Lembar 1 : Sahabat Baru

21 9 0
                                    

Kriiiinnngggg 

[Lina POV]

Alarm berbunyi keras dan itu terdengar berisik di kuping gue yang indah aduhai ini.

"Aduhh jam kampret, pagi-pagi udah bikin kuping pecah jam berapa sih emang sekarang?" Kata gue sambil matiin alarm dan mencoba melihat jam tahu bulat punya gue.

Pukul 06.00

"Ya allah gue kesiangan!" Alhasil setelah liat jam gue pun melotot sambil teriak plus loncat dari tempat tidur lalu ngambil handuk dan segera ngacir ke kamar mandi dengan kecepatan kilat ala Minato seperti dicerita sebelah berniat untuk mandi pagih(?)

15 menit kemudian

"Mama kenapa gak bangunin aku sih?" Gue bersungut-sungut sambil menata dasi sekolah ke arah mama yang sibuk menyiapkan roti panggang dan segelas susu untuk kami semua (read:keluarga tercinta).

"Ya lagian salah kamu alarm udah kenceng gitu masih aja gak bangun-bangun dasar kebo. Udah sana sarapan cepet nanti telat" Kata mama sambil mengelap meja. Akhirnya gue pun duduk dan melahap dengan cepat roti buatan mama.

Uhuk! Uhuk!

Karena saking terburu-burunya gue sampe keselek. Untung keselek roti bukan keselek kulit duren dan kalian jangan coba-coba buat dibayangin.

"Yaampun Lina makanya makan tuh pelan-pelan." Kata mama gue ngomel-ngomel. Gue pun ngambil segelas susu lalu meminumnya *yaiyalahmasadisemburin* kemudian bergegas ngambil kunci motor dan mencium tangan mama dan bapak gue.

※※※※※※※

SMP Sudirman | Pukul 06.20

"Untung tuh gerbang belom ditutup coba kalo udah, lo sama motor lo mau manjat tembok sekolah gitu?" Kata Nava melihat gue yang baru dateng sambil ngos-ngosan karena ugal-ugalan menghajar polisi tidur(?).

"Ya gaklah gila aja lo." Gue melepas helm gue dan nyamperin si Nava yang emang rumahnya deket sekolahan tapi entah kenapa selalu hampir telat kek gue.

"Ayo cepetan nanti keburu bel masuk bunyi trus nanti kita gak dapet tempat duduk yang diimpikan." Kata Nava sambil menarik tangan gue. Dan akhirnya gue sampai di kelas dan tempat duduk itu (tempat yang diinginkan) berhasil diselamatkan dari murid yang juga baru ingin duduk di situ. BANZAI!!

Kriiingggg

Bel masuk pun berbunyi yang entah kenapa macam bel yang sama persis seperti alarm gue tadi pagi. Seorang guru yang gue perkirakan wali kelas gue datang dan mulai mengabsen kami.

"Amelia rahma."

"Sifa pradana."

Dan bla bla bla sampai samua selesai dipanggil dan wali kelas pun bercuap-cuap sampai kami bosan mendengarnya.

Kriiinggg (Cepet yak belnya? Wkwk)

Bel tanda istirahat berbunyi dan Nava mengajak gue buat ke kantin tapi sayang disayangnya gue capek dan gak mau pergi ke kantin dan akhirnya dia ke kantin sendiri.

Di depan tempat duduk gue ada sesosok cewek dari pada gue bengong kayak kambing conge mendingan gue ke tempat duduk depan sekalian kenalan. Akhirnya gue berjalan ke depan yang hanya satu meja didepan gue.

"Hey sorry ganggu, boleh kenalan gak? Nama gue Herlina Khaira Lubna. Lo bisa panggil gue Lina." Sapa gue sambil menyodorkan tangan dengan senyuman yang manis seperti garam *asindongbambang. Ehem maksud gue kayak gula *plastik mana plastik mau muntah nih*

"Boleh. Salam kenal Lina, nama gue Lorenza Haura Hasna. Panggil aja Loren tapi bukan Mama Loren ya" Kata Loren menjawab tangan gue sembari tersenyum juga. Putih banget dong coy doi!

"Oh iya Lin, kenalin ini temen gue, Rahmani Khairunnisa Ulfa. Biasa dipanggil Uni." Kata Loren sambil memperkenalkan ketika Uni baru aja dateng dan gue pun berbalik arah dan menyodorkan tangan gue kearah Uni.

"Hey Uni! Salam kenal, gue Lina" Kata gue sambil tersenyum dan Uni menjawab tangan gue dan yap alhasil gue dapet sahabat baru di kelas ini.

Kriingggg

Bel masuk berbunyi Nava pun datang dan segera gue kenalin dia ke Loren dan Uni hmmm sepertinya sahabat gue bertambah tapi bukan berarti gue bakalan lupain Nava dia tetep jadi sahabat gue yang terbaik karena kadang dia juga bisa jadi seorang kakak buat gue.

※※※※※※※※※※

To Be Continue

RELLITRA [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang