NEW FRIEND,NEW ENEMY (Part 2)

3 0 0
                                    

Bunyi bel telah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Riley, Alex, dan Irene berjalan bersamaan keluar kelas. Keheningan menyelimuti mereka bertiga.

"Jadi kita mau kerja kelompok dimana?" Tanya Irene memecah keheningan diantara mereka bertiga.

"Rumah gue aja. Sekalian pulang bareng Zach." Ujar Riley. Mata nya bergulir kesana kemari mencari eksistensi sang kakak. Mata nya terhenti di ujung gerbang sekolah mereka. Riley melihat Zach sedang berdiri dikelilingi beberapa gadis.

"Tuh abang lo. Dikerubungi lagi dia sama cewe-cewe genit itu."Irene menatap gadis-gadis itu seperti sedang berburu mangsa. Riley hanya mengerutkan keningnya bingung.

"Lo ngeliatnya santai aja dong. Nanti pada takut semua sama lo." Alex menggoda Irene yang dihadiahi dengan tinjuan keras dari gadis itu. Alex hanya tertawa puas.

"ZACH!" suara Riley membuat gadis-gadis itu menatap kearahnya. Dengan santai Riley berjalan kearah Zach yang sedang mengucapkan terimakasih tanpa suara kepada Riley.

"Kak, pulang yuk. Eh, tapi si Alex sama Irene ikut. Gimana? Gue ada kerja kelompok nih." Ujar Riley sambil memeluk tangan Zach.

"Tapi Pak Adi masih di jalan dek. Lo tau kan dari rumah kita ke sekolah jauh? Tadi aja gue hampir telat masuk sekolah." Ujar Zach sambil memberikan cengirannya.Riley hanya mencibirnya.

"Alah.. kebiasaan lo. Kebanyakan main game sih. Atau jangan-jangan lo malah nonton yang enggak-enggak ya?" tuduh Riley. Zach hanya tertawa lalu mengelak tuduhan yang diberikan Riley kepadanya. Kedua bersaudara itu terus berbincang dan menghiraukan gadis-gadis yang ada di sekeliling mereka. Perbincangan kedua bersaudara itu terhenti karena salah satu gadis menarik tangan Riley dengan kasar. Membuat Riley tanpa sengaja mencakar pergelangan tangan sang kakak.

"Maaf, lo siapa ya?" Tanya Riley dengan santai. Gadis itu hanya tersenyum sombong.

"Kenalin. Gue Cindy. Anak kelas 1 IPA. Gue itu calon pacarnya Zach. Dan lo, gak usah deh deket-deket sama Zach. Lo itu Cuma pendatang baru! Jadi gak usah lo nempel-nempel kaya jalang ke Zach. Ini peringatan pertama gue! Sekarang lo mending pergi sebelum gue tampar lo." Ancam Cindy yang ternyata merupakan adik kelas Riley. Riley segera tertawa terbahak-bahak sampai bertepuk tangan.

"Aduh aduh... perut gue sakit banget gila. Lo lucu banget sih..." ujar Riley lalu memberi jeda pada ucapannya. Cindy hanya mengepalkan tangannya kesal bersiap untuk memukul Riley.

".... Nih. Karena lo udah memperkenalkan diri, gue juga deh. Kenalin. Gue Riley. Anak kelas 2 IPA. Gue itu adik nya Zach. Dan lo, jaga jarak deh sama Zach. Lo itu cuma adik kelas! Jadi gak usah lo nempel-nempel kaya lem tikus ke Zach. Ini peringatan pertama gue! Lebih baik lo ikutin perintah gue because if you don't I will slap you so hard even google won't be able to find you." Riley mengcopy perkenalannya persis seperti Cindy di tambah dengan kalimat sarkastik di akhir. Cindy menatap Riley tidak percaya.

"Lo... adik nya... Zach?" Tanya Cindy dengan nada tidak percaya. Riley hanya memutar bola mata nya lalu mengangguk. Cindy segera meneguk ludah nya kasar dan wajah nya berubah menjadi pucat. Sementara Alex, Zach, dan Irene sedang asik tertawa pelan.

"Jadi, ikutin kata gue kalo lo mau selamat. Dan satu lagi, lo benerin cara ngomong lo ke kakak kelas deh. Gak sopan banget sih lo. Eh, kak! Liat tuh. Pak Adi udah dateng! Yuk, kak, lex, rene. Kita pergi dulu ya! Bye bye adek kelas bebal." Riley segera melambaikan tangan nya kearah Cindy dan berlalu. Diikuti dengan Zach, Alex, dan Irene. Cindy segera menghentakan kaki nya kesal lalu pergi.

.

.

.

.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 21, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Other MeWhere stories live. Discover now