08. Pebincangan Pukul Empat

20 3 0
                                    

Aku membuka mata dan mengedarkan pandangan. Entah mengapa tubuhku rasanya lelah sekali. Ku usap kedua mata dan sesekali menguap. Aku beranjak ke kamar mandi dan bersiap untuk menjalankan runititas. Membuka sebagian jendela dan bernafas. Aku mendengar suara teriakan seseorang dari lantai bawah.

"Young Jun-ah! cepatlah." kurasa teriakan eomma. Aku menyiapkan buku-buku yang biasanya sudah kusiapkan malam hari.

"Bahasa, Fisika, Kebugara..."

"Ah ya, hampir saja aku lupa." kubuka lemari dan menyimpan baju olahraga ke dalam tas ransel.

°°°

Aku berjalan santai menuju kelas beriringan dengan siswa lainnya. "Hari yang indaahhh...." aku bersenandung karena aku cukup senang hari ini. Sesampainya di kelas aku melihat beberapa murid yang dengan berburu buku catatan milik yang terpintar.

"Ya!.." aku mendengar teriakan Soo Min yang ia tujukan untukku.

"Apa yang kau lakukan?" aku bergegas menghampirinya dan menaruh tas.

"Memangnya apa lagi? kau sudah buat PR?" ia balik bertanya.

"PR? kurasa tidak ada." jawabku.

"Lebih baik lihat dulu buku mu!" Soo Min memerintahku dan menyalin secara kilat buku siswa lain. Aku bergegas membuka buku dan ternyata.

"Astaga, aku tidak ingat. Seharusnya tadi malam aku mengeceknya. Soo Min-ah! aku lihat." aku berlari ke arah Soo Min yang ternyata ia baru saja menyelesaikan tugasnya.

"Jjah.. cepatlah, tugas ini harus terkumpul saat kelas pertama." ujarnya.

"Baiklah, beritahu aku jika Ssaem datang!" aku kembali lagi ke mejaku dan mengerjakan seperti cara Soo Min, aku tidak peduli jika ssaem tidak bisa membacanya.

"Aahh.. sedikit lagi, Geum Young Jun kau pasti bisa," aku meneriaki diriku sendiri dan terus bergulat dengan buku dimeja.

"Ya Ya! Jun-ah! dia datang dia datang." aku terkejut dengan Soo Min yang berteriak secara mendadak. Aku menulis tergesa-gesa dan sesekali meliriknya.

"Benarkah? aku akan tambah kekuatan penuh Yaaaaa....." aku berteriak dan terus menulis sisanya.

"Jun-ah!!! Aaa.. apa yang harus kulakukan? aku akan menyerangnya, tapi dengan apa? baiklah aku akan membeli bom terlebih dahulu. Waaaa.... akhirnya. Yey." tiba-tiba ia bicara yang tidak-tidak. Aku memalingkan pandanganku untuk melihat Soo Min. Dan ternyata ia sedang disibukkan oleh ponselnya.

"Ya! hentikan, kukira dari tadi kau bicara kepadaku. Aish.." aku cukup marah karena nafasku menjadi tak stabil akibat situasi terdesak.

"Woooo....." ia berteriak, mengangkat tinggi-tinggi ponsel dan kedua tangannya seolah-olah ia menjadi satu-satunya rekor dunia. Ia pantas menjadi latar belakang lagu Champion.

"Ya! Boo Soo Min. Bisakah kau tak berteriak? mengganggu saja." suara beberapa murid perempuan tiba-tiba menghentikan aktivitas Soo Min.

"Kau tidak lihat kita sedang berbicara? ini penting tak seperti game online milikmu!" mereka kembali membuka suara.

"Hei, memangnya apa yang sedang kalian bicarakan? bukankah kalian hanya membicarakan idol-idol yang tak begitu tampan dan bahkan tak menghiraukan kalian." Soo Min membalas mereka.

"Ya Ya! kau pikir kau lebih tampan dari mereka? hahaha... bermimpilah!" mereka membalas Soo Min dengan tertawa bersama.

"Hei aish..." Soo Min kalah kali ini. Aku hanya melihat mereka dan tertawa sembari menggelengkan kepala.

YOU'RETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang