NEW FRIENDS, NEW ENEMY

2 1 0
                                    

"Baiklah, sekarang tolong buka buku Bahasa Indonesia halaman 120. Untuk Riley, silahkan bertanya kepada Alex." Ujar Bu Annisa di jawab oleh anggukan oleh Riley.

.

.

.

.

KRIING!!!!

"Baiklah anak-anak, tolong kumpulkan tugas kalian sekarang. Saya akan mengumumkan hasil nya besok." Perkataan Bu Annisa membuat seluruh siswa bergerak mengumpulkan buku tulis mereka masing-masing.

"Hasil?" Tanya Riley kepada Alex.Alex segera menepuk jidat nya pelan.

"Iya. Hasil. Setiap Bu Annisa membuat tugas untuk kelas kita, beliau akan mengumumkan hasil nya esok hari saat home class jika ada yang mendapat nilai tertinggi beliau akan memberikan hadiah. Biasanya berupa makanan di kantin." Jelas Alex panjang lebar di jawab dengan anggukan dari Riley.Alex dan Riley segera mengumpulkan tugasnya dengan bersamaan.

"Sekarang udah bel istirahat. Kita ke kantin yuk." Ajak Alex lalu menarik tangan Riley tanpa seijin sang pemilik tangan. Yang di tarik hanya terdiam dengan wajah yang sedikit memerah.

"Woi! Alex!" panggil seseorang sambil mengangkat tangannya. Riley segera membulaatkan mata nya saat melihat sang kakak lah yang memanggil Alex.

"Loh, dek, lo ngapa disini?" Tanya Zach dengan bodoh nya.Riley hanya berdecak kesal.

"Riley, ini kakak kamu?" Tanya Alex terkejut.Riley hanya mengangguk pelan.

"Dek! Jawab pertanyaan gue elah." Ujar Zach kesal.Riley hanya berdecak gemas.

"Enggak! Gue kesini buat bunuh lo. Puas?!" Tanya Riley dengan kesal. Zach hanya mencibir saat mendengar jawaban sang adik. Riley pun memutuskan untuk duduk bersama Zach, Alex dan beberapa teman mereka yang lain.

BRAK!

"Alex! Lo dari tadi gue panggil kok gak denger sih?!" tiba-tiba beberapa gadis meghampiri meja yang ditempati oleh Riley.Riley segera memperhatikan gadis itu lamat-lamat.Mata biru nya berusaha megobservasi gadis disampingnya itu.

"Psst! Dek!" suara bisikan Zach membuat fokus Riley teralihkan kearah sang kakak. Riley segera menaikan sebelah alisnya.

"Itu nama nya Saskia. She was like drama queen yet a popular bitch in this school. And all the girls behind her was her followers. Like you know the one who always want to become a famous girl or somethin'the thing is, I really hate her. Because she was acting really bitchy" Zach menjelaskan kepada Riley dengan nada berbisik.Riley hanya mengangguki saja dan kembali fokus kepada gadis yang bernama Saskia itu.

"Jahat banget sih lo! Cape tau gue ngejar lo terus!" ujar Saskia kepada Alex. Alex segera menaruh sendok yang ada ditangannya lalu menatap Saskia dengan tajam.

"Emang kenapa? Kalo lo cape gak usah ngejar gue aja. Ribet banget sih lo jadi cewe. Lagian kalo gue jahat lo udah gue php in dari awal. Udah bagus Cuma gue diemin aja lo." Alex mendengus kasar lalu melanjutkan makannya dengan gusar. Riley masih mengobservasi Saskia.

"Apa lo liat-liat?!" Tanya Saskia kasar. Riley hanya diam dan masih menatap Saskia dengat lamat.

"Jawab elah! Punya mulut gak sih lo?" Saskia membalas tatapan Riley. Riley lagi-lagi hanya terdiam.

"Jawab, atau gue tusuk lo pake garpu!" Ancam Saskia sambil meraih garpu dari kotak sendok yang ada di tengah meja kantin. Alex menatap Saskia sementara Zach hanya menatap sang adik dengan santai. Riley hanya terdiam lalu tersenyum miring.

"Ooh! I'm scared! Help me..." Riley membalas ancaman Saskia dengan nada mengejek. Saskia hanya menatap Riley dengan bingung. Tidak mengerti apa yang gadis itu ucapkan.

"Oops! Sorry, you don't know what I mean, right?" Tanya Riley mengundang gelak tawa dari Alex dan Zach. Saskia hanya melempar garpu kearah Riley yang dengan mudah di tangkap oleh gadis blasteran itu.

"Maaf, tapi lo meleset! Harus nya lo lempar lurus aja.Bukan malah ke kiri. Bisa ngelempar gak sih lo?" Tanya Riley membuat Saskia berlari meninggalkan Riley yang diikuti oleh pengikutnya. Yang lain hanya tertawa hingga terpingkal-pingkal sementara Saskia merasa harga diri nya sudah di injak-injak.

"Kocak banget sih lo." Ujar Alex lalu mengacak-acak rambut Riley tanpa sadar. Riley hanya tersenyum tipis. Tanpa Riley dan Alex sadari, Zach memperhatikan mereka berdua sejak kedatangan mereka di kantin secara bersamaan.

TBC

The Other MeWhere stories live. Discover now