setelah Jungkook mengakui rahasia yang sudah disembunyikannya selama bertahun-tahun, bagaimana bisa jimin dengan mudah memaafkan Jungkook?
Memang hati jimin yang begitu baik dan sabar atau memang dia yang begitu bodoh, mau memaafkan perbuatan Jungkook begitu saja.
Memaafkan seorang pemakai yang jelas jelas sudah membohonginya, apa Jungkook tidak menganggap keberadaannya?sampai sampai rahasia besar terpendam lama.
Sampai ketika Jungkook merasakan obat yang dikonsumsinya bereaksi.
Membuat tubuhnya kejang , menggeliat dan membuat daya khayalnya leluasa menguasai pikirannya.
"Jimin tolong aku, tolong berikan aku sabu kumohon, aku sangat membutuhkannya jim kumohon berikan"
"Jungkook astaga demi Tuhan jangan mengkonsumsi obat obatan hina itu lagi daddy, kumohon"
Jungkook yang merasa permintaannya di bantah meronta dan membentak istrinya itu.
"BISAKAH KAU DIAM JIMIN, CARIKAN SAJA SABU UNTUKKU, AKU SANGAT MEMBUTUHKANNYA! DEMI TUHAN KAU PERGI SAJA!"
hati jimin teriris. Bagaimana bisa jungkook lebih membutuhkan obat obatan iblis itu di banding dengannya.
Jimin pergi ke kamar meninggalkan Jungkook yang berada di ruang tamu , bukan bermaksud untuk tidak perduli. Hanya saja jimin ingin Jungkook sadar akan perbuatannya itu.
Jimin menangis. Menumpahkan air matanya perihal kekecewaannya.
"Tuhan kuatkan aku . Apakah aku salah memilih nya sebagai pendamping hidupku?lalu mengapa kau membuat ruang hati untuknya?aku takut aku tidak tahan dengannya, sungguh"
Menangisi nasibnya yang begitu buruk.
Memilih seseorang yang begitu buruk. Namun begitu Sempurna di hatinya.Jungkook POV
"Apa yang aku lakukan disini? Dimana jimin?Jimin?!" Jungkook mencari jimin dan meneriakkan nama jimin. Hingga ia berhenti di kamar milik mereka berdua.
Ia menyaksikan pundak jimin yang bergetar , Jungkook yakin jimin sedang menangis sekarang.
"Jimin sayang, kamu kenapa?"
"Gwenchana kook-ah, gwenchana"
"Lalu kamu kenapa sayang, kumohon beri tahu aku apa yang terjadi"
"Tidak sayang, aku tidak apa apa, sungguh, aku hanya bahagia mendapatkan pesan jika ibu baik baik saja" bohong jimin
"Syukurlah kalau begitu sayang, kumohon , jika ada apa apa , ceritakan padaku, sungguh, aku sangat mencintaimu"
Jimin hanya tersenyum lirih
"Aku mengerti kook, aku sangat mengerti, aku juga tau kamu tidak mengetahui apa apa tentang bentakanmu tadi, aku tau kamu tidak sadar melakukan hal itu, tapi yang aku sakitkan adalah, kamu lebih membutuhkan obat obatan itu dibanding aku kook, sakit, sungguh, aku lebih baik mati jika tau kamu adalah seorang pemakai"
Jimin menghapus air matanya, merebahkan badannya. Disusul Jungkook, Jungkook memeluk jimin dari belakang, memberikan kehangatan untuk jimin.walaupun sesekali jimin menolak untuk di peluk oleh Jungkook
Jimin merasakan jika Jungkook benar benar mencintainya. Sungguh, jimin masih merasa seperti itu.
Diluar sana hujan sangat deras, dingin sekali,walaupun mereka berdua sudah berselimutkan selimut yang tebal. Mereka merasa terganggu oleh lampu tidurnya.
jungkook mematikan lampu tidur namun, ia tidak sengaja menjatuhkan foto pernikahan mereka yang ada di dekat lampu tidur itu.
"Perasaanku tidak enak" batin jimin.
jimin melepaskan tangan jungkook untuk mengembalikan foto tersebut keatas meja dan kembali tidur di samping suaminya itu.
Aku up lagi gaissseuuu:*
Love youu
Shalsaudreyams
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMIKU [KOOKMIN]
Randomgimana sih ceritanya? seorang Jeon Jungkook yang sangat menyayangi seorang park jimin namun park jimin berubah?