"Aku gak berharap banyak, tapi semoga apa yang kamu rasakan sekarang tidak berubah"
🌼🌼🌼
AuraSetelah menyelesaikan urusannya diluar, adnan segera kembali ke UKS. Bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya. Meski adnan sebenarnya engga untuk melakukan itu, namun ia sadar sebagai laki-laki ia harus bertanggung jawab. Sebenarnya ketika adnan tidak sengaja melempar bola ke arah gadis itu, itu bukan sepenuhnya salah adnan. Gadis itu berada di area lapangan, padahal banyak orang yang sedang bermain basket. Itu sebagian salah gadis itu sendiri.
Setelah melihat ruangan uks, hanya ada satu orang disana. Itu bukan aura atau gadis itu. Dia adalah salahsatu anggota pmr yang mungkin membantu gadis itu tadi.
"Mereka kemana?" Tanya adnan kepada anggota pmr yang sedang membereskan kotak obat-obatan. Orang itu menoleh.
"Udah keluar kak tadi" jawabnya hati-hati.
Adnan keluar dari ruangan tanpa berterimakasih. Niatnya mencari aura dan gadis itu. Tetapi adnan tidak tahu akan mencari kemana. Pertama, adnan tidak tahu nama gadis yang telah dibuat pingsan apalagi pergi kekelasnya. Yang kedua jika ia pergi ke kelas aura ia tidak yakin jika aura membawanya kesana.
Alhasil adnan mencari gadis itu di koridor sekolah. Adnan sebenarnya hanya ingin meminta maaf kepada gadis itu. Meskipun itu bukan kesalahannya semua. Adnan melihat Di bawah pohon belimbing ada bagus sedang duduk, juga dengan teman-temannya yang lain.
"Gus, lo liat cewe yang tadi ketimpah bola basket gak" tanya adnan ketika telah di depan bagus. Meski nada perkatanyaannya itu datar tapi terlihat ekpresi penasaran adnan.
Bagus menoleh, mereka sedang asyik mengobrol "cewe tadi pagi?" Tanya bagus memastikan.
Adnan mengangguk. Bagus tampak berfikir sebentar, sedikit mengingat-ngingat sesuatu.
"Kayaknya tadi gue liat deh" jawab bagus"Dimana?" Tanya adnan datar. Kini matanya fokus melihat bagus, menunggu apa perkataan yang akan diucapkan bagus.
"Dimana ya?" Bagus pura-pura berfikir sesuatu. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Emang kenapa sih nan. Tumben lo cari cewe?" Tanya bagus aneh. Ia baru melihat adnan mencari seorang perempuan, karena biasanya adnanlah yang dicari oleh perempuan. Bagus tersenyum menyeringai kepada adnan, sambil menunjukan jari telunjuknya.
"Apa sih lo" jawabnya datar pula. Adnan enggan menanggapi perkataan bagus. Dia memang suka berlebihan menaggapi sesuatu.
"Gue gak tau dia dimana" jawab bagus kemudian. Sebenarnya dari tadipun bagus memang tidak tahu. Ia hanya berpura-pura berfikir, hanya untuk melihat ekspresi adnan. Tetapi karena melihat ekspresi adnan yang tidak diharapkan bagus akhirnya jujur.
Adnan berbalik meninggalkan bagus. Ia berjalan menuju ke kelasnya. Saat ini adnan tidak lagi berniat menemui gadis itu. Adnan juga merasa tidak perlu meminta maaf.
Biasanya juga adnan tidak pernah peduli pada siapapun disekolah, kenapa dia harus mencari gadis itu. Sambil berjalan dia malah teringat kejadian tadi pagi.
Pagi itu suasana sekolah masih sepi, mungkin karena adnan berangkat terlalu pagi. Entah kenapa adnan hari itu berangkat pagi sekali, biasanya ia sering kesiangan karena susah sekali untuk bangun pagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/176413683-288-k455868.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aura
Novela Juvenilkadang kala apa yang dilihat baik belum tentu baik, apa yang di pandang buruk bisa saja menjadi baik. jangan terpana dengan awal yang bagus, juga jangan menjugde dengan akhir yang buruk. semuanya butuh proses, semuanya ada alasan. manusia hidup deng...