pemilik senyum paling Indah. Lama sekali ia tenggelam dalam lamunan nya, hingga suara seorang wanita menyadarkan nya.

"Hey gadis udik, sedang apa kau di sini? Mengikuti kami? Ahh menyedihkan,, "ucap seorang wanita yang di samping nya berdiri seorang pria pemilik rindunya itu.

"Tidak,, aku tidak mengikuti kalian" Layla menjawab nya dengan suara pelan dan wajah tertunduk, oh ayolah Layla kau tidak salah jangan terlihat kau sedang bersalah.

"Kalau bukan mengikuti kami, Menapa kau berdiri di depan pintu ini hah??? Jelas sekali bukan? Kau penasaran dengan apa yang kami lakukan?

"Ti... tidak.. bukan begitu. Sungguh bukan begitu.

"Aku tidak ingin melihatmu seperti ini lagi Layla, ku mohon pergilah dari hidupku. Kau mengganggu privasiku. Ucap pria yang sedari tadi ada di antara mereka yang tak kain adalah Jackson.

Layla terdiam, rasanya hatinya runtuh untuk kesekian kalinya, dia lah pengganggu saat ini, yang dulu pernah amat dicintai oleh Jackson. Namun saat ini dinobatkan sebagai pengganggu oleh pria yang dicintainya. Layla ingin sekali menangis. Tapi, rasa syukur lebih besar meluap di hatinya, beberapa pekan tak melihat Jackson, hari ini ia bertatap muka dengannya. Sungguh, sangat rindu.

Layla terus menunduk, bukan merasa bersalah, malu atau yang lainnya. Hanya saja cairan bening bersemayam di mata nya yang memaksa untuk keluar namun ia tahan. Tiba-tiba ada sosok yang merangkul pinggang nya dari belakang.

"Maaf, dia datang bersamaku. Ucap pria yang ternyata adalah Shawn memecah keheningan di antara mereka.

"Dia mual-mual, aku khawatir dan memutuskan untuk memeriksanya, kami sedikit ceroboh belakangan ini. "Ucap Shawn seraya mengelus perut Layla yang masih rata itu, oh ayolah itu memang rata. Masih rata, terdengar seperti suatu hari tidak akan rata lagi. Oh lupakan itu.

Sontak penjelasan tersebut membuat Layla bingung dan medongak menatap Shawn, ia bingung namun diam saja. Dalam hati nya mencerna perkataan Shawn. Lain dengan Jackson yang raut wajahnya sangat tegang, terkejut namun disembunyikan dan ahh raut wajah yang tak dapat diartikan.

***

"Aaaaaaaaaaaa..... "teriak Layla tiba-tiba saat berada di dalam mobil Shawn. Ya mereka memutuskan untuk keluar rumah sakit lebih dulu

"Shawn!!  Apa yang kau katakan tadi  ?? Apa yang kau katakan pada mereka???? Tidaakkk!!!! "Teriak Layla histeris.

"Oh tenanglah Layla itu hanya bercanda, umm candaan yang menyenangkan,hahaha. Sesekali orang seperti mereka haruslah ditampar oleh keadaan.

"Tapi.. tapi.. apa maksud nya aku mual dan kita kerumah sakit memeriksa nya dan kau bilang, kau bilang kita ceroboh belakangan ini. Ahhh Tuhan kepala ku sakit memikirkannya.

ADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang