07. Beberapa Omong Kosong

18 2 0
                                    

     Aku bangun ketika itu hanya akan mendapatkan terang di luar. Segala sesuatu di dunia ini lambat. Aku terus membuka dan menutup kulkas dengan perasaan yang tidak kuketahui.

     Aku membuka sebagian jendela kamarku. Saat aku menghirup aroma hujan yang basah, aku meregangkan dan pergi ke kamar mandi. Lalu aku menyapa diriku setengah tertidur dicermin. Aku tidak memiliki satu orang pun untuk ku temui hari ini jadi aku mengambil mandi lebih lama dari biasanya.

     Hujan masih turun di luar rumah. Aku tidak punya tempat untuk pergi tapi aku mengambil payungku dan berjalan keluar dengan headphone yang bertengger di leherku. Hujan berhenti dan refleksi di genangan air. Tanpa tujuan yang jelas aku menikmati akhir pekan dengan berjalan di luar dan melihat bangunan kecil yang familiar.

"Oh kau?"

"Bisa buatkan aku seperti biasanya?"

"Hmm.." ia menjawab dengan anggukan.

     Aku mengambil semangkuk ramyeon diatas nampan dan sekaleng minuman dingin dengan berjalan mencari tempat yang kosong.

"Kenapa kemari sepagi ini?" seseorang mengikutiku dan duduk disebelahku.

"geunyang." jawabku singkat tanpa memperhatikannya.

"Oh ayolah, kau tak ingin menikmati sarapan lezat yang sering dibuatkan eomma-mu?" ia kembali bertanya.

"Jika aku menjadi dirimu aku akan sangat berterimakasih."

"Ya! kau pikir aku tidak.. aish jinja."

"Hei.. kendalikan emosimu Jun-ah, nikmatilah pesananmu." ia berkata seakan ia menertawakanku.

"Ya! Bo Soo Min!" suara teriakan wanita paruh baya tiba-tiba terdengar menggelegar.

"Ah, ne eomma." jawab pria yang sedari tadi duduk depanku. Ia bangkit dari kursi dan dengan cepat berlari kearahnya.

"Aku menunggumu disini, jika sudah selesai cepat kemari!" pesan singkatku sebelum ia melenggang pergi dari hadapanku. Aku membuka minuman kaleng ku dengan sesekali memainkannya. Lalu memakan ramyeon yang kuletakkan dimeja.

     Aku membuka ponsel, menancapkan kabel headset dan memakainya. Sebenarnya jika earphone ku masih ada, aku akan memakainya. Kuputar lagu untuk menghilangkan rasa bosan dan menunggu Soo Min menyelesaikan pekerjaannya.

°°°

     Seseorang menepuk pundakku cukup keras. Aku memalingkan wajah dan melepas headphone yang menyumbat telingaku.

"Kaja!"

     Aku membuka ponsel untuk melihat jam, 9.23 am KST. Beranjak dari kursi dan berjalan mengikuti Soo Min yang sudah mendahuluiku. Ia membuka pintu kedai. Aku mendapati hujan yang turun. Soo Min juga memperhatikan hujan dan memalingkan pandangannya untuk melihatku.

"Kita akan kemana? hujannya tak terlalu deras." tanyaku dengan mengulurkan tangan menyentuh hujan.

"Young Jun-ah, bolehkah aku menumpang payung bersamamu?" ia bertanya dengan melihat tangan kananku yang menggenggam payung.

     Aku mulai menatapnya yang tengah menatapku. Dia menunjukkan deretan giginya dan tersenyum. Awalnya aku tak menghiraukan perkataannya. Tetapi saat ini aku mulai membayangkan.

     Dua orang pria yang berada di bawah satu payung. Pria itu menggenggam payung dan tanpa sadar pria lainnya ternyata juga akan menggenggam payung yang sama, mereka berjalan perlahan di jalanan Seoul yang cukup padat, di bawah guyuran hujan. Mereka adalah latar belakang musik yang baik.

YOU'RETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang