FH - 10 (End)

475 48 89
                                    

Akhirnya sudah sampai di ujung cerita dari Full House. Ini chapter terakhir dari Full House Season 3 ..

Aku harap kalian suka sama endingnya ^^

Selamat membaca

___________________________________________

Sudah sebulan Joshua di rawat, namun masih belum ada perkembangan apapun. Dokter mengatakan bahwa seluruh organnya berfungsi dengan baik. Tapi entah mengapa Joshua masih belum sadar. Orang tua Joshua pun sempat datang dan menjenguknya. Mereka sangat senang sekaligus sedih melihat cucunya lahir dan anaknya yang masih dalam masa koma. Namun hanya beberapa hari saja mereka di Korea dan kembali pulang ke L.A karena masalah pekerjaan.

Setelah kejadian di kamar Joshua, Jesun sudah diperbolehkan pulang bersama dengan si bayi. Kini ia tinggal bersama Yemin dan Dokyeom untuk sementara, itu pun atas permintaan kedua pasangan itu. Mereka bilang sih takut ada apa-apa. Lagipula akan mudah bagi Jesun untuk bolak-balik menjaga Joshua di rumaha sakit karna ada Yemin yang akan menjaga Jino juga si bayi.

Btw, sampai saat ini mereka tetap memanggil anak kedua pasangan ShuaSun itu dengan nama baby atau bayi. Itu karna Jesun keukeuh ingin Joshua yang memberikan nama bagi anaknya.

Seperti saat ini, Jesun tengah bersiap untuk menjaga Joshua di rumah sakit.

"Yemin-ah, aku pergi ke rumah sakit dulu" ujarnya saat melihat Yemin tengah bersama baby dan Jino. "Aku sudah memompa asi untuk baby. Jino, jangan rewel! Jangan bikin aunty repot, oke?"

Si sulung mengangguk. "Jino berdoa agar daddy sembuh dan pulang ke rumah."

Jesun tersenyum. "Aku pergi dulu!"

Setelah Jesun pergi, Yemin kembali bermain bersama Jino dan baby. Sekarang rumah mereka menjadi ramai karena ada Jesun juga kedua anaknya. Bagaimana jika mereka pulang? Pasti rumah ini akan sepi. Ah sungguh, Yemin mendambakan kehadiran anak kecil di rumah ini.

Di rumah sakit, Jesun menyapa setiap perawat yang berpapasan dengannya. Ia pun tiba di depan ruang rawat Joshua dan segera masuk.

"Sayang, gimana kabar kamu sekarang?" Tanya Jesun begitu duduk di kursi yang biasa ia duduki. "Sepertinya kau semakin membaik, ya?"

Hening. Tak ada jawaban apapun, hanya ada suara mesin kedokteran.

"Kau mau tau? Sekarang anak kita tumbuh sehat. Jino yang semakin sayang dengan adiknya. Ia selalu menjaga baby. Bahkan saat Dokyeom membuat baby menangis, Jino akan segera memukul Dokyeom. Tentu saja hal itu membuatku semakin bangga melihatnya bahwa Jino tidak ingin adiknya menangis."

Jesun lantas membasuh tangan Joshua dengan lap basah agar terlihat lebih segar. Namun kegiatannya terhenti dan ia menangis. Hatinya merasa sakit melihat Joshua yang masih terbari disini.

Ia menundukkan kepalanya sambil memejamkan matanya. Tangannya menggenggam tangan Joshua.

"Kapan kau akan bangun?" gumamnya.

Bersamaan dengan itu, Joshua menggerakkan tangannya. Jesun yang terkejut dengan sebuah gerakan itu membuka matanya dan melihat tangan Joshua yang bererak-gerak.

"Sayang.." Jesun pun lari untuk memanggil dokter.

***

"Apa maksudmu?" Tanya Yemin pada Yomin yang tengah menelponnya.

"Mingyu tadi bilang bahwa Joshua sudah sadar."

"Apa kau serius? Bagaimana bisa kau tau? Jesun belum menghubungiku" jawab Yemin.

"Akan kuceritakan begitu sampai di sana. Aku tutup dulu telponnya."

Yemin masih shock mendengar kabar bahagia ini.

Full House Season 3 (Seventeen - Joshua) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang