Di mulai nya badai

29 4 7
                                    


Aku mempunyai dua orang adik dua - dua nya laki - laki mereka masih bersekolah yang satu SMP dan yang satu nya lagi SMA, aku begitu bingung dengan kondisi keluarga kami, aku yang anak pertama tidak bisa berbuat apa". adik ku membutuh kan biaya sekolah begitu juga dengan ku yang saat ini masih kuliah, aku sempat berpikir untuk putus kuliah dan mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan adik" ku yang masih sekolah namun teman" ku memberi ku semangat untuk tetap berjuang melewati semua badai yang ada pada ku dan keluarga ku saat ini sehingga aku mengundurkan niat ku untuk putus kuliah.

Aku kuliah di salah satu universitas di sebuah kota yang cukup besar yang pasti nya jauh dari kampung halaman ku, aku mengambil jurusan akuntansi manajemen.

Aku sangat merasa iri dan cemburu dengan adik pertama ku, dia dalah orang yang kuat dan dia bisa dapat melalui badai hidup ini dengan cukup tenang walu pun dia anak sekolahan dia sanggup bekerja keras demi uang sekolah nya dan kebutuhan keluarga kami, terkadang aku merasa malu pada diri ku sendiri "siapa sih yang sebenar nya anak pertama dan siapa sih yang harus nya jadi tulang punggung keluarga" batin ku berkata.

adik ku bekerja keras, pekrjaan apapun ia kerjakan demi kebutuhan keluarga ku dan melunasi hutang"  ibu ku sedikit demi sedikit, dari jauh aku mendengar kabar itu begitu sangat miris dan ter iris hati ini aku merasa tidak berguna sebagai seorang abang dan anak pertama, sedang kan aku enak" kan kuliah di luar kota sana tanpa membantu apa" aku sering merutuki diri ku sendiri sepanjang malam dan menagisi kesedihan ku ini, aku meninggal kan keluarga ku di kampung karna aku harus melanjutkan kuliah ku, sungguh malang nasib kami kadang aku berpikir dimana kah engkau Tuhan!.

okey aku harus bangkit dari kesedihan ini aku harus berjuang dengan hidup ini dan aku harus bisa melalui badai ini yang saat ini aku alami.


*************************************************************************

Terima kasih bagi teman teman yang sudah membaca cerita ini mari terus suport dan tinggal kan jejak di cerita ini 


Perdagangan, Rabu, 23 januari, 2019

Badai HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang