"Tetaplah kau selalu jadi semangatku tuk memulai hariku"
---
"Rainnn...Cepat bangun, sudah jam berapa ini, sudah sholat subuh belum" Suara itu sontak membuatku terkejut sehingga aku terbangun dengan wajah terkejut ,
"iiiyyaaa maa, aku sudah sholat subuh tadi, tinggal mandi" balasku kepada mamaku yang membangunkanku dengan mengetuk ngetuk pintu kamarku."yaudahh cepat mandi, keburu siang, lalu makan. Hari ini kamu diantar papa" ucap mama yang membuatku penasaran sambil mengerutkan dahi.
" kenapa diantar papa ?, kenapa nggak diantar kak Rangga?" tayaku kepada diriku sendiri .
"oh oke maa" balasku sebelum mamah pergi dari kamarku.
Itu mamaku, dia anak pertama dari 2 bersaudara, dia sekarang berumur 41 tahun, pekerjaannya sebagai guru SMA Merpati 1, yaitu bernama Intan Putriana . Saudara mamaku Laki-laki yang selisih 2 tahun dari mamaku, jadi usianya sekarang adalah 39 tahun, yang bernama Ananta Bagus Saputro. Pamanku yaitu Ananta masih ajang kuliah di Malang yaitu UM (Universitas Malang).
Sedangkan papaku selisih 2 tahun lebih tua dari mamaku yaitu berumur 43 tahun. Papaku adalah anak tunggal, pekerjannya yaitu CEO di perusahaan Corp Computer, yaitu bernama Andika Budiono.
Kakakku yang bernama Rangga itu selisih 1 tahun lebih tua dari aku. Umurnya sekarang ,yaitu 17 tahun yang menginjak kelas 11 IPA - 4, Sedangkan aku sekarang berumur 16 tahun yang masih menginjak kelas 10 IPA - 1, aku dan kakakku satu sekolah . Kakak ku adalah ketua di club basket SMA BAKTI 1, dan sering membawa penghargaan untuk sekolah SMA BAKTI 1.
Sifatnya dikenal dingin, ia tidak seperti cowok lainnya yang memamerkan keahlian. Tapi yang membuat aku kesal adalah ia selalu mencubit lenganku saat aku nakal, jahil, dll.
---
"Pagii semua" sapaku kepada keluarga besarku yang terdiri dari Mama, Papa, dan Kak Rangga.
"Pagi Rain, Hari ini kamu berangkat sama papa ya" ucap papa hendak duduk di kursi makan.
"oke pa, tapi kenapa Rain berangkat sama papa ?, kenapa dengan kak Rangga ?" tanyaku sambil melirik kak Rangga yang duduk di kursi makan dengan memainkan Hanphonenya.
"Montor gue di bengkel" Balasan kak Rangga sontak membuatku terkejut dan meringis karena menahan tawa."hhh, di bengkel ? pasti karena kemarin motor kak Rangga kepleset ya, karena hujan, hhh, mangkanya jangan ninggalin adik yang comel ini, hhh" perkataanku sontak membuat kak Rangga menoleh kepadaku dengan tatapan tajam.
"ihh siapa juga yang kepleset, orang alasan gue nggak jemput lo itu montor gue mogok, terpaksa gue kagak jadi jemput lo, dan terpaksa juga gue dorong montor gue sendiri sambil hujan hujanan dan gue bawa montor gue ke bengkel deh." jelas kak Rangga dengan wajah dinginnya
"ooo seperti itu, ya deh ya, maaf"
"mangkanya jangan asal ngomong, dasar ayam" perkataan kak Rangga membuat menoleh kepanya dan mencubit pinggangnya sehingga dia meringis kesakitan."haa ayam!?, dasar es batu". Kataku sambil melototi kak Rangga.
"Sudah kalian berdua, cepat makan, habis itu berangkat sekolah!!" Perintah mama membuat pertengkaranku dengan kak Rangga berhenti dan aku menuju kursi makanku sendiri. Di saat makan hanya suara garpu, dan sendok.
Setelah selesai makan, aku dan papa berangkat menggunakan mobil dan berpamitan kepada mama, sedangkan kak Rangga berangkat bersama temannya yang se club basket.---
" Assallamualaikum pa, aku berangkat dulu" pamitku kepada papa sambil mencium tangan papa setelah sampai di depan pintu gerbang sekolahku yaitu SMA BAKTI 1 dan aku keluar mobil.
" Waallaikumsalam, iya hati hati, belajar dengan rajin, dan semangat, bye" kata papa sambil memberikan semangat untukku.
"Bye pa" sapaku sampai melaimbaikan tangan sehingga mobil papa pergi dari hadapanku.---
Langkahku kembali berjalan setelah papa pergi. Siswa - siswi berlalu lalang, ku mencoba mencari seseorang yang setiap hari berada di depan gerbang sebelum bel masuk, yang biasa bersandar di samping gerbang, entah siapa yang dia tunggu, tapi entah kenapa dia tidak ada sekarang.
"Dimana dia, tumben dia tidak ada di gerbang"ucap dalam benakku.
Aku pun tak peduli, dan kembali melangkahkan kakiku menuju kelasku. hampir sampai di kelas, seorang siswi berjalan menghampiriku. ia merangkul leherku dengan bahagia dan membuatku terkejut , dia yang selalu menjadi tempat curhatku, dia yang selalu senyum walau ada masalah, dia yang selalu menjadi temanku dirumah ataupun di sekolah, dia adalah Shelly teman kecilku / sahabatku.
"Heeiii, baru datang, mana kakakmu Rangga ?, tumben kalian kagak bareng ?" Aku yang mendengar itu melirik Shelly dan menepiskan tangannya dari leherku dan kuberjalan menuju kelas, Shelly pun mengikuti sambil cemberut karena perkataannya tidak ku jawab.
"Motor kak Rangga mogok kemarin, dan sekarang di bengkel" kataku sambil meletakkan tas di kursi dan kembali menghadap Shelly yang tempat duduknya tepat di depanku.
Dia pun mengangguk tanda mengerti."Oh bagaimana kabarmu dari pagi ini ?" Shelly pun menghadap.
"Cukup baik" ucapnya dalam wajah datar.
"Kok cukup baik, kenapa ?" tanyaku dengan wajah penasaran.
"ehhmm gimana ya rain, gini lo aku akan pindah".
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN AND RAINBOW
Teen FictionRaina yang mempunyai sahabat baik sejak kecil yang bernama Shelly. Memiliki sifat yang berbeda, tapi setiap harinya mereka mengisi hari dengan tawa, canda , kebahagiaan dan lainnya. Hingga saat menginjak usia SMA, Shelly terpaksa pindah ke Bandung...