"Air bisa membeku, yang membeku
Tentu bisa mencair"🌼🌼🌼
Aura
"rambut lo bagus" ucap seorang laki-laki kepada seorang gadis yang ada didepannya
"gue mau jadi pacar lo" lanjutnya lagi. Dia tersenyum menyeringain
gadis itu terbelak mendengar pernyataan laki-laki itu, ia mengerutkan dahinya
"dih siapa yang nanya, emang gue minta lo jadi pacar gue apa" jawab gadis itu ketus. karena memang ia tidak pernah sekalipun meminta laki-laki itu untuk menjadi pacarnya. Apa maksunya perkataan laki-laki yang ada di depannya ini."emang bukan lo yang minta, tapi gue" balas laki-laki itu. namun kini mereka sedang tidak saling melihat, barusaja mereka memalingkan pandangannya masing-masing. laki-laki itu kembali memainnkan gitarnya, hendak menyanyikan sebuah lagu.
"gak jelas banget sih nan, maksud lo apa sih?" tanya gadis itu bingung.
memenangkan hatiku bukannlah satu hal yang mudah
kau berhasil membuat ku tak bisa hidup tanpamu
menjaga cinta itu bukanlah satu hal yang mudah
namun sedetikpun tak pernah barpaling darimu
beruntungnya aku, memiliki kamu
Kamu adalah bukti
Dari cantiknya paras dan hati
Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi
Tentang terang dan gelapnya hidup ini
Kau lah bentuk terindah
Dari baiknya tuhan padaku
Waktu tak mengusaikan cantik mu
Kau wanita terhebat bagiku
Tolong kamu camkan itu
Setelah lagu berjudul Bukti dari Virgoun itu selesai dinyanyikan suasananya hening. Tidak ada kata apapun yang keluar dari mulut keduanya. Mereka sedang ribut dengan fikirannya masing-masing. Entah apa yang mereka fikirkan sama ataukah berbeda.
"Jadi?" Laki-laki itu membuka suara. Meretakan keheningan yang terjadi diantara mereka berdua.
"Apa" jawab gadis itu semakin ketus. Entah kenapa gadis itu selalu kesal dengan laki-laki yang ada di hadapannya ini. Karena setiap hari laki-laki itu selalu saja membuatnya kesal, meskipun laki-laki itu tidak membuat kesalahan apapun.
"Lo ngerti gak sih maksud gue" tanya laki-laki itu sewot. Pasalnya gadisnya itu seakan tidak mengerti apa yang dia maksud dari tadi.
"Lo pura-pura bego apa bego beneran sih" ucapnya semakin menyolot. Dia geram dengan sikap gadis ini.
"Loh ko lo nyolot sih, emang gue salah apa sama lo" jawab gadis itu juga dengan nada nyolot.
Alhasil mereka jadi beradu mulut. Suasana yang dibayangkan oleh laki-laki tadi ternyata benar. Tidak akan mudah membuat suasana yang menyenangkan diantara keduanya. Karena hal ini tentu tidak akan ada waktu yang tepat untuk membicarakan hal serius dengannya. Sudah lama dia berniat mengungkapkan isi hatinya kepada gadis didepannya ini. Namun, karena sifat nya seperti ini dia sempat menunda waktunya.
Setelah dirasa tidak akan ada waktu yang tepat untuk membicarakannya, dia memutuskan untuk berbicara saat ini. Dia telah mengerahkan semua kemampuannya untuk hari ini. Tapi yang terjadi malah seperti ini.
"Kan tadi gue bilang lo mau gak jadi pacar gue" ucapnya sebal.
"Dih... tadi lo gak nanya itu" jawab si gadis ketus. Ia menggerutu karena kesal dengan laki-laki itu.
"Gue udah bilang auraaa. Lo udah bego, budeg lagi" ucapnya asal. " makannya kalo orang ngomong itu dengerin"
"Gue aneh sama lo. Lo nembak gue apa ngajak ribut" ucap gadis itu sedikit melembut. Sebenarnya sedari tadi dia sudah mengerti apa maksud dari perkataan dan nyanyian yang dibawakannya tadi. Namun, laki-laki dihadapannya sepertinya enggan untuk berbicara santai.
"Nah gitu dong jadi cewe tuh jangan kebanyakan nyolot napa" jawab laki-laki itu juga dengan nada yang rendah. Sebenarnya ia juga cape meladeni perkataan gadis ini yang selalu menyolot.
"Kenapa?" Tanya gadis itu kemudian.
"Apa?" Tanya laki-laki itu balik."Kenapa lo minta gue jadi pacar lo" gadis itu bedehem
"Apa karna gue spesial ?" Tanya nya pede"Gak" jawab laki-laki itu singkat
"Karena gue cantik?"
"Gak"
"Karena gue pinter?"
Laki-laki itu menggelengkan kepalanya sambil memetik senar gitar.
"Oh gue tau! apa karna gue mirip Raisa?" Ucap gadis itu semakin pede.
"Gak" jawab laki-laki itu semakin menjengkelkan.
"Terus kenapa lo ngajak gue pacaran" tanyanya kesal. Pasalnya sifat asli dari laki-laki dihadapannya ini kembali muncul. Sifat dingin muncul, itu yang menyebabkan ia kesal dengan laki-laki itu saat ini.
"Gak tau" jawabnya enteng
"Lo tinggal jawab mau apa enggak jadi pacar gue" sambungnya.
"Gue gak ngerti ya sama lo" ucap gadis ini tak percaya.
"Lo mau gak" tanya laki-laki itu lagi
"Ya mau" jawabnya kesal. Sebenarnya ia malu mengatakannya. Namun tidak ada waktu lagi, jika kali ini ia tidak mengatakannya maka tidak akan ada lagi waktunya.
"Yaudah" jawab laki-laki itu dingin.
Sepertinya tidak ada cerita pengungkapan cinta seperti mereka.
🌼🌼🌼
Di cerita ini saya gak berharap banyak.
Tapi semoga ini bisa membuat kalian para pembaca penasaran, meskipun entah dimana letak penasarannya. Sebelumnya terimakasih kepada kalian yang sudah membuang waktu untuk sekedar melihat tulisan ini. Jika berkenan jangan lupa juga untuk vont dan berkomentar. Itu sudah menjadi suatu apresiasi yang berharga bagi saya.Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
Aura
Teen Fictionkadang kala apa yang dilihat baik belum tentu baik, apa yang di pandang buruk bisa saja menjadi baik. jangan terpana dengan awal yang bagus, juga jangan menjugde dengan akhir yang buruk. semuanya butuh proses, semuanya ada alasan. manusia hidup deng...