CHAPTER 14 - AKIBAT SAKIT BOHONGAN

1.9K 184 29
                                    

'Sial.'

Begitu ujar Jungkook dalam hatinya ketika ia baru saja terbangun dari tidurnya di pagi hari ini. Kepala Jungkook tiba-tiba terasa pusing memutar dan badannya pun turut terasa lemas. Jungkook pikir setelah semalam ia pura-pura sakit sekarang ia malah jatuh sakit sungguhan.

"Jungkook oppa? Maaf.... aku tidak sempat membangunkanmu karena aku terlalu terburu-buru. Akan tetapi untuk sarapan aku sudah buatkan, semuanya ada di meja makan ya."

Eunha yang sudah berpenampilan rapih secara tiba-tiba mengejutkan Jungkook dari balik pintu luar kamarnya. Perlahan dan penuh usaha Jungkook bangun dari posisi tidurnya, kepala Jungkook yang masih terasa memutar nyaris saja membuat dirinya tak mampu bangun. Namun karena Eunha, Jungkook berusaha membuat keadaannya baik-baik saja.

"Hm,Memangnya pagi-pagi begini kau mau kemana? Bimbingan?" Tanya Jungkook pada Eunha yang masih ada dihadapannya

"Iya, itu kau tahu. Awalnya aku ingin diantar olehmu tapi.... aku pikir aku bisa sendiri, lagipula kacau juga kalau sampai nanti kau telat visit pasien hanya karena mengantarkan aku. Dosen Kim sudah menungguku sekarang. bye Jungkook Oppa! Aku dan baby Jeon pergi dulu ya hehe."

"Hmm...."

Hanya sekian menit saja Eunha sudah menghilang lagi dihadapan Jungkook, secepat itulah Eunha kalau sudah terburu-buru pergi bimbingan.

Sementara Jungkook yang ditinggalkan kembali dibuat tak habis pikir akan sikap istrinya tersebut, ia menarik nafasnya panjang lalu menghembuskannya secara perlahan.

Jungkook pun turut memijati kepalanya pelan, lalu ia berusaha turun dari tempat tidurnya dengan niatan ia akan berseka dilanjut sarapan dan bersiap pergi ke rumah sakit.

Namun.......

Baru saja beberapa jarak Jungkook melangkahkan kakinya,

'Huekkk!'

Tiba-tiba saja Jungkook mual, dan rasa mualnya itu tak terhankan. Dengan cara jalannya yang terseret-seret Jungkook pergi ke wastafel yang berada di dalam kamar mandi. Disana ia memuntahkan seluruh isi perutnya berkali-kali sampai muncul cairan berwarna kuning yang tak lain adalah asam lambung.

'Ya Tuhan... kenapa jadi begini?!'

Matanya kini terasa berkunang-kunang, nyaris saja Jungkook terjatuh saat kembali menuju kamarnya. Menurut analisa dirinya sendiri sebagai seorang dokter, ia tuurt menyadari kalau dirinya kini tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja.

Inisiatif Jungkook pun mengambil alat pengukur tekanan darah digitalnya. Rupanya tekanan darah Jungkook kini berada dalam nilai 80/60 mmHg, dimana dapat dikategorikan tekanan darah rendah. Tak lama setelah itu Jungkook menjadi sulit untuk menarik nafasnya, dadanya seketika jadi terasa panas dan mulai sesak.

'Ya Tuhaan... Ya Tuhaaann... Jangan sampai baby Jeon kecewa karena tahy Ayahnya yang seorang dokter bisa sakit begini.'

Pada akhirnya, dengan sisa-sisa tenaga yang masih dimilikinya ia membuk ruangan obrolan di sosial media pada ponsel pintarnya dengan salah seorang perawat rumah sakit yang kebetulan rumahnya tak jauh dari rumah Jungkook. Inti sesungguhnya dalam pesan tersebut Jungkook meminta tolong agar ia segera membawanya ke rumah sakit.

To ; Bruder Lee Dokyeom
-Dokyeom-ssi? Kalau kau belum berangkat menuju rumah sakit bisakah kau ke rumahku segera terlebih dahulu? Maaf jika kesannya aku memburu-burumu, namun aku sangat membutuhkan bantuan dari dirimu sekarang, Terimakasih banyak sebelumnya-

****

"Kalau begitu, aku bisa hubungi suamimu atau Ayahmu? Kau bisa maju untuk sidang akhir tapi akupun butuh kepastian juga akan data keorisinilan dari penelitianmu."

Our Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang