- 𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝟷𝟷 -

17 4 0
                                    

Emang mereka tau darimana sih ? Siapa yang ngasih hoax itu ?! Gue aja belom nerima, hihihi.. 😌
Chelsea bestfriend gue jadi iri karna gosip aneh itu. WAKAKA.. lucu banget yah. Apasih bagusnya dari Justin ? Gak ganteng ganteng amat kok ? Pinter iuga gak terlalu ! dalem hati gue selalu menjelekkan dia. Tas gue jatoh sesaat, dan gue ambil langsung gue banting ke atas meja saking E M O S I N Y A !

Dbrakk !!

Semua orang ngeliat ke arah gue. "Kenapa sih ? Ngefans apa ya ?" teriak gue ke orang orang yang liat liat itu. Apalagi Justin, dia liat gue kayak orang abis ketijek eek tauu ! Gue langsung berlari ke toilet sambil memukul dada dan mengatakan "sabar, sabar" sambil menenagkan diri. Gue lagi ngaca di toilet, dan gue bisa ngeliat kalo Justin lagi nunggu gue di luar. Tapi dia gak bakalan bisa masuk kan ?! Karena ini toilet cewek lah.

Gue baru keluar dari toilet, Justin langsung meluk gue dari depan. Gue terdiam selama beberapa detik..
"Sorry ya, udah nyusahin" kata dia, Emangnya dia tau darimana sih kalo gue udah tau jawabannya ?

Seorang cewek langsung berteriak dari kejauhan " Kau bohong ya ternyata ! Kau bilang hanya aku cewek mu satu satunya !" kata cewek itu "Kamu bohong ya ? Jadi ini semua hanya prank ?!" gue berlari dan menangis sederas deras mungkin.

Aku berlari ke arah hall makan, dan berteriak
" PERGI KALIAN SEMUAAAA!! AKU GAK MAU LIAT SATU MUKA ORANG PUN DISINI !!! " dengan marah dicampur hancur hati, gue serasa pengen mati. Gue duduk disalah satu kursinya dan menangis sambil memukul meja. " Kenapa ?" kata Chelsea. Gue pun mendorongnya sekuat kuat tenaga, ia pun jatuh terduduk dan segera berlari menjauh dari gue. " Ini bahaya !" kata Gwen, "Seumur hidup hanya kedua kalinya aku ngeliat dia kayak gitu" balasnya lagi.

Semua murid murid berlari menjauh dari gue, tapi mereka masih melirik gue. Justin yang mendengar teriakan gue tadi, ikut hancur juga hatinya.. karna dia gak bermaksud kayak gitu

[ Justin ]
Hati gue terluka, mulut gue bisu, mata gue kabur. Itulah yang bisa gue rasain dari teriakkan itu. Aku meneteskan air mata. Jessie itu cuman mantan gue, dia suka mengungkit masa lalu, ya gitulah sifatnya. Aku kepengen minta maaf, tapi sepertinya ini bukan waktu yang tepat.....















Next chapter ?! Stay tune :)

Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang