Unconditional Love

Unconditional Love 2

Rabu, 23 Januari 2019
Happy Reading❤

      Rasa penasannya yang membuat ia nekat mendekati rain. Dan yah, sudah dapat ditebak bahwa Rain juga sama dalam memerlakukannya. Namun Ardi tak hilang akal segala cara ia lakukan dari mulai selalu menemani Rain, mengantarkannya pulang, hingga menemani Rain membeli buku, semua bentuk penolakan telah di lemparkan oleh Rain, namun itu semua justru membuat semangat Ardi semakin menyala. dari semua perlakuan Ardi akhirnya membuahkan hasil. Rain menerima cintanya tepat diawal bulan februari

“Rain...”
“iya, Ar. Kenapa?”
“kamu tahu ngga apa yang sedang aku rasain?”
“engga,  emang apa itu?”
“rain, aku sekarang sedang gugup setengah mati. Ini the first time gue nyatain perasaan ke cewek yang emang bener-bener gue suka, tanpa paksaan apapun” ucap ardi, sambil menatap rain dengan sorot mata penuh keyakinan
Kata demi kata yang keluar dari mulut Ardi benar-benar membuat wajah Rain merah merona. Bak kepiting rebus

“rain, gimana kalo semisal gue suka sama lo. Suka... beneran?”
“ya suka tinggal suka aja Ar, kita emang ga bisa ngatur buat jatuh cinta sama siapa. Kalau kita bisa mah udah pasti bakal milih pelabuhan hati yang paling nyaman” ucap rain disertai candaan ringan untuk meminimalisir rasa gugupnya

“apa jawaban lo Rain?”
“gu.. gu.. gue. Sebelumnya gue mau nanya sama lo boleh?”
“nanya aja Rain, gue pasti akan jawab apa yang bisa gue jawab”
“apa yang membuat lo suka sama gue?”
“gue suka sama lo karena, ya...  gue juga ngga tau kenapa hati gue selalu mengarah ke lo dan ya jika gue deket sama lo gue gabisa mengatur detak jantung yang berdetak abnormal ini, dan menurut gue perasaan seperti ini bisa gue asumsikan sebagai rasa cinta kan, rain?”
“Ar, dengerin gue, cinta itu gabisa jika hanya dinilai dengan jantung lo yang tiba tiba berdegup kencang atau pipi lo yang tiba-tiba merah. Cinta itu complicated, Ar”
“Gue ngga main-main sama perasaan ini, Rain. Hmm bisakah kita jalani dulu hubungan ini? Baru lo  bisa putusin buat tetap tinggal atau pergi. Please Rain” 
“oke, gue akan coba jalanin hubungan ini sama lo” ucap rain dengan senyum simpulnya
Satu bulan telah mereka lalui dengan status baru, dan tepat dihari ke-34 perasaan Rain mulai menampakkan hasil. Rain yang dulunya cuek menjadi lebih perhatian kepada Ardi, dan itu sungguh kemajuan yang sangat berarti bagi ardi

“rain sayang...”
“apasih Ar?”
“kamu cantik hari ini?”
“hmm, berarti hari-hari biasanya ngga cantik gitu?”
“ya, bukan gitu... tapi kalo senyum tu kamu cantiknya naik 1000% rain sayang”
“gombal teruuus, emang kenyang ya makan gombalan huh?”
Rain seperti merasakan ada sesuatu disekitarnya, dan setiap saat ketika ia merasakan hal yang sama seperti ini. Badannya akan lemas tiba-tiba
“kamu kenapa sayang?”
“gapapa sayang, yuk masuk ke kelas” ajak rain, karna saat itu mereka sedang berada di roof top sekolah
“beneran gapapa kok, aku punya satu pertanyaan tapi please jawab jujur yaa”
“iya sayang, gugup banget si hmm”
“bila suatu saat nanti kamu nemuin fakta atau hal-hal aneh tentangku, apa kamu masih mau sama aku :( “
“aku mencintai kamu apa adanya sayang, bukan ada apanya. Jadi bagaimanapun kamu aku akan selalu nerima dan menjaga kamu sebisaku”
“terimakasih untuk segala rasa, kepercayaan, dan kasih sayang kamu kepadaku”

Hari-haripun dilalui oleh mereka dengan penuh canda tawa, dan bahagia, hingga menjelang Ujian Nasional tiba. Ada mahluk dari dunia yang berbeda yang menemui Raina, dia mengatakan bahwa hidup pacarnya dalam bahaya jika dia tidak segera memutuskan hubungan nya dengan cowoknya. Ada hal tak kasat mata yang orang lain tak bisa tau namun Raina bisa melihat bahkan merasakannya.
Itulah fakta yang sebenarnya disembunyikan oleh raina dibalik sikap cuek dan dingin nya, dia banyak memendam suatu pemikiran bahwa dia merasa dia berbeda. Dia tidak pantas untuk di cintai orang lain. Di hidupnya yang hanya di penuhi bayang bayang hitam, Raina tidak mau menyeret orang yang di sayanginya masuk kedalam lingkaran yang bahkan ia sendiripun tak menginginkanya. Satu-satunya orang yang mengerti hal ini adlah ke dua orang tuanya, yang masih setia menemani Rain hingga saat ini

~Bersambung