Previously on R.I.P : Le Cirque des Reves
"Apakah aku dapat menghancurkanmu dan semua teman-temanmu?"
.
.
.
Jisoo dengan cepat melirik ke arah kedua tangan pria di hadapannya tersebut. Quartz Ring... Quartz Ring... Tidak ada! Kalau begitu, sekarang Jisoo hanya tinggal menjawab pertanyaan tadi. Dia hanya perlu berkata 'Tidak' dan semuanya akan baik-baik saja. Saat fokus Jisoo kembali ke depan, pria tadi sudah berpindah ke belakang dan mengalunginya dengan sebuah pisau dengan tepian bergelombang. Tidak ada gunanya Jisoo menjawab jika Jisoo tidak bisa menatap matanya secara langsung. Jika dia memaksa untuk mendongak, sama saja dengan dia membiarkan lehernya terpotong oleh pisau tadi.
Jisoo mencoba untuk tenang. Pria ini jelas bukan orang sembarangan dari caranya yang bisa dengan cepat berpindah tempat seperti tadi tapi dia juga bukan bagian dari para Undead di dalam komunitas karena dia tidak mungkin bisa seperti sekarang tanpa Quartz Ring.
"Kau tentu tahu jika menebas kepalaku tidak akan membunuhku, bukan?"
Pria itu menyeringai. "Tentu saja. Ini hanya pembukaan, setelahnya aku juga akan menghancurkan cincinmu lalu menghabisi teman-temanmu yang lain satu per satu..." Pisau di tangannya mulai menggores kulit leher Jisoo.
Jisoo masih ingin bertanya tapi sepertinya sekarang bukanlah waktu yang tepat karena dia sangat yakin kepalanya akan terpenggal kurang dari lima detik. Karenanya dia langsung mengirimkan sinyal untuk meminta bantuan. Matanya terlihat berkilat sekilas lalu seseorang menerobos masuk ke dalam tendanya dengan sangat cepat sampai-sampai tendanya sedikit oleng akibat hantaman angin yang kencang dan suara tembakan terdengar sebanyak dua kali.
Orang-orang yang tadinya mengantri di depan tenda langsung berhamburan pergi saat mendengar suara tembakan, sedangkan Vernon langsung menyusul masuk ke dalam tenda. Seokmin sudah di sana sambil membantu Jisoo berdiri.
"Apa yang terjadi? Kenapa hyung menembak?" tanya Vernon.
"Ada yang ingin menyerang kita. Beritahu Seungcheol untuk menutup sirkus lebih cepat hari ini. Kita perlu membicarakan hal ini secepatnya," ujar Jisoo sambil memegangi lehernya, terdapat sayatan cukup panjang di sana tapi tidak begitu parah. Vernon mengangguk dan keluar dari tenda.
"Apa hyung terluka di tempat lain juga?" tanya Seokmin sambil memeriksa tubuh Jisoo depan dan belakang.
"Aku baik-baik saja, Seokmin. Terima kasih sudah datang secepat itu."
"Kenapa kau tidak melawannya sendiri, hyung?"
Walaupun terlihat tenang, Jisoo sebenarnya salah satu petarung ahli. Jadi, Seokmin agak bingung kenapa Jisoo sampai harus memanggilnya untuk meminta bantuan meskipun dia juga tidak mempermasalahkan hal itu. "Aku tidak bisa melawannya. Kami bukan lawan yang sepadan, dia lebih kuat dariku."
Jisoo menatap Seokmin yang hanya diam sambil menatap ke arah belakangnya. Jisoo ikut menolehkan kepalanya mengikuti arah pandangan Seokmin.
"Kau mengenainya," ujar Jisoo dan Seokmin mengangguk.
Tadi, Seokmin melepaskan dua kali tembakan namun hanya satu yang menembus keluar tenda terlihat dari lubang kecil yang tercetak di tenda Jisoo. Hal itu berarti, peluru yang satu lagi bersarang di tubuh pria tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
R.I.P : Le Cirque des Reves
FantasySeason kedua dari R.I.P : Without Up and Down Community. Inspired by: - Anime : Karneval - Novel : Night Circus by Erin Morgenstern - RP Group : Cirque des Reves in DeviantArt Kali ini Seungcheol dan yang lain lebih banyak berinteraksi dengan dunia...