Okita Sougo membuka kancing jasnya saat memasuki ruangan kantor miliknya yang berada di lantai teratas gedung Okita Coorporation. Dia menatap jendelanya sambil melihat ponsel, disana terlihat sebuah kontak yang ingin dia hubungi namun juga sedikit enggan. Yato Kagura.
Sudah satu bulan semenjak kepulangannya dari China setelah menghadiri konferensi bisnis di Universitas Beijing, sejak itu pula dia tidak menghubungi gadis itu. Ah, bukan. Dia memang tak pernah menghubunginya namun dia memiliki kontak gadis itu dari sekertaris sialannya.
Padahal, dia yakin sekali jika saat itu hanya ketertarikan sesaat. Namun sayang sudah sebulan ini pun dia tidak bisa melupakan gadis itu. Padahal dia yakin dia bukan jatuh cinta pada pandangan pertama. Dia harus menemukannya. Dia harus menemui gadis itu lagi dan meyakinkan dirinya jika dia tidak jatuh cinta.
***
Okita Sougo, seorang pembisnis muda asal jepang itu kini sedang menghadiri konferensi bisnis yang di adakan di Universitas terkenal kenamaan China. Pria itu di minta menjadi pembicara utama oleh panitia penyelenggara karena wajahnya yang sering muncul di majalah bisnis Asia serta masuk dalam top ten pembisnis muda tertampan. Sougo tidak mengada, dia sendiri membaca headline dari majalah tersebut.
Katsura Kotaro, pria berkacamata berambut panjang yang diikat tinggi itu merupakan sekertaris pribadinya, dia mempersilahkan Sougo duduk di kursi dekat mimbar yang kini sedang diisi dengan sambutan kepala rektor universitas yang dia sambangi. Pria itu meminta ijin untuk duduk dikursi peserta. Dia mengangguk. Tak lama, dia mendengar suara samar-samar seorang gadis yang meminta maaf kepada panitia karena keterlambatannya.
Dia menoleh sedikit merasa penasaran, dilihatnya seorang gadis berambut vermillion sedang menunduk sambil menggumam permohonan maafnya karena terlambat. Sedikit-sedikit dia mengerti bahasa mereka, walaupun dia ragu bisa mengerti dengan benar. Sougo kembali menghadap lurus ketika kedua orang yang dilihatnya tadi mendekatinya.
"Im sorry Mr. Okita for the problem. This is Yato Kagura. She will be your translator." Sougo mengangguk saat panitia mengatakan jika dia memiliki translator, walaupun dia bisa menggunakan bahasa inggris dalam materinya nanti tapi lebih baik jika dia bisa menggunakan bahasanya sendiri. Dia melirik pada gadis disebelah panitia tersebut. Dia tampak mengangguk sekilas menyapanya dengan tatapan kosong tanpa arti. Seakan jika keberadaannya tidak mempengaruhi apapun, berbeda dengan gadis yang dia temui. Mereka selalu memiliki maksud dalam setiap tingkahnya, tujuannya satu yaitu menarik perhatiannya.
Gadis itu duduk disampingnya ketika sang panitia pergi, dia bisa mencium aroma buah dan vanilla yang menguar saat berjalan dan duduk disampinya. Dilihat-lihat dia sepertinya masih seorang mahasiswa, dia terlihat masih muda dengan usia mungkin awal 20-an. Cukup. Sougo menghentikan dirinya sendiri. Dia terlalu lama memperhatikan gadis disampingnya.
Dipanggung sudah disiapkan tiga kursi, untuk pembawa acara dirinya dan translatornya. Dia bangkit saat diundang pembawa acara untuk naik keatas panggung.
Sougo melihat adanya perubahan atmosfir di area peserta konferensi, mereka tampak berbisik-bisik menunjuk panggung dengan hawa semangat, mungkinkah? Dia sedikit menoleh menatap Kagura yang tampak biasa saja dengan tatapan kosongnya. Lagi-lagi seperti itu. Tidak ada kilat bahagia sedikitpun dimatanya. Bahkan dia sempat melihat gadis itu seperti kebingungan.
Dia mendengar suara pembawa acara seperti memperingatkan peserta konferensi, mungkin karena mereka mulai bising. Pembawa acara memperkenalkan mereka berdua, Sougo tersenyum sambil melambai dan para mahasiswi menyambutnya dengan meriah. Diluar dugaan saat Kagura menyapa sekenanya justru lebih disambut meriah oleh para mahasiswa, sebenarnya siapa dia?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Secret X Sexy Night
FanfictionWarning! OOC kelas berat Kagura tidak menyangka jika pertemuan pertama mereka berlanjut pada pertemuan kedua yang menjadi malam dimana dia merelakan dirinya untuk uang. Seharusnya tidak ada pertemuan yang ketiga dan yang lainnya namun takdir berkat...