Rasa itu telah hilang

14K 75 0
                                    

Sore itu hujan turun lagi, ah bukan lagi sore melainkan sudah senja. Terlihat sudut langit sudah kian menggelap, ya begitulah yang dipandang oleh sepasang manik coklat itu. Hujan yang turun tanpa henti, dilihatnya pantulan langit yang kian memerah di atas air danau yang beriak karena hujan, dipandangi nya dengan rindu seraya berkata, ..


"Jack, aku rindu.."

Bagaimana tidak, sosok pria yang mengisi hati dan harinya 3 tahun belakangan ini, yang berbagi cerita dengannya, berbagi bahagia dengannya, berbagi sakit dengannya. Dan danau ini yang menjadi saksi bisu bahwa rasa itu dulu pernah ada dan terjaga.

***


Sudah 2 bulan sejak kejadian di apartemen Jackson berlalu, dan tak sekalipun mereka bertemu lagi setelah hari itu, bukan karena sakit dan gemuruh masih menyesakkan dada. Namun, Layla hanya tak ingin Jackson merasa tak nyaman dan terganggu jika bertemu dan melihat dirinya. Oh Tuhan, Layla. Masih sanggup kau memikirkan kenyamanan pria itu.

"Ini adalah makanan kesukaan Jackson, dia tidak suka makanan selain makanan rumah, aku akan mengantar ini ke kantor nya nanti." Layla bermonolog dan sesekali bersenandung saat membuat sushi seafood dan nasi gulung isi telur yang katanya sangat disukai oleh Jackson sang kekasih, atau sekarang sudah menjadi mantan kekasih, atau siapa dia sekarang? Apakah Layla sadar, mereka sudah berakhir. Lalu apa ini?

***


"Permisi,  aku mau menitipkan ini untuk Tuan Jackson Oswald."

"Ah Nona Layla, lama tidak bertemu, kau ingin mengunjungi Tuan Jackson ya? Dia ada di ruangan nya Nona." Sapa gadis resepsionis kantor yang sepertinya sangat akrab dengan Layla.

"Ahh tidak, aku hanya ingin menitipkan ini, tapi ku mohon jangan katakan bahwa aku yang memberikan ini, kau bisa membantuku kan, Em. ?"

Gadis resepsionis bernama Emily itu tersenyum, namun senyum yang sangat memprihatinkan, seperti nya ia tau apa yang sedang terjadi antara Bos nya dan Layla. Bagaimana tidak, belakangan ini dia sangat heran mengapa selalu ada wanita pesolek seksi yang selalu mengatur janji bertemu dengan Jackson Oswald. Ternyata seperti ini ceritanya.

"Aku hanya ingin tau kapan dia akan menyesali keputusan ini dalam hidup nya, menyianyiakan gadis seperti Layla, tidak kah ia berfikir siapa yang dapat mencintainya lebih baik dari yang Layla lakukan". Ucap Emily dalam hati nya menatap bekal rumahan buatan Layla yang baru saja dititipkan padanya.

***




"Kau sedang apa? Mau kemana dan apa yang kau bawa itu?" Tanya seorang wanita seksi kepada Emily, ya wanita seksi yang belakangan ini sering membuat janji bertemu dengan Jackson menghabiskan waktu berjam-jam entah berbuat apa di dalam ruangan GM itu.

"Ah ini titipan makan siang untuk Tuan Jackson."

"Oh begitu, sini biar aku yang mengantarkannya, dan kau kembalilah bekerja." Ucap wanita seksi itu sambil merampas tempat bekal makan siang rumahan yang dibawa Emily.

"Baby, aku datang. Kau merindukan ku? Ucap wanita itu sambil melenggang masuk ke ruangan Jackson.

"Yeah sweetheart, masuklah! Dan apa yang kau bawa itu? "Tanya Jackson pada wanitanya itu.

"Makan siangmu, baby. Kau pasti lapar, ayo makan siang bersama.

"Ya kita akan makan siang bersama, setelah aku memakanmu lebih dulu, "ucap Jackson erotis di telinga wanita itu. Tangan nya menyentuh lembut lengan wanita yang tak terhalang apapun karena memakai dress tanpa lengan, sedangkan tangan yang satu nya meraba telinga, wajah hingga leher wanita itu dengan lembut dan erotis.

"Aku menginginkanmu, Kylie Hamilton"..

"I am yours, babe", balas wanita yang ternyata bernama Kylie itu seraya meraup bibir tipis Jackson dengan bibir nya yang tebal sensual, mengabsen tiap inci dari sudut bibir Jackson, decapan liur yang menggairahkan. Tangan Jackson lihai membelai tubuh molek dan seksi milik Kylie, dan saat ini sudah tak memakai apapun, entah sejak kapan Jackson melepaskan dress yang di pakai Kylie tadi.

Mereka berdua sedang asik bercumbu dan menggoyangkan pinggul dan bokong satu sama lain, desahan demi desahan bergema di ruangan tersebut tanpa menyadari ada sepasang mata yang memperhatikan perbuatan mereka lewat pintu yang tak tertutup rapat itu.

"Jadi ini yang tak bisa kau dapatkan dari seorang Layla Killian hingga kau memilih wanita lain, kau menyedihkan sekali Jackson Oswald" ucap Emily geram dalam hatinya.

***

Usai pergulatan panjang di ruangan kerja Jackson, akhirnya mereka mulai menikmati makan siang yang tak lain adalah bekal buatan rumah Layla. Jackson yang melihat makanan kesukaan nya tersaji langsung melahap makanan tersebut tanpa ada rasa ingin tau siapa yang memberikan bekal itu. Hingga pada gigitan pertama...

"Ini, , rasa ini ... "

Layla 

Hanya dengan satu gigitan mampu membuat Jackson menyebut nama itu lagi yang belakangan ini telah tergantikan oleh nama Kylie Hamilton, bayangan akan kenangan menyantap masakan rumahan ini pun sontak berputar di kepala Jackson.

Ahh aku kenyang, ini enak sekali..

Tentu saja enak, koki masa depanmu yang memasaknya, Hahaha
Suatu hari aku akan mengambil alih dapur di apartemen mu. Bukan begitu tuan, Jackson..  Hahahahha... 





ADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang