CHAPTER 15 - AMARAH YANG TERTAHAN

1.7K 177 29
                                    

"Jungkook? Apa Eunha ada buat masalah sampai membuat kondisimu menurun seperti ini?"

Deg.

Kedatangan Eric yang tiba-tiba kedalam kamar rawat Jungkook itu membuat suasana seketika menjadi kalang kabut. Terkadang Minwoo pun yang sudah lama bersahabat dekat dengan Eric pun kerap kali dibuat tak berani untuk menanggapinya dikala sosok appa kandung dari Eunha itu mulai memasang wajah yang serius.

"....."

"Hm? Setelah beberapa waktu lalu dia buatmu pusing karena tidak mengikuti aoa katamu sampai masuk UGD dua kali, sekarang Eunha buat ulah apa lagi? Hah, Dia itu memang sungguh sulit diberitahu,"

Jungkook tak berkata, ia hanya berusaha mengatur nafasnya yang masih terasa sesak. Sementara itu Minwoo sang Appa pun turut diam, pikirnya lagi kalau sampai salah bicara salah berkomentar soal Eunha yang notabenenya anak kandung dari Eric sendiri tersebut malah akan membuat suasana semakin runyam.

"Yasudah kalau kau tidak mau cerita, aku sudah dapat laporan dari dokter Minho yang menanganimu tadi kalau keluhan sesak yang kau rasakan itu karena Asma. " ujar Eric melanjutkan pembicaraannya semdiri sambil ia melipat kedua tangannya di dada.

"Eric Appa.... aku ti--dak..."

Namun sepertinya Jungkook jadi dibuat lebih takut kalau ia terus diam. Ia sempat akan menanggapi apa kata Eric tersebut hanya saja entah kenapa tiba-tiba Eric sendirilah yang malah memotong ucapan Jungkook tersebut,

"Aku tahu kau punya riwayat Asma turunan dari ibumu dan sudah bertahun-tahun lamanya tidak kambuh bukan?"

".... dan A-ku yakin penyebabnya sekarang kambuh selain karena kau kelelahan, kau itu terlalu banyak pikiran Jungkook, siapa lagi kalau bukan Eunha yang sekarang ada dipikiranmu bukan?."

Gaya bicaranya seolah blak-blakan, disisi lain Eric tahu Jungkook sedang banyak pikiran tapi secara tak langsung Eric pun turut membuat kepala Jungkook semakin sakit.

Terlebih lagi saat Eric menyebut kata 'ibu', detik itu juga ekspresi Jungkook langsung berubah, ia sempat memejamkan matanya kuat dan setelah itu jadi terlihat berkaca-kaca.

Hingga pada akhirnya Minwoo pun turut memberanikan diri untuk ikut campur, ia mendekati Eric lalu sedikit menarik jas putihnya sambil berbisik, "ssst! Untuk kali ini kumohon sudah jangan bahas itu!!'.

*****

"Terimakasih banyak Jaehyun sudah mengantarkanku, Hehe."

"Iya sama-sama Eunha, sampaikan juga salam pada dokter Jungkook ya, bilang padanya kalau besok diriku mulai program internship disini, bukankah kemungkinan besar kita akan bekerjasama kan?"

Singkat cerita, setelah Eunha dan Jaehyun saling bercerita panjang lebar di kedai ramyeon tadi semenjak matahari belum terik sampai tak terasa sinarnya mencengkram lapisan kulit, akhirnya mereka memutuskan meninggalkan kedai tersebut.

Namun rupanya kala itu Eunha memilih pergi ke rumah sakit dibandingkan kembali ke rumahnya dengan niatan ingin segera bertemu Jungkook untuk menyelesaikan masalah akan keorisinilan skripsinya tersebut dan ia bisa segera maju sidang akhir.

Kebetulan Jaehyun membawa mobil pribadinya kala itu, dan dengan sangat senang hatinya ia pun turut mengantarkan Eunha sampai depan Lobby rumah sakit,

"Siap, akan aku sampaikan salammu pada Jungkook oppa. Ya semoga kalian bisa bekerjasama dengan baik. Kalau sewaktu-waktu dia menyebalkan, tinggal bilang padaku saja haha." Eunha tertawa layaknya seperti ia sedang bahagia. Bisa dibilang, Eunha jarang seperti ini.

Our Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang