CHAPTER 13 - Jungkook dibuat Khawatir

2.1K 191 14
                                    

5 Bulan Kemudian.....

Tak terasa, waktu 5 bulan telah berlalu dimana kini perut Eunha sudah nampak semakin membesar, lebih tepatnya lagi telah memasuki usia kehamilan trisemester ke - II. Karena itu, banyak pula perbedaan lain yang semestinya dilakukan oleh Eunha, diantaranya seperti Eunha harus lebih memperhatikan pola makannya juga menjaga penuh pola istirahatnya demi si kesehatan Janin. Namun pada kenyataannya sifat Eunha yang keras kepala itu sulit dihilangkan, hingga hal-hal yang harus diperhatikan tersebut sedikit terabaikan.

Eunha nekat melanjutkan tugas akhir skripsinya ditengah kondisi hamil, tepat satu bulan yang lalu ia telah melalui Ujian proposal dan sekitar 1 minggu yang lalu ia baru saja selesai mengambil data penelitiannya hingga kini ia telah berjuang untuk menyusun bab 4 dan bab 5.

Beruntungnya saja ada Jungkook sang suami yang senantiasa mendampinginya, meski rasa-rasanya Jungkook nyaris gila melawan apa yang diinginkan oleh istrinya tersebut. Contohnya saja ditengah penyusunan proposal kemarin Eunha murni berpikir keras seorang diri padahal Jungkook si pemilik otak encer itu sudah menawarkan agar dirinya saja yang mengambil alih. Alhasil, karena Eunha yang menolak keras tawaran Jungkook tersebut Eunha sempat kelelahan berat sampai-sampai ditengah waktu bimbingan ia jatuh pingsan dan dibawa ke unit gawat darurat karena ia yang juga tiba-tiba sulit bernafas. Untungnya saja tidak ada pendarahan yang dapat memperparah dan Janinnya pun terselamatkan.

"Hmm, sekarang sudah jam 9 malam, sebaiknya kau tidur sayang."

Malam itu Jungkook sudah pulang dari rumah sakit, ia sudah berseka, mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur dan hendak untuk beristirahat menumpahkan rasa lelahnya setelah beraktifitas penuh menangani pasien-pasiennga. Namun karena melihat Eunha yang masih asik dihadapan laptopnya, Jungkook jadi menunda semua itu. Ia terlebih dahulu menghampiri Eunha, dengab niatan mengajaknya untuk turut serta beristirahat.

"Hallooo? Una kesayangan Kookie oppa punya telinga kan? Dengar apa kataku, kau sekarang lebih baik istirahat, lanjut besok tidak ada salahnya kan? Kalaupun kau dikejar oleh waktu tidak apa biar aku saja sini yang kerjakan." Tegur Jungkook kembali karena sebelumnya Eunha seperti pura-pura tak mendengar

"Ish, jangan sebut-sebut panggilan itu lagi, aku geli mendengarnya. Sekarang aku bukan anak SD lagi oppa." Hanya begitu tanggap Eunha, ia tak menatap Jungkook, matanya masih saja berfokus kehadapan layar laptopnya tersebut

"Baiklah, kalau begitu aku ganti kata-katanya. Eunha Istriku sayang, waktu kini sudah malam, sebaiknya sekarang kita istirahat ya?" Lanjut Jungkook masih berusaha menunjukkan sikap manisnya dengan harapan Eunha akan menurutinya

"Kau lelah? Mau tidur duluan? Kalau begitu silahkan saja Jungkook oppa." Lagi-lagi Eunha masih saja tak mau mengikuti apa kata Jungkook dan tak mau menatap matanya

"Hah, Astaga......"

Jungkook jadi menghela nafasnya panjang, ia sungguh tak habis pikir akan sikap Eunha yang seperti itu seperti tak peduli akan ke-khawatiran yang dialami dirinya. Sampai pada akhirnya Jungkook bangkit dari posisinya disamping Eunha, ia hendak berjalan kearah menuju kamarnya seolah ia menyerah untuk memberitahu Eunha.

Awal mula Eunha cuek tak perduli Jungkook yang pergi meninggalkannya, ia masih saja terus autis pada layar laptopnya. Namun pada akhirnya fokus Eunha pun teralihkan, saat tiba-tiba saja...

BRUK!!

Tiba tiba saja Jungkook jatuh kebawah lantai sampai-sampai membuat benda yang ada disekitarannya pun ikut tersenggol jatuh. Otomatis Eunha yang terkejut mendengar suara jatuhan tersebut, segera pergi meninggalkan laptopnya untuk memastikan semua yang terjadi.

Our Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang