BEGIN THE NEW LIFE WITH YOU

211 12 1
                                    

I know this is wrong, I shouldn't have reappeared before you.
Sorry if I just left you just like that. I'm really sorry to leave you.
~Aliandra Arkana Syarief.

Soetta  Airport 13.43 WIB.
"Perhatian, maskapai penerbangan BG1254 dari Inggris akan melandas beberapa saat lagi."
Terdengar suara pengumuman dari pihak bandara yang langsung membuat aku semakin merasa tidak nyaman.Digendonganku ada anakku,Adel.Disebelahku ada Nasya dan juga Ari.Adel yang masih sibuk memeluk leherku sambil sesekali menciumi wajahku terkadang ia juga Adel menatapku dengan tatapan mata polosnya.dan juga berkata"ayah danteng deh.."dengan ekspresi menggemaskan sama dengan ibunya.Dan juga Ari yang masih sibuk menenangkan Nasya yang tiba-tiba ingin makan pizza langsung dari Italia.

      "Ayolah Ar..aku hanya ingin makan pizza di Italia bukan membeli pabrik pizza di Italia hu..hu..hu"tangis Nasya sedari tadi.Ari hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Bisakah ke lain tempat sayang?Italia?itu jauh sekali.Bagaimana jika nanti makan di restoran kesukaanmu?"tawar Ari kepada Nasya.Nasya makin menangis terisak dan itu cukup menarik perhatian semua orang."Eh?kok malah jadi nangis??Ar pesankan saja tiket pesawat ke Italia.biar aku saja yang membayar."usulku

      Nasya langsung berbinar menatap Ari,"Ar.."ucap Nasya dengan puppy eyes nya."Baiklah,tapi jangan sekarang..kita bisa kesana bersama Ali dan Prilly besok saat semua urusan sudah selesai."Ari pasrah saja.Aku baru ingat Prilly pernah merengek kepadaku waktu mengandung Adel."Ar,bisa saja istrimu sedang hamil..." Bisik ku ditelinga Ari.Ari langsung membulatkan matanya."Hah benarkah,kalau iya pantas saja akhir akhir ini dia sering pusing dan minta yang aneh aneh."ucap Ari.

      Tiba tiba rombongan penumpang masuk di ruangan yang kami.Buru buru aku mengalihkan pandanganku ke arah pintu masuk.Hingga aku mataku menyipit melihat wanita dengan rambut pendeknya.Matanya tak sengaja menatap mataku lalu matanya turun menatap Adel dengan pandangan rindu bercampur sendu.Aku menepuk pundak Ari lalu mengisyaratkan agar mereka maju menjemput wanita berambut pendek itu.

     Nasya langsung buru buru berlari menubruk wanita itu."I Miss you so bad" lirih Nasya dipelukan prilly.Ya seorang Aprillya Ratuconsina kini berdiri dihadapanku persis.Prilly membalas pelukan tersebut dengan berderai air mata.Setelah Nasya,Ari buru buru menarik tubuh prilly lali mendekapnya sesaat.
"How are you?" tanya Ari "i'm fine uncle Ari.."balas Prilly.Kini saatnya giliranku.Pertama tama  aku memejamkan mataku terlebih dahulu.Aku membayangkan penderitaan prilly saat aku pergi tanpa sebuah tanggung jawab.Aku tau itu adalah masa masa sulit prilly harus menanggung beban itu sendiri, kemungkinan besar aku tak lagi diharapkan untuk kembali oleh prilly.Walau berat tapi itulah konsekuensi yang harus aku dapatkan.
   
         "Hai..apa kabar?"tanyaku sedikit sendu."seperti yang kamu lihat."balas prilly tak mau memandang wajahku.Ia memalingkan wajahnya ke arah lain.Aku mengeratkan gendongan pada Adel yang masih bersembunyi diceruk leherku.Satu tanganku menggenggam tangan kanan prilly.

      "Prilly, maafkan aku.. sungguh aku menyesal telah meninggalkanmu.Aku pikir aku bisa berpaling darimu,tapi nyatanya tidak.Semakin aku ingin melupakanmu,semakin aku mengingatmu.Ketahuilah aku sangat menyesal meninggalkanmu berbulan bulan aku mencarimu,setiap malam aku selalu memikirkanmu.Sungguh aku tidak bohong, hingga akhirnya aku menyerah.

      Keberadaanmu tak dapat dilacak, kamu bagai hilang ditelan bumi,aku tak tahu keberadaanmu.Aku memang payah yaa?belum dasar lautan yang aku selami,belum ke puncak gunung aku daki,belum ke ujung dunia aku tapaki, belum ke planet lain aku datangi.Ternyata kamu ada di luar negeri,bahkan aku lupa menanyakan keberadaanmu kepada sepupuku.Aku tau yang ada digendonganku ini adalah anak kita.Ketahuilah nama yang kamu berikan sangat bagus.Kenapa kamu selipkan namaku?? padahal aku bukanlah ayah yang baik untuknya..aku bukan ayah yang baik untuk Adel..Prilly maafkan aku...aku ingin kita bisa hidup bahagia dengan anak kita.Memilikimu, merengkuh tubuhmu,bersama berjalan sampai nanti kita terenggut oleh sebuah takdir...."kataku sambil menitikkan air mata.Aku tak tau lagi bagaimana bila prilly tak lagi mau hidup dengankux.Kulihat mata hazelnya memerah.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang