Keributan yang dibuat oleh Hoshi dan Ophiucus telah memanggil keributan lainnya. Gemini, Virgo dan Capricorn datang dan ikut menyudutkan Hoshi yang sendirian. Awalnya mereka terlihat bingung, karena mereka berpikir jika Libra telah berhasil mengurus pria tersebut. Tetapi, melihat Ophiucus yang dapat dengan mudah diimbangi oleh Hoshi, membuat mereka semua turut melancarkan berbagai serangan bantuan.
"Satu lawan lima, tidak buruk untukku. Tapi, bagaimana denganmu? Harga dirimu tidak terluka karena untuk mengalahkanku saja kau perlu bantuan sebegini banyaknya?" celetuk Hoshi pada Ophiucus. Ekspresi sombongnya terlihat sangat menyebalkan di mata para musuhnya.
Ophiucus menggeram kesal, lalu mendorong teman-temannya yang lain untuk menjauh. "Aku bisa menanganinya sendiri!" serunya.
Hoshi langsung menyeringai puas melihat tindakan yang baru saja dilakukan oleh Ophiucus. Emosinya gampang tersulut ketika harga dirinya dibawa-bawa, bocah, pikir Hoshi. Ya, sama sepertimu, timpal Soonyoung. Hoshi berdecak sebal mendengar celetukan Soonyoung. Sebelum dia sempat membalas, Ophiucus telah lebih dulu menyerangnya. Zodiak ketiga belas tersebut melayangkan sebuah pukulan telak di dada yang membuat Hoshi sampai harus menghantam dinding di belakangnya hingga retak parah.
Ophiucus sama sekali tidak memberikan kesempatan bagi Hoshi untuk membalas serangannya. Setelah berhasil memukul Hoshi hingga jatuh, dia langsung melesat untuk melayangkan sebuah tinjuan. Ia menarik kerah kemeja Hoshi, menyeret pria itu untuk berdiri, lalu melemparkan tubuhnya hingga kembali menghantam dinding lain. Kemudian, dengan cepat Ophiucus kembali melancarkan beberapa serangan bertubi-tubi kepada Hoshi yang mulai tak bergerak lagi. Sebagai penutup, Ophiucus mengambil kedua pedang milik Gemini dan menghunuskannya pada Hoshi di bagian dadanya hingga menembus sisi lainnya, membuat tubuh Hoshi terjebak di dinding.
"Oy, kau pikir dengan menyerangku seperti tadi, kau bisa membunuhku?" Suara terdengar dari Hoshi yang tampak masih tak bergerak di dinding dengan kepala yang tertunduk.
Ucapannya tersebut membuat dirinya kembali dihujani oleh berbagai macam serangan. Tusukan pedang, tembakan pistol, beberapa sayatan dan dirinya kini berakhir dengan lima buah pedang yang bersarang di tubuhnya yang masih terpaku pada dinding, serta 12 butir peluru di lengan, perut, dada, kaki, dan kepalanya.
Perlahan, Hoshi mengangkat kepalanya. Iris matanya sudah berubah menjadi merah menyala, menatap tajam ke arah kumpulan zodiak di hadapannya. Tak ada lagi seringaian yang biasa dia tunjukkan kepada lawannya. Kemudian, satu persatu peluru yang tertanam di tubuhnya keluar dengan sendirinya, diikuti dengan pedang-pedang lainnya. Hoshi menyeka darah yang membasahi wajahnya.
"Sudah puas? Sekarang saatnya giliranku. Bersiap-siaplah..."
.
Bulan purnama bersinar terang tanpa bintang-bintang yang menemaninya. Sesekali, cahayanya tertutupi oleh awan mendung yang melintas dengan sangat lamban. Udara dini hari itupun sama sekali tidak baik, sangat dingin bagi orang biasa. Tak lama setelah kehadiran para awan mendung tersebut, hujan mulai merintik, kian lama kian deras. Jihoon menengadah ke langit, membiarkan tetesan hujan membasahi wajahnya. Di kanan dan kirinya, Jun, Minghao dan Seokmin tampak sibuk mencari sesuatu untuk menghalau hujan.
"Hyung, berubahlah menjadi payung," celetuk Seokmin.
Jun menatap sinis ke arah Gunslinger tersebut, tapi ujung-ujungnya tetap merubah dirinya menjadi payung juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
R.I.P : Le Cirque des Reves
FantasySeason kedua dari R.I.P : Without Up and Down Community. Inspired by: - Anime : Karneval - Novel : Night Circus by Erin Morgenstern - RP Group : Cirque des Reves in DeviantArt Kali ini Seungcheol dan yang lain lebih banyak berinteraksi dengan dunia...